Morfologi Bunga Kelapa Sawit : Perbedaan Bunga Jantan dan Betina, dan Perbedaan Bunga Abnormal
Salah satu bagian dari kelapa sawit adalah bunga. Bunga sawit terdiri dari dua organ kelamin yang terpisah yaitu ada bunga jantan dan bunga betina. Namun, bunga yang terpisah ini masih ada di dalam satu spikelet sehingga bunga ini termasuk dengan bunga majemuk. Dari bunga ini akan menghasilkan perkawinan yang dibantu oleh penyerbukan yang dilakukan serangga.
Mengetahui perbedaan bunga kelapa sawit jantan dan betina sangat diperlukan dalam budidaya kelapa sawit. Tujuannya adalah untuk memahami jenis kelamin bunga tersebut sehingga petani bisa membantu proses pembuahan bunga dengan benar. Perlu diketahui, setiap pohon kelapa sawit umumnya dapat menumbuhkan 15-25 tandan bunga per tahun yang mampu menghasilkan 600-2000 buah kelapa sawit.
Perbedaan Bunga Kelapa sawit Jantan Dan Betina
![]() |
Tampilan fisik bunga jantan dan betina kelapa sawit |
Bunga Kelapa Sawit Jantan
Karakteristik bunga kelapa sawit yang berjenis kelamin jantan adalah memiliki bentuk yang ramping memanjang. Ujung kelopak bunganya pun agak meruncing. Yang paling menonjol yaitu diameter bunga jantan lebih kecil daripada bunga betina. Ciri lain adalah berwarna kuning dengan aroma yang harum. Fungsinya adalah untuk menarik serangga untuk datang.
Tangkai bunga jantan berukuran lebih panjang ketimbang bunga betina, dengan bentuk tangkai yang lonjong. Tandan bunga jantan terbungkus oleh seludang bunga di mana akan pecah menjelang waktu anthesis. Setiap tandan bunga memiliki 100-250 spikelet yang panjangnya sekitar 10-20 cm dan diameternya berkisar 1-1,5 cm. Masing-masing spikelet ini berisi antara 500-1500 kuntum bunga penghasil tepung sari.
Bunga kelapa sawit jantan akan mekar dalam waktu 2-4 hari dimulai dari bagian bawah spikelet. Setiap bunganya mengandung hingga jutaan tepung sari dan berbobot 40-60 gram. Bunga jantan yang sedang dalam masa anthesis akan mengeluarkan bau wangi yang semerbak. Selanjutnya tepung sari akan mati setelah berumur 3-4 hari dari masa anthesis.
Bunga Kelapa Sawit Betina
Bunga kelapa sawit yang berjenis kelamin betina memiliki kekhasan pada bentuknya yang oval membulat. Ujung kelopak bunganya pun tampak agak rata. Diameter bunga kelapa sawit betina lebih besar dibandingkan dengan bunga pejantan.Bunga betina berwarna putih kekuningan serta juga mengeluarkan aroma yang khas.
Bunga betina mempunyai tandan bunga yang terbungkus oleh seludang bunga. Seludang ini akan pecah ketika 15-30 hari sebelum receptive. Setiap tanda bunga betina mengandung 100-200 spikelet, di mana masing-masing spikelet mempunyai 15-20 kuntum bunga betina. Kuntum bunga yang memiliki putik inilah yang nantinya akan diserbuki oleh tepung sari dari bunga jantan.
Masa receptive pada bunga kelapa sawit betina ditandai dengan bunga yang mekar dimulai dari spikelet. Putik bunga berwarna krem dan akan mengandung cairan berkelir putih kekuningan setelah merekah. Bunga yang beraroma wangi semerbak artinya siap menerima tepung sari untuk penyerbukan.
Sayangnya, waktu mekar bunga jantan dan bunga betina pada satu pohon kelapa sawit ini berbeda. Sehingga kecil kemungkinannya terjadi penyerbukan per pohon, melainkan lebih banyak pembuahan secara silang antar-pohon. Proses penyerbukan bunga secara alami dilakukan oleh angin dan serangga.
Abnormalitas dari Bunga Kelapa Sawit
Banyaknya perkembangan sektor perkebunan kelapa sawit membuat para petani ingin mendapatkan bibit kelapa sawit unggul. Untuk itulah banyak orang yang melakukan cara penyerbukan silang dengan maksud agar benih yang nantinya diperoleh ini menjadi lebih baik dan unggul dibandingkan benih sebelumnya.
