Kelapa: Klasifikasi, Morfologi, Manfaat, dan Cara Menanam Pohon Kelapa
Pohon kelapa (Cocos nucifera) adalah salah satu tumbuhan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Kelapa dikenal sebagai pohon serba guna karena hampir semua bagian dari pohon ini dapat dimanfaatkan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek terkait kelapa, mulai dari klasifikasi dan morfologi pohon kelapa, hingga manfaat buahnya yang kaya gizi serta cara yang efektif untuk menanamnya.
Informasi singkat tentang pohon kelapa
Kelapa merupakan tanaman asli dari daerah pesisir Asia Tenggara (Malaysia, Indonesia, Pilipina) dan Melanesia. Penyebarannya hingga ke Amerika Latin, Karibia, dan Afrika Tropis. Saat ini tanaman kelapa telah tersebar di 200 negara di dunia .
Di Indonesia, tanaman kelapa dapat ditemukan hampir diseluruh provinsi, dari daerah pantai yang datar sampai ke daerah pegunungan yang agak tinggi .
Selain tumbuh liar, pohon kelapa juga tumbuh subur dengan melalui pembudidayaan. Jadi jangan heran, jika kelapa juga banyak ditemukan di seluruh penjuru Indonesia, mulai dari daerah pantai yang datar hingga daerah pegunungan yang tinggi.
Sedangkan di kawasan padat penduduk seperti Pulau Jawa dan juga Bali. Pada umumnya pohon kelapa lebih banyak ditanam di tanah tegalan atau pekarangan. Sementara di daerah dengan kepadatan penduduk lebih rendah, seperti daerah transmigrasi, pohon ini lebih banyak ditanam di lahan terbuka dan lebih luas dengan pola monokultur.
Pohon kelapa memiliki nama ilmiah Cocos Nucifera yang termasuk dalam marga Cocos dari suku Arecaceae. Hampir seluruh bagian dari tumbuhan ini dapat sehingga tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai tanaman serbaguna. Apalagi bagi masyarakat yang mendiami kawasan pesisir pantai, seluruh bagian pohon ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Bagian-bagian yang bermanfaat dari untuk kehidupan manusia meliputi buah kelapa untuk bahan makanan atau minuman, alat rumah tangga, bahan bangunan, dan lainnya. Contohnya adalah bagian tempurung yang bisa dimanfaatkan sebagai arang tempurung, buahnya untuk bahan dasar santan, minyak kelapa, serta campuran beragam olahan makanan. Bahkan daun kelapa juga bisa dijadikan bahan dasar untuk pembuatan sapu lidi.
Klasifikasi Kelapa
Ciri umum pohon kelapa adalah memiliki akar serabut dengan biji tidak berkeping (monokotil). Secara lengkap klasifikasi kelapa adalah sebagai berikut sebagai berikut :
- Kingdom Plantae
- Sub kingdom Tracheobionta
- Sub divisi Spermatophyta
- Divisi Magnoliophyta
- Kelas Liliopsida
- Sub kelas Arecidae
- Ordo Arecales
- Famili Arecaceae
- Genus Cocos
- Spesies Cocos Nucifera L.
Morfologi tanaman kelapa
Berikut ciri morfologi atau karakteristik dari tumbuhan kelapa, antara lain:
1. Akar
Pohon kelapa mempunyai jenis akar serabut yang cukup tebal dan berkayu serta bentuknya berkerumun layaknya bonggol. Akar ini sangat kuat sehingga mampu menopang pertumbuhan kelapa, bahkan kuat untuk menahan terjangan angin.
- Kelapa memiliki akar adventif yang terus-menerus dihasilkan dari pangkal batang, yaitu bagian yang membengkak atau yang disebut 'batang', pada tipe tinggi dan pada beberapa hibrida kerdil.
- Ia tidak memiliki akar tunggang atau rambut akar tetapi memiliki banyak akar primer yang mengandung banyak akar kecil.
