Selasa, 11 Juli 2023

Cara Pembibitan Kelapa Sawit

Pembibitan kelapa sawit adalah salah satu tahap penting dalam budidaya kelapa sawit. Proses ini melibatkan penanaman biji kelapa sawit untuk menghasilkan bibit yang nantinya akan menjadi tanaman dewasa yang produktif. Pembibitan yang baik dan efektif sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan kelapa sawit selanjutnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan dalam pembibitan kelapa sawit. Dari persiapan bibit hingga perawatan awal, mari kita jelajahi cara-cara yang dapat membantu Anda memulai pembibitan kelapa sawit yang sukses.

Penyediaan Bahan Tanaman

Guna menjamin keberhasilan pengembangan kelapa sawit diperlukan penyediaan bahan tanaman yang baik dan bermutu dalam jumlah yang memadai. Terdapat 3 (tiga) jenis kelapa sawit yang dibudidayakan yaitu Pisifera, Dura dan Tenera. 

Jenis yang terakhir ini banyak diusahakan oleh perusahaan maupun petani.

Untuk mendapatkan benih kelapa sawit yang direkomendasikan oleh Direktorat Jenederal Perkebunan penangkar bibit harus memesan benih/kecambah kelapa sawit dengan salah satu lembaga yang ditunjuk seperti : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (Medan), Balai Penelitian Kelapa Sawit Marihat (Pematang Siantar), PT.Socfindo (Medan) dan PT.PP London Sumatera (Medan) atau Sub Station Pusat Penelitian Marihat Parindu (Sanggau).


Kecambah

Perlakuan terhadap kecambah:
  1. Kecambah harus dalam keadaan sejuk lembab dan terhindar dari matahari langsung sampai saat penanaman. Kecambah harus ditanam sesegera mungkin setelah sesampainya kecambah dan tidak disimpan lebih dari 5 hari.
  2. Kecambah hendaknya disimpan dalam ruangan dengan suhu 22 - 24° C. Periksa jumlah dan jenis persilangan yang terdapat pada Daftar Persilangan (D.Persil)
benih kelapa sawit


Media Tanam Bibit Kelapa Sawit

  1. Media tanam sebaiknya berasal dari tanah top soil gembur, tanah yang kurang gembur dapat dicampur dengan pasir dengan perbandingan 3:1, bebas dari hama dan penyakit
  2. Tanah sebelum dimasukkan polibag terlebih dahulu diayak dengan ayakan 2 cm
  3. Campurkan pupuk SP-36 sebanyak 50 gram/liter air pada setiap 1m³ tanah isian sebelum diisi ke polibag kemudian dibiarkan selama 1 bulan sebelum ditanam kecambah

Lokasi Pembibitan

Syarat lokasi pembibitan sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut :
  1. Lokasi dekat dengan areal penanaman atau kebun
  2. Dekat dengan sumber air dan sumber tanah pengisi polibag
  3. Topografi datar dengan kemiringan < 15 derajat Memiliki akses jalan yang baik dalam segala cuaca Terhindah dari banjir, kondisi kedap air dan angin kencang - - Aman dari gangguan hama, ternak dan manusia

BACA JUGA : Jarak Tanaman Kelapa Sawit

Pembibitan Awal (Pre Nursery)

Persiapan Lokasi untuk Pembibitan Awal :
  1. Ukuran bedengan 10 x 1,2 m dengan arah utara selatan selanjutnya dibuatkan naungan
  2. Bagian dasar bedengan dibuat lebih tinggi dari permukaan
  3. Tambahkan papan sebagai pemisah persilangan atau kelompok pertumbuhan
BACA JUGA : Rekomendasi Pemupukan Kelapa Sawit Secara Umum

Penanaman Kecambah

  1. Kantong kecambah dikeluarkan dari kotak secara hati- hati dan ditempatkan dalam baki dangkal berisi air agar kecambah tetap dingin (kecambah dalam kantong harus tidak terkena air)
  2. Kantong dibuka dan dipercikan dengan air untuk memberi kelembaban pada setiap kali penanaman bila cuaca panas
  3. Polibag dibuat lubang tanam dengan kedalaman 2 cm
  4. Kecambah harus ditanam dalam polibag dengan akar (radikula) menghadap ke bawah pada kedalaman sekitar 2 cm sehingga daun (plumula) berada 1 cm dibawah permukaan setelah ditutup dengan tanah
  5. Kecambah abnormal, patah, busuk atau berpenyakit jangan ditanam
  6. Menutup dan meratakan tanah sekeliling kecambah (jangan menekan tanah terlalu kuat)
  7. Kecambah harus segera disiram setelah ditanam selanjutnya lakukan pemetaan pembibitan
BACA JUGA : Info Umum Menanam Kelapa Sawit : Dari Benih Hingga Panen

