Rabu, 02 Agustus 2023

Panduan Menanam Pepaya Madu: Buah-buahan Tropis untuk Pertanian Optimal

Pepaya merupakan tanaman dengan nama latin Carica Papaya, yang merupakan tanaman asal Meksiko bagian selatan dan Nikaragua. Tanaman ini dibudidayakan di negara-negara tropis termasuklah Indonesia. Saat ini, pepaya tidak hanya berhasil diperbanyak dan dihasilkan di Indonesia. Penelitian varietas pepaya, memiliki peran penting dalam pengembangan pertanian. Melalui penelitian, para peneliti dapat mencari dan menghasilkan varietas-varietas unggul yang memiliki karakteristik khusus, seperti rasa manis, ukuran buah yang imut, dan kualitas daging buah yang baik.Salah satunya adalah varietas pepaya California yang bernama awal pepaya calina, namun sering pula disebut pepaya madu oleh masyarakat, tentu karena rasa manisnya yang menonjol. Panduan ini akan membahas budidaya pepaya madu, salah satu varietas unggul dari keluarga pepaya.

Pertimbangan Tanam dan Lingkungan

Budidaya pepaya madu bisa dilakukan dilngkugnan sebagai berikut :

  • Dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, namun ketinggian lahan optimalnya berkisar antara 50-700 meter dpl.
  • Pepaya madu membutuhkan curah hujan sekitar 1000-2000 mm per tahun yang merata sepanjang tahun, namun di daerah bermusim kering, penyiraman teratur dapat membantu pepaya tetap berbuah.
  • Drainase tanah yang baik sangat dibutuhkan untuk mencegah busuk akar pada tanaman pepaya.
  • Tanah yang cocok untuk budidaya pepaya adalah tanah gembur dengan porositas baik dan pH tanah sekitar 6-7.

BACA JUGA :


Sifat Tanaman Pepaya Madu

  • Pepaya madu adalah tanaman perdu yang bisa mencapai tinggi hingga 3 meter.
  • Batang pepaya berongga, jaringannya lunak dan berair.
  • Tanaman ini memiliki akar tunggang dan akar samping yang lunak.
  • Pertumbuhan akar cenderung dangkal dan agak lemah.
  • Bunga pepaya tumbuh pada ketiak daun dan terbagi menjadi tiga jenis:
    1. Bunga jantan
    2. Bunga betina
    3. Bunga sempurna.
  • Pohon pepaya jantan tidak menghasilkan buah, sedangkan pohon pepaya betina menghasilkan buah berdaging tipis. Buah pepaya yang dikehendaki dengan bentuk memanjang dihasilkan dari pohon pepaya sempurna.

jenis bunga pepaya
Bunga dan buah untuk tanaman jantan, betina,dan hermafrodit (A) Bunga betina; (B)Bunga sempurna/ hermafrodit; (C) Bunga jantan (D)Buah dari tanaman betina; (E)Buah dati tanaman pepaya bunga sempurna

 Pemilihan dan Penyemaian Benih

  1. Benih untuk budidaya pepaya madu didapatkan dari biji-biji yang terseleksi.
  2. Benih yang baik diperoleh dari buah pepaya hasil pohon pepaya sempurna.
  3. Biji pepaya yang tumbuh di ujung buah memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk tumbuh menjadi pohon pepaya sempurna.
  4. Sebelum disemai, biji pepaya kering perlu dikecambahkan terlebih dahulu dengan cara direndam dalam air hangat selama satu malam.
  5. Setelah itu, biji yang tenggelam atau tidak mengapung dalam air dapat digunakan untuk disemaikan.
  6. Siapkan kertas tisu sebagai pembungkus, basahi tisu tersebut dengan air.
  7. Tebarkan biji yang telah direndam di atas tisu kemudian tutup atasnya dengan tisu dan siram atau basahi.
  8. Masukkan bungkusan benih tersebut dalam besek (kotak anyaman bambu) atau wadah lain yang serupa.
  9. Tempat atau wadah harus yang bisa tembus air atau mengalirkan air.
  10. Letakkan wadah tersebut di sinar matahari, jangan terlalu terik, perkecambahan benih membutuhkan suhu kira-kira 30 derajat celcius.
  11. Benih akan berkecambah setelah 7-10 hari, atau bisa lebih.
  12. Setelah benih berkecambah menjadi bibit, pindahkan kecambah-kecambah tersebut dalam polybag semai, satu bibit satu polybag.
  13. Pilih polybag kecil dengan ukuran 9×10 cm.
  14. Sebelumnya, isi polybag tersebut dengan media persemaian terdiri dari tanah, kompos, arang sekam yang telah diayak dengan perbandingan 1:1:1.
  15. Setelah bibit dipindahkan basahi media untuk menjaga kelembaban.
  16. Kemudian letakkan polybag-polybag tersebut dalam bilik persemaian yang ternaungi. naungan bisa dibuat dari plastik bening atau paranet, yang berfungsi untuk melindungi bibit dari kucuran hujan langsung, sengatan matahari dan terpaan angin.
  17. Bibit siap dipindahkan ke lahan terbuka setelah berumur 2-2,5 bulan sejak disemaikan.
  18. Kebutuhan benih pepaya untuk satu hektar sekitar 60 gram.


Pengolahan tanah dan penanaman

Berikut ini adalah pengolahan lahan untuk budidaya pepaya di lahan tegalan atau hamparan non terasering.