- Akar utama tumbuh agak horizontal dari batang dan sebagian besar ditemukan di lapisan atas tanah. Cabang utama tumbuh lebih dalam dan dapat memanjang ke samping hingga 10 m.
- Akarnya, yang tidak memiliki kambium, terlihat seragam - akar utama mencapai diameter maksimum sekitar 1 cm. Ujung akar adalah daerah yang tumbuh aktif dan di belakangnya adalah daerah penyerap yang epidermisnya merupakan satu lapisan sel berdinding tipis yang secara bertahap menebal dan menjadi tahan terhadap usia.
- Pada akar tua, epidermis terurai dan memperlihatkan hipodermis keras yang umumnya berwarna merah.
- Pusat akar memiliki prasasti yang dikelilingi oleh selubung perisikel bersel tunggal dari mana rootlet dan tonjolan aerenchymatous (pertukaran pernapasan) atau pneumatofor muncul. Pertukaran pernapasan terjadi lebih banyak di dekat permukaan tanah untuk memudahkan difusi akar.
2. Bunga
Bunga kelapa merupakan bunga berkarang yang dikenal dengan istilah inflorescentia atau mayang atau manggar. Manggar memiliki induk tangkai,bercabang-cabang sebanyak 30-40 helai. Pada pangkal cabang terletak 1-2 kuntum bunga betina, disusul bunga jantan yang sangat banyak sekitar 200 kuntum ke arah ujung cabang .
Kelapa merupakan tumbuhan berumah satu, yaitu dengan bunga jantan dan betina pada perbungaan yang sama, yang disebut manggar, yang berkembang di dalam lapisan kayu atau spathe. Pada perbungaan, spathe terbagi memanjang membelah manggar tersebut. Masing-masing manggar terdiri dari poros utama dengan panjang 1-1,5 m (3,3-5 kaki) dengan 40-60 cabang atau bulir bantalan bunga.
Masing-masing spikelet membawa dari nol sampai tiga bunga betina pada bagian dasar dan beberapa ratus bunga jantan pada bagian atas. Sehingga manggar memiliki beberapa ribu bunga jantan tetapi hanya 40- 60 bunga betina
Bunga jantan memiliki enam segmen perhiasan bunga sekitar enam benang sari. Bunga betina besar yang bulat dan terdiri dari enam segmen perhiasan bunga dalam dua uliran, bakal buah beruang 3 (trikarpel), tidak memiliki tangkai putik. Ketika penyerbukan, hanya satu karpel berkembang menjadi benih, dua batal lainnya tidak berkembang. Kelopak bunga tetap ada di pangkal buah ketika buah matan
3. Buah
Buah kelapa berbentuk bulat cukup dan ukurannya cukup. Namun ada juga yang lonjong tergantung pada tiap jenis varietas kelapa. Diameter buah kelapa sekitar 10 hingga 20 cm. Warnanya pun beragam, mulai dari hijau, kuning, oranye atau merah kecokelatan apabila buah kelapa telah tua.
- Setelah penyerbukan dan pembuahan terjadi, buah terbentuk dan berkembang menjadi matang dalam waktu sekitar 12 bulan, atau kurang dari 1 tahun untuk beberapa kultivar kerdil. Hitungan tandan dan kumpulan buah dapat memberikan perkiraan hasil yang masuk akal.
- Buahnya berbiji, memiliki tiga wilayah dan satu biji. Di luar adalah kulitnya
- Buah dikembangkan dari ovarium tricarpellary
- Lapisan luar pericarp berserat disebut sekam yang awalnya berwarna hijau tetapi berubah menjadi coklat setelah dipetik dan dikeringkan.
- Endocarp sangat keras dan membentuk cangkang
- Di dalam endokarp, endosperma putih lunak yang membungkus di dalam rongga besar berisi cairan ekstraseluler yang disebut "santan". Kulit bijinya tipis, kemudian daging buahnya berwarna putih atau kopra. Baik kopra maupun susu merupakan endosperma biji ini
- Awalnya susunya cukup manis dan kopranya encer, tetapi seiring bijinya matang, cairannya diubah menjadi endosperma padat yang kaya akan minyak (trigliserida).
