Kentang : Sejarah, Varietas, dan Cara Menanam Untuk Pemula
Kentang adalah buah dari tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang". Kentang umumnya menjadi makanan pokok di luar negeri. Hal ini karena kentang mengandung karbohidrat. Sementara di Indonesia, kentang masih dianggap sebagai sayuran yang mewah.
Daftar isi artikel tentang kentang
- Klasifikasi ilmiah kentang
- Sejarah kentang
- Varietas Kentang
- Syarat Tumbuh Tanaman Kentang
- Cara Budidaya Kentang Untuk Pemula
- Persiapan Bibit Tanaman Kentang
- Persiapan Lahan Budidaya Kentang
- Penetapan Jarak Tanam Kentang
- Cara Menanam Kentang
- Cara Merawat Tanaman Kentang
- Pemupukan Tanaman Kentang
- Masa Panen Kentang
Kentang adalah makanan yang enak serta sangat bernutrisi yang mengandung sejumlah vitamin dari A, B-kompleks, hingga C, hingga asam folat. Juga mineral, protein, karbohidrat, karotenoid, dan polifenol. Dalam kentang juga ada zat solanin yang dikenal sebagai obat penenang, antikejang, antijamur, dan pestisidal.Vitamin C yang terkandung dalam kentang setiap 100 g adalah 17 mg. Selain terkandung karbohidrat dan serat-serat, mineral yang ada padanya antara lain adalah zat besi, fosfor, dan kalium. Kompresan air kentang ini dikenal sangat membantu pengobatan luka pada kulit, terlebih di negara miskin yang sulit cangkok kulit.
Tapi tetap diperhatikan juga ada bahaya tersembungi dalam kentang. Jika kentang terpapar cahaya, kentang dapat saja membuat glikoalkaloid yang dinamakan solanin secara berlebih, sehingga jadilah berbahaya untuk dikonsumsi. Bahaya yang dapat terjadi ialah terganggunya sistem saraf, terbakar tenggorokan, sakit kepala, paralisis/lumpuh tungkai, dan badan mendingin. Apabila dosis sudah 3-6 mg, akibat bisa fatal. Pengobatan yang bisa dilakukan ialah memberi arang aktif/norit, cuci lambung, dan diberi cairan infus. Untuk pencegahan terjadinya solanin pada kentang yang hendak dikonsumsi itu, maka letakkan kentang di tempat yang gelap. Memasak solanin pada suhu tinggi, dapat menghancurkan sebagian solanin. Juga, hindari mengonsumsi kentang yang sudah berkecambah dan berwarna hijau di bagian bawah kulit, karena alkaloid solaninnya sudah tinggi dan sudah sangat beracun.
Klasifikasi ilmiah kentang
- Divisi Tracheophyta
- Subdivisi Spermatophytina
- Ordo Solanales
- Famili Solanaceae
- Subfamili Solanoideae
- Tribus Solaneae
- Genus Solanum
- Spesies Solanum tuberosum
Sejarah kentang
Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini. Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi.
Menurut sejarahnya, kentang berasal dari lembah-lembang dataran tinggi di Chili, Peru, dan Meksiko. Jenis tersebut diperkenalkan bangsa Spanyol dari Peru ke Eropa sejak tahun 1565. Semenjak itulah, kentang menyebar ke negara-negara lain -termasuk Indonesia-.
Menurut catatan awal di Indonesia, tumbuhan ini mulai ada semenjak tahun 1794, dimulai dengan penanaman di sekitar Cimahi. Semenjak itu, kentang dapat ditemui pula di Priangan dan Gunung Tengger. Pada tahun 1812, kentang sudah dikenal dan dijual di Kedu. Sedangkan, di Sumatra tumbuhan ini dikenal setahun sebelumnya, 1811. Kentang tumbuh di pegunungan dengan ketinggian antara 1000 mdpl hingga 2000 mdpl, pada tanah humus. Tanah bekas letusan gunung berapi yang berstruktur remah lebih disukai.
Meski telah lama dibudidayakan, produktivitas kentang di Indonesia pada masa itu masih tergolong rendah. Impor kentang yang masuk ke Indonesia saja mencapai 116 ribu ton pada tahun 2012. Baru pada tahun 2018, tanaman kentang di Indonesia menjadi komoditas sayuran semusim dengan produksi terbesar nomor 4 yang mencapai 1,28 juta ton (bps.go.id).
Selain menunjang perekonomian para petani, tanaman kentang juga menunjang program diversifikasi pangan, komoditas ekspor dan bahan baku industri karna dapat diolah menjadi berbagai macam hasil olahan. Tanaman kentang juga tidak mudah rusak seperti sayuran lain.
Tingginya kebutuhan akan kentang yang meningkat setiap tahunnya, membuat para petani banyak mencoba melakukan budidaya tanaman kentang. Biaya tanam kentang per hektar juga tidak terlalu menguras kantong anda. Selain itu masa tanam kentang tidak begitu lama.
Varietas Kentang
Kentang mempunyai banyak varietas atau jenisnya. Berikut beberapa jenis tanaman kentang yang banyak dibudidayakan:
- Kentang kuning. Kentang jenis ini mempunyai bentuk bulat atau lonjong. Daging kentang berwarna kuning pucat dan kulitnya berwarna kuning. Rasa kentang kuning tergolong manis. Selain itu jenis kentang ini sering juga disebut kentang mentega.
- Kentang merah. Kentang jenis ini berbentuk bulat kecil atau lonjong. Kulitnya berwarna merah cerah dan teksturnya lembut. Rasa kentang merah cukup manis dan cocok untuk campuran makanan seperti salad, semur atau sup.
- Kentang putih. Kentang jenis ini mempunyai kulit dan daging berwarna putih. Kentang putih mempunyai tekstur yang padat serta mempunyai kulit tipis dan halus.
Salah satu varietas yang banyak dibudidayakan para petani adalah jenis kentang kuning seperti granola dan atlantik. Budidaya kentang jenis ini mencapai 80-90% dari keseluruhan kentang yang ditanam di Indonesia.
Syarat Tumbuh Tanaman Kentang
Jika ingin menanm kentang, ada baiknya mengetahui syarat tumbuh tanaman kentang. Hal ini diperlukan agar tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik dan mendapat hasil panen tinggi.
- Tanaman kentang dapat hidup di daerah dataran tinggi sekitar 1000 – 2000 mdpl.
- Curah hujan yang dibutuhkan tanaman kentang adalah 1200 – 1500 mm/tahun. Curah hujan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kerusakan pada umbi kentang dan menyebabkan tanaman kentang tidak tumbuh.
- Tanaman kentang membutuhkan kelembapan udara sekitar 80 – 90%
- Suhu ideal untuk tanaman kentang adalah 15 – 20°C.
- Pastikan tanaman kentang ditanah yang gembur dengan tingkat pH sekitar 5 – 6,5.
- Usahakan tanaman kentang mendapat sinar matahari cukup. Sinar matahari yang cukup dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produksi panen.
Cara Budidaya Kentang Untuk Pemula
Dilansir dari Gardendesign, Anda bisa menanam kentang di banyak media, seperti di dalam kontainer kayu, di dalam pot atau di tanah pekarangan. Berikut cara menanam kentang.
1. Persiapan Bibit Tanaman Kentang
Dalam pembibitan tanaman kentang, sebaiknya anda menggunakan bibit dari umbi yang baik. Perhatikan hal berikut agar anda tidak salah memilih bibit yang akan digunakan.
- Pastikan bibit tanaman kentang bebas hama dan penyakit
- Ukuran ideal bibit adalah 30-45 gram dengan diameter 35-45 mm
- Tidak cacat dan kulitnya kuat
- Anda dapat menggunakan varietas kentang granola dan atlantik untuk ditanam.
Setelah mengetahui bibit yang baik, anda bisa membeli atau membuat bibit sendiri. Jika berencana membuat bibit kentang, juga ada caranya.
Cara membuat bibit kentang untuk budidaya cukup mudah. Anda bisa mendapatkannya dari kentang yang disimpan dalam waktu 3-4 bulan hingga mempunyai tunas.
Cara menumbuhkan tunas kentang untuk dijadikan bibit.
- Pilihlah kentang yang mempunyai beberapa lekukan atau lubang kecil pada permukaan kulitnya. Lubang tersebut nantinya berfungsi sebagai tempat tumbuh tunas.
- Anda bisa menggunakan karton bekas telur atau wadah lain untuk meletakkan kentang. Pastikan wadah yang anda pilih tidak mudah jatuh atau menggelinding.
- Letakkan kentang yang sudah dipilih pada tempat yang banyak mendapat sinar matahari.
- Diamkan kentang hingga mulai tumbuh tunas.
- Anda bisa memotong kentang yang sudah bertunas menjadi beberapa bagian. Pastikan masing-masing bagian mempunyai satu atau dua tunas. Baiknya anda tidak langsung menanam tunas dan tunggu 1-2 hari setelah pemotongan.
- Untuk memaksimalkan pertumbuhan tunas, anda bisa menambahkan khusu untuk pertumbuhan tunas misal Pupuk Organik Cair GDM . Dosis yang digunakan adalah 100 ml kemudian larutkan dalam 1 liter air. Rendam dan biarkan selama 2-3 jam.
- Perendaman ini berguna untuk mengurangi adanya kontaminasi penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit nantinya. Sebab bakteri permium Micrococcus roseus dalam Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pertanian yang berguna untuk meningkatkan kekebalan terhadap serangan penyakit.
2. Persiapan Lahan Budidaya Kentang
Anda bisa menanam kentang pada lahan luas seperti kebun. Namun jika anda tidak mempunyai lahan cukup, anda bisa menggunakan pot sebagai media tanam kentang.
Untuk persiapan lahan tentu pertimbangannya adalah tingkat kesuburannya. Kandungan bakteri premium seperti Pseudomonas alcaligenes tentu menjadi pertimbangan dalam meningkatkan penyerapan unsur hara seperi N,P dan K.
Selain itu, kombinasi Pseudomonas alcaligenes dengan bakteri seperti Micrococcus roseus yang dapat menggemburkan serta menyuburkan tanah atau lahan sekaligus menunjang pertumbuhan dan perkembangan akar secara maksimal. Keduanya memiliki kualitas yang menunjang pertumbuhan tanaman kentang agar lebih maksimal dan lebih menutrisi lahan tanam.
Cara menyiapkan lahan tanam kentang
- Bersihkan lahan yang akan digunakan. Pastikan bersih dari batu-batuan, gulma, dan semak yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman kentang.
- Olah tanah dengan cara dibajak atau dicangkul sedalam 30 cm hingga tanah benar-benar gembur. Anda bisa lakukan secara berulang sekitar 2-3 kali.
- Beri pupuk kandang atau kompos pada tanah yang telah diolah. Untuk hasil maksimal dan meningkatkan kualitas unsur hara tanah, anda bisa menambahkan pupuk.
- Dalam contoh ini bisa mencari Pupuk GDM Granule SAME. Dosis Pupuk GDM Granule SAME yang digunakan adalah 150 kg/ha dan aplikasikan dengan cara ditebar secara merata pada lahan yang sudah diolah. Lalu tambahkan GDM Black Box, dengan cara mencampur 5 kg/ha pupuk dengan 1 gelas air mineral dan semprot merata pada tanah setelah diolah.
- Buat bedengan atau gudukan tanah berukuran 70-100 cm, tinggi 30 cm, dan panjangnya disesuaikan dengan luas lahan. Beri jarak antar bedengan sekitar 40 cm. Hal ini berfungsi untuk mencegah adanya genangan air.
- Buat bedengan secara membujur atau dari timur ke barat. Hal ini bertujuan agar tanaman mendapat sinar matahari yang cukup.
3. Penetapan Jarak Tanam Kentang
Saat menanam kentang pada lahan kebun, anda baiknya memberikan jarak antar tanaman. Hal ini bertujuan agar tanaman kentang anda dapat berkembang dengan baik. Jarak ideal antar tanaman kentang yakni 20-30 cm.
Jika anda menggunakan media pot atau polybag, anda tidak perlu menetapkan jarak tanam. Cukup dengan menanam bibit tepat di tengah media tanam dalam pot atau polybag anda.
4. Cara Menanam Kentang
- Perhatikan waktu tanam karena dapat mempengaruhi produktivitas tanaman kentang. Waktu tanam yang baik adalah ketika cuaca cerah dan dilakukan pada pagi atau sore hari. Penanaman bibit pada siang hari akan menyebabkan tanaman menjadi layu dan pertumbuhannya terhambat.
- Pastikan bibit sudah siap tanam. Umbi bibit siap tanam setidaknya mempunyai tunas dengan panjang 2-3 cm.
- Jangan lupa untuk membuat parit pada bagian kiri dan kanan bedengan untuk memudahkan proses drainase. Buat drainase dengan lebar dan kedalaman sekitar 5-10 cm. Hal ini bertujuan untuk menghindari genangan air pada tanaman kentang.
- Buat garitan pada bedengan untuk meletakkan bibit.
- Letakkan umbi bibit dengan perlahan agar tidak merusak bibit.
- Tanam bibit pada