  1. Pertama-tama, lahan dicangkul atau dibajak untuk menggemburkan tanah.
  2. Kemudian buat bedengan dengan lebar 2 meter, panjangnya menyesuaikan bentuk lahan dan tinggi 20-30 cm.
  3. Jarak antar bedengan selebar 50 cm.
  4. Jarak tanam budidaya pepaya hendaknya disesuaikan dengan luas tanam.Berikut ketentuannya:
    • Budidaya pepaya <0,2 ha jarak tanamnya 2×2 meter
    • Budidaya pepaya 1-5 ha jarak tanamnya 2×2,5 meter
    • Budidaya pepaya >1 ha jarak tanamnya 3×3 meter
  5. Buatlah lubang tanam sesuai dengan jarak tanam, ukuran lubang tanam 50x50x40 cm, pastikan pembuatan lubang tanam tidak di musim hujan.
  6. Ketika menggali lubang tanam, pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah.
  7. Biarkan lubang tersebut terbuka selama 1-2 minggu.
  8. Kemudian campurkan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang yang telah matang dengan tanah bagian atas.
  9. Dosis pupuk sebanyak 20 kg per lubang tanam. kemudian masukkan terlebih dahulu tanah bagian bawah kedalam lubang tanam, selanjutnya masukkan tanah bagian atas.
  10. Biarkan kembali lubang tanam yang telah tertutup selama 1-2 minggu.

Sebagai catatan:

  • Untuk tanah yang memiliki ph dibawah 5 netralkan dengan kapur atau dolomit.
  • Dosis pemberian kapur sebanyak 1-2 ton per hektar atau 1 kg per lubang tanam.
  • Pemberian dolomit setidaknya 2 minggu sebelum tanam.
  1. Setelah lubang tanam siap, pindahkan bibit dari polybag semai ke lubang tanam.
  2. Umur bibit yang siap dipindahkan minimal 2-2,5 bulan setelah semai.
  3. Lakukan penyiraman pagi atau sore hari setidaknya hingga tanaman berumur 1,5 bulan sejak dipindahkan.

Terdapat dua kebiasaan petani dalam budidaya pepaya, yaitu :

  1. Menanam satu bibit dalam satu lubang tanam
  2. Menanam dua bibit dalam satu lubang semai.

Tujuan penanaman dua bibit untuk menghindari tumbuhnya pepaya jantan dan pepaya betina serta memudahkan penyulaman.

  1. Pada bulan ke-4, ketika pepaya berbunga pertama kali, dilakukan seleksi untuk mencabut pepaya yang tidak dikehendaki.
  2. Pada akhirnya hanya satu pepaya sempurna per lubang tanam yang dibiarkan tumbuh hingga berbuah.


Perawatan budidaya pepaya

Penyulaman tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 1,5 bulan sejak tanam. Tanaman yang tumbuhnya jelek atau berpenyakit dicabut dan diganti bibit baru. apabila menggunakan metode dua bibit dalam satu lubang tanam, tinggal mencabut tanaman yang terlihat tidak bagus.

  1. Amati saat pohon berbunga untuk pertama kalinya.
  2. Bunga tumbuh pada ketiak daun.
  3. Bila bunga yang tumbuh tunggal, berarti bunga betina atau bunga sempurna. Bunga ini keluar saat umur 4 bulan.
  4. Bila berkelompok atau dalam rangkaian berarti jantan, pohon harus dicabut dan disulam dengan bibit lain.
  5. Untuk bunga yang tumbuh tunggal, petik bunga tersebut kemudian tekan ujungnya dengan ibu jari hingga terbuka, bila bunga yang keluar jantan pohon berarti ini adalah pohon sempurna yang akan dipertahankan. Bunga sempurna akan muncul 1-2 bulan kemudian.
  6. Bila setelah ditekan keluar bunga betina, berarti pohon ini pohon betina.

Jika pohon betina ada 3 pilihan :

  • Cabut, kemudian sulam tanaman yang dicabut tersebut dengan bibit baru.
  • Lakukan polinasi buatan, sehingga pohon betina dibuahi sempurna.
  • Atau bila kita menerapkan metode penanaman dua pohon dalam satu lubang tanam, pindahkan pohon sempurna dari lubang lain, karena karena untuk satu lubang hanya bisa dibesarkan satu pohon sempurna saja.

Pemupukan

  • Pemupukan susulan dimulai 2 minggu setelah bibit dipindahkan.
  •  Pemupukan diberikan dengan cara menggali parit melingkari tanaman pepaya.
  • Kedalaman parit kurang lebih 5-10 cm, campuran pupuk diletakkan pada parit tersebut.
  • Berikut ketentuan pemupukan budidaya pepaya:
    • Pemupukan pertama, umur 2 minggu, urea 30 gr, sp-36 40 gr, za 40 gr dan kcl 20 gr per pohon
    • Pemupukan kedua, umur 1 bulan, urea 40 gr, sp-36 70 gr, za 70 gr dan kcl 30 gr per pohon
    • Pemupukan ketiga, umur 4 bulan, urea 45 gr, sp-36 80 gr, za 80 gr dan kcl 60 gr per pohon
    • Pemupukan keempat, umur 6 bulan, urea 50 gr, sp-36 90 gr, za 90 gr dan kcl 70 gr per pohon
    • Pemupukan selanjutnya setiap satu bulan, urea 60 gr, sp-36 100 gr, za 100 gr dan kcl 75 gr per pohon


Pemanenan

Pepaya madu biasanya dapat dipanen setelah berumur 9-14 bulan, dengan frekuensi panen bisa dilakukan setiap 10 hari sekali. Hasil panen dapat mencapai 20-35 ton per hektar, tergantung dari kondisi iklim, varietas, dan teknik budidaya.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat mulai menanam pepaya madu dan mengoptimalkan pertanian pepaya untuk hasil yang baik dan berkualitas. Selamat mencoba!



Admin