- Endosperma atau kernel juga mengandung sukrosa, fruktosa, galaktosa, glukosa dan rafinosa
- Kadar air dalam kernel berkurang karena jumlah maksimum minyak terbentuk saat kacang berumur 9-10 bulan
- Endosperm cair mengandung hormon sitokinin dalam jumlah besar yang berguna untuk menumbuhkan tanaman dalam tabung reaksi dari sel tunggal dan ini berkembang menjadi embrio.
4. Daun Kelapa
- Daunnya berhimpitan di bagian atas batang berupa mahkota
- Daun muda muncul di tengah tajuk sebagai struktur runcing yang semua daunnya saling berdekatan
- Diperlukan waktu lima bulan untuk perkembangan lengkap sehelai daun dari saat inisiasi hingga kemunculannya yang lengkap
- Mahkota memiliki 15 daun terbuka, 15 daun muda dalam berbagai tahap perkembangan
- Daunnya terdiri dari banyak anak daun yang tersusun miring pada bagian tengah tulang rusuk atau rachis
- Setiap selebaran panjang, linier, memiliki tulang rusuk tengah yang kuat dengan lamina sempit dan venasi paralel
- Tangkai daunnya pipih, sangat tebal, lebar dan dilapisi serat di pangkalnya dan melingkari batangnya
4. Batang
- Batang kela tidak bercabang, tegak, kokoh dan silindris
- Pangkal daun melingkari batang karena memiliki bekas luka dengan tanda lubang di batangnya
- Bekas luka sangat membantu dalam menentukan usia pohon. Berdasarkan 12 hingga 14 bekas luka ini, usia dapat dihitung selama satu tahun
- Beberapa tahun pertama terjadi peningkatan pertumbuhan pada ketebalan batang
- Lingkarnya tetap seragam selama beberapa tahun dan akhirnya mengecil dalam pertumbuhan ketika pohon menjadi sangat tua
- Batangnya membawa mahkota besar dengan daun berukuran besar dan tandan buah
Pohon kelapa memiliki satu batang tak bercabang yang tumbuh ke atas dari satu titik pertumbuhan. Pada usia 40 tahun, secara khas palem memiliki tinggi 20- 22 meter (66-72 kaki), sedangkan pada usia 80 tahun palem bisa mencapai ketinggian 35-40 meter (115-130 kaki). Batang pohon kelapa berbentuk kayu dengan rongga seperti serabut. Kulit batangnya sangat kasar.
Manfaat Pohon kelapa
Hampir seluruh bagian dari tumbuhan ini dapat sehingga tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai tanaman serbaguna. Apalagi bagi masyarakat yang mendiami kawasan pesisir pantai, seluruh bagian pohon ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Air kelapa
Salah satu bagian penting dari pohon kelapa yang bisa dimanfaatkan adalah air dari buahnya. Selain mampu menghilangkan dahaga, air kelapa juga memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh.
Air kelapa mengandung khasiat dengan gizi luar biasa. Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan karbon, namun juga unsur lainnya yang dibutuhkan tubuh. Sebagai informasi, unsur nitrogen di dalam air kelapa adalah protein yang tersusun atas asam amino, arginin, alanin, sistin, serin, dan alin.
Jika dibandingkan dengan asam amino yang terdapat dalam susu sapi, asam amino pada air kelapa ternyata jauh lebih tinggi. Sementara itu, unsur karbonnya berbentuk karbohidrat sederhana berupa mineral yang dibutuhkan tubuh sebagai pengganti ion. Sehingga sangatlah wajar, jika setelah mengonsumsi air kelapa, tubuh akan terasa segar kembali.