Pemeliharaan pada Pembibitan Awal

  1. Kecambah dipelihara dipolibag kecil selama 3 bulan
  2. Penyiraman dilakukan setiap hari pagi dan sore
  3. Pengendalian gulma dilakukan secara manual setiap 2 minggu sekali, jangan menggunakan herbisida pada pembibitan ini
  4. Pemupukan dilakukan seminggu sekali menggunakan pupuk urea sebanyak 2 gram/liter air dengan cara disemprotkan dan pupuk NPK sebanyak 2,5 gram/polibag
  5. Jangan mengaplikasikan pupuk daun pada saat udara panas atau kering, dan pada bibit yang mengalami stress air
  6. Pengendalian hama dilakukan apabila ada serangan dengan cara biologis ataupun kimiawi
  7. Penyakit yang banyak menyerang biasanya penyakit busuk pucuk, dan cendawan helminthosporium dikendalikan dengan fungisida yang dimulai pada stadia 6 daun
  8. Jangan melakukan penyiraman selama 12 jam setelah penyemperotan
  9. Seleksi bibit dilakukan pada periode ini yaitu dengan memisahkan bibit yang abnormal dari bedengan sehingga bibit abnormal tidak terangkut ke tahap berikutnya.
  10. Bibit normal pada umur 3 bulan telah berdaun 3-4 helai daun

Pembibitan Utama (Main Nursery)

  1. Persiapan Lokasi Pembibtan Utama:
  2. Areal yang telah dibuka dibersihkan dan diratakan
  3. Pembuatan saluran drainage disesuaikan dengan kondisi lahan setempat
  4. Lakukan pemancangan ajir dengan jarak tanam 90x90x90 cm
  5. Setiap petak disusun 5 baris, 40 atau 50 pokok/baris, baris ke enam dikosongkan untuk jalan

Pemindahan Bibit ke Pembibitan Utama

  1. Sehari sebelum bibit dipindahkan tanah pada polibag harus disiram sampai jenuh
  2. Tanah pada perakaran harus lembab dan tidak terganggu selama pemindahan
  3. Bibit harus segera disiram setelah pemindahan selesai
  4. Lubang tanam pada polibag besar harus dibuat sesuai ukuran polibag kecil kemudian diberi pupuk NPKMg 15-15-6-4 sebanyak 5 gram /polibag

Pemeliharaan pada Pembibitan Utama

  1. Bibit berada di polibag besar selama 9 – 12 bulan
  2. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari apabila tidak turun hujan
  3. Pengendalian gulma di dalam polibag dilakukan secara manual sedangkan gulma disekitar polibag dapat dikendalikan dengan herbisida secara hati-hati
  4. Pemupukan dilakukan dengan cara ditaburkan secara merata disekeliling bibit kira-kira 5 cm dari pangkal batang
  5. Jangan sampai pupuk mengenai bibit
  6. Aplikasi pemupukan dengan dosis kecil dan frekwensi sering lebih baik dibandingkan aplikasi dosis besar tapi frekwensi jarang
  7. Pemupukan seharusnya dihentikan satu bulan sebelum dipindahkan di lapangan
  8. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila ada gejala serangan dengan menggunakan fungisida dan pestisida secara bijaksana
  9. Seleksi bibit dilakukan untuk memisahkan bibit yang sehat dan abnormal

Persiapan Penanaman di Lapangan

  1. Bibit yang telah berumur 9 – 12 bulan siap dipindahkan ke lapangan
  2. 3 atau 4 minggu sebelum dipindahkan ke lapangan polibag diputarkan 180 derajat segingga akar di bawah polibag terputus
  3. Pastikan bibit telah disiram dengan baik sebelum dibawa ke lapanangan
  4. Bibit yang lebih tinggi dari 1,5 m dipangkas sampai 1,2 m

Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan

Admin