Oleh sebab itu, Hal ini sejalan dengan kebutuhan kelapa sawit yang tinggi, sehingga dengan menggunakan alternatif ini, bisa menemukan solusi untuk mendapatkan pohon sawit yang berkualitas.
Bunga Kelapa Sawit Normal dan Abnormal
Abnormalitas yang berbentuk primordial stamen bisa berkembang menjadi berbagai jenis abnormal. Contohnya adalah karpel, mantel, sampai dengan bunga jantan mandul.
Jika terlalu banyak ketidaknormalan, membuat proses pembuatan tanaman bibit unggul menjadi terhambat. Dengan demikian, ini akan mengganggu proses produksi kelapa sawit yang lebih baik.
Bahkan, dampak negatif adanya abnormalitas bisa berakibat pada pertumbuhan buah yang terhambat. Ada juga yang sampai tidak berbuah sama sekali karena terlalu banyaknya bunga jantan di satu pohon.
Dapat juga terjadi karena banyaknya buah bermantel berat yang mengakibatkan hilangnya produksi kelapa sawit baru. Ini terjadi karena tidak adanya penyerbukan ke kepala putik sehingga sulit menghasilkan keturunan kelapa sawit.
Bunga sawit yang abnormal sering muncul karena banyak yang menggunakan metodeteknik kultur jaringan demi mendapatkan benih kelapa sawit unggul. Ketika terjadi kultur jaringan ini, berdasarkan penelitian embrio somatiknya menjadi berbeda. Jika dilihat stamen bunga kelapa sawit jantan menunjukkan fenotip varian staminode dan untuk bunga betinanya berubah menjadi bentuk seperti karpel.
Inilah yang disebut dengan abnormalitas pada bunga kelapa sawit. Selain itu, bunga yang abnormal juga bisa dilihat dari bunga jantan dan bunga mantel di klon yang sama. Abnormalitas pembungaan atau bunga mantel merupakan peristiwa pada bunga kelapa sawit yang dari stamen menjadi struktur daun semu.
Hal ini dapat terjadi akibat dari kultur jaringan, sehingga apabila skalanya menjadi besar, ini bisa menghasilkan keragaman somaklonal yang dapat mengarah pada abnormal dan produksi kelapa sawit menjadi lebih menurun.
Untuk melihat bunga sawit bunga normal atau abnormal, bisa menggunakan morfologi. Penelitian lainnya bisa menggunakan mikroskopis agar lebih diketahui cirinya secara tidak kasat mata.
Ciri bunga sawit normal dan abnormal.
Ciri tersebut bisa dilihat dari morfologinya atau bentuk penampilan fisik dari bunga tersebut.
1. Dari Jumlah Cuping Bunga
Untuk bunga normal betina, bisa dilihat dari mahkota bunganya yang terdiri dari 3 cuping. Sedangkan, untuk mengetahui bunga betina yang abnormal mahkota bunganya lebih dari 3 cuping dan maksimalnya sampai 7 cuping.
2. Dari Perhiasan Bunga dan Organ Reproduksinya
Selanjutnya, perbedaan bunga kelapa sawit normal dan abnormal juga dapat dilihat dari sepal (kelopak), petal, seludang, stamen, dan karpel. Sepal dan petal ini merupakan bagian mahkota bunga sedangkan untuk stamen dan karpel termasuk dalam organ reproduksinya.
- Sepal ini memiliki fungsi untuk melindungi bunga ketika masih belum mekar. Namun, saat bunga tersebut sudah mekar, bentuk sepal ini hanya merupakan elemen kecil dan terletak di bagian paling dasar dari bunga.
- Petal adalah mahkota bunga yang memiliki warna yang menarik dan paling indah dibandingkan dengan bagian lainnya. Petal ini yang berfungsi untuk menarik serangga agar terjadi penyerbukan.
- Karpel adalah putik yang merupakan organ reproduksi betina. Lalu, stamen ini adalah benang sari yang merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan.
Ciri-ciri Bunga Normal Kelapa Sawit
Setelah mengetahui bahwa perhiasan bunga dan organ reproduksi bisa melihat perbedaan bunga normal dan abnormal, maka berikut ini beberapa hal yang menyebut bahwa bunga tersebut termasuk normal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
- Bunga normal yang mekar sempurna dapat dilihat dari seludangnya. Jika bunga sedang mekar, maka seludang bagian dalamnya pecah dan kuncup bunga bisa terlihat ada putik dan benang sari.
- Jika bunga tersebut memiliki bentuk bunga sawit biasa maka dikatakan bunga tersebut normal.
- Bunga jantan yang mekar dapat dilihat dari pangkal spikeletnya dan memiliki bentuk spiral seperti tongkol. Aroma yang dikeluarkan juga khas dan terjadi pelepasan serbuk sari.
- Bunga betina normal yang mekar bisa dilihat dari bentuknya yang agak oval. Lalu, ujung kelopaknya sedikit rata dan terdapat garis tengah yang mekar.
- Bunga betina muncul dengan kepala putik yang memiliki 3 cuping. Selanjutnya, karpel atau putik ini berwarna putih dan terdapat 3 lokul di ovarinya.
Ciri - ciri Bunga Abnormal Kelapa Sawit
Berikut ini adalah karakteristik untuk bunga abnormal yang dilihat dari organ reproduksi dan perhiasan bunganya:
- Bunga jantan abnormal bisa dilihat dari spikeletnya. Sebenarnya, penampilan spikeletnya hampir sama dengan yang normal, akan tetapi punya ukuran yang lebih besar di tengah dan ujungnya.
- Menurut penelitian, bunga jantan yang tidak normal lebih banyak ditemui dibandingkan yang normal.
- Dari segi ukuran, bunga jantan yang abnormal punya ukuran lebih kecil daripada yang normal.
- Bunga betina abnormal memiliki seludang yang tumbuh di dekat pelepah daun. Selain itu, seludangnya punya dua lapisan yaitu di bagian dalam dan luar.
- Ada karpel tambahan untuk bunga betina yang abnormal. Karpel ini punya kepala putik yang terdiri dari 3 sampai 7 cuping.
- Dalam satu tandan bunga tidak semua bunga betina abnormal, tetapi ada juga yang normal.
- Jika masa reseptifnya sudah lewat, maka bunga betina yang abnormal memiliki warna mahkota yang berubah menjadi ungu kemerahan.
Kelapa sawit berbuah
Pada umumnya,
kelapa sawit akan berbunga ketika usianya menginjak 12-14 bulan
terhitung sejak penanaman bibit di lahan. Satu tanda bunga berjenis
kelamin jantan atau betina akan tumbuh dari setiap ketiak pelepah daun
pohon kelapa sawit.
Namun, bunga kelapa sawit membutuhkan waktu
yang lama yaitu sekitar 4 tahun untuk memenuhi kualifikasi buah yang
bisa dipanen. Selanjutnya, kelapa sawit akan terus menghasilkan buahnya
sampai berusia 30 tahun.
Namun, meski sudah harusnya berbuah,
bunga kelapa sawit ini tidak menghasilkan buah meski sudah menghasilkan
bunga. Penyebab utamanya bisa disebabkan karena serangan dari hama jenis
penggerek yang senang merusak bunga, dan kebutuhan zat hara dan mineral
yang tidak tercukupi saat pembungaan sampai pembuahan, juga dapat
mengakibatkan tanaman sawit mengalami kemandulan. Selain itu, pemberian
pupuk yang kurang tepat membuat pertumbuhan bunga terhambat.
Tidak
semua bunga kelapa sawit akan berkembang menjadi buah, melainkan
sebagiannya bakal gugur ketika sebelum atau sesudah anthesis/receptive.
Jenis kelamin bunga kelapa sawit baru bisa diketahui saat bunga sudah
tumbuh menonjol di antara ketiak pelepah daun dan sebelum seludang bunga
terbuka.
Bunga kelapa sawit betina yang tumbuh abnormal akan menghasilkan buah/brondol yang abnormal.
Kondisi bunga abnormal akan menjadi buah abrnomal yang disebut buah mantel. dan buah banci. Buah banci yaitu muncul bunga jantan dan bunga betina dalam satu
tandan. Sedangkan buah mantel yaitu buah berlapis dan tidak memiliki
inti.
Penutup
Demikian penjelasan tentang perbedaan bunga jantan dan betina pada kelapa sawit, dan morfologi bunga kelapa sawit yang dapat dilihat untuk menentukan pertumbuhan bunganya normal atau tidak normal. Dengan informasi ini akan mempermudah Anda untuk mengetahui cara menanam kelapa sawit yang benar dan upaya mengatasinya.
Sumber :
- http://berkebunternak.blogspot.com
- https://pkt-group.com/sawitnotif/morfologi-bunga-kelapa-sawit/
- https://twitter.com/sulungresearch
- https://www.mpocgf.org