Jika diteliti lebih lanjut, air kelapa juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin C yang lebih dominan asam nikotinat, asam pantotenat, biotin, asam folat, dan riboflavin. Oleh karena itu, air kelapa juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional sekaligus kecantikan.
Tak hanya itu, air kelapa juga kaya akan kalium atau potasium. Kandungan gulanya pun cukup bervariasi antara 1,7 hingga 2,6 persen serta protein antara 0,07 hingga 0,55 persen. Tak heran jika air kelapa sangat berpotensi untuk dijadikan bahan baku produk pangan, mulai dari bahan pembuatan jelly, dektran, cuka, nata de coco hingga minuman beralkohol.
Daging buah kelapa
Lain halnya dengan daging buah kelapa, bagian ini kerap dimanfaatkan untuk diambil minyaknya. VCO adalah salah satu jenis minyak kelapa yang dihasilkan melalui proses tertentu sehingga kandungannya tetap terjaga dengan baik.
Hal tersebut juga dimaksudkan sebagai pembeda antara proses pengolahan minyak kelapa melalui pengolahan yang melibatkan bahan kimia dengan pengolahan melalui tahapan pemurnian atau refining.
Akar kelapa
Sementara itu, bagian akar pohon kelapa bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bir dan zat pewarna makanan. Batangnya kerap dijadikan untuk bahan baku perabotan rumah tangga. Tak jarang pula, batang kelapa dijadikan kayu bakar di dapur-dapur rumahan.
Daun kelapa
Sementara bagian daunnya bisa digunakan sebagai bahan pembungkus ataupun dianyam sedemikian rupa untuk dijadikan atap rumah. Tulang daunnya pun tak perlu dibuang karena masih bisa digunakan untuk membuat sapu.
Bunga kelapa
Untuk bagian bunganya mampu menghasilkan cairan yang dikenal dengan nama nira. Rasanya sangat manis sehingga biasa dijadikan bahan baku utama pembuatan gula nira ataupun minuman. Selain itu, nira juga bisa digunakan untuk pembuatan gula aren atau gula merah.
Cara Menanam Kelapa
Berikut ini adalah cara budidaya kelapa serta cara perawatannya, yaitu:
1. Peremajaan
Proses peremajaan pohon kelapa bisa dilakukan dengan memerhatikan beberapa kriteria, yaitu tinggi batang kelapa sudah lebih dari 15 m, usia lebih dari 50 tahun, dan produksi buahnya kurang dari 3 butir per tahun atau setara dengan 0,5 ton kopra per hektar per tahun.
2. Pembibitan
Sebaiknya pilih benih unggul yang berasal dari Blok Penghasil Tinggi atau BPT dan tidak terkena hama penyakit. Alangkah lebih baik lagi jika benih disiapkan sejak 10 – 12 bulan sebelum masa tanam dimulai. Sementara itu, bibit baru bisa dipindah tanam pada areal lahan budidaya setelah berusia 8 – 10 bulan.
3. Pembuatan Lubang Tanam
Apabila ingin membuat lubang tanam, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat barisan ajir di antara kelapa tua dengan jarak sekitar 8,5 x 8,5 m atau 9 x 9 x 9 m berbentuk segitiga.
Sebelum bibit mulai ditanam, lubang tanam harus dibuat lebih dulu dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm atau bisa disesuaikan dengan berat ringannya tanah yang diolah. Ketahuilah, ukuran lubang tanam lebih besar untuk tanah berat dan lebih kecil untuk tanah ringan.
4. Proses penanaman
Sebaiknya pada 2- 4 minggu sebelum bibit pohon kelapa mulai ditanam, timbun dahulu lubang tanam dengan tanah yang telah dicampur 20 kg pupuk kandang atau pupuk lainnya sesuai kebutuhan.
Perhatikan juga kondisi tanaman dan tanahnya. Tanam bibit kelapa tersebut pada bagian tengah lubang dengan kedalaman sekitar 10 cm dari permukaan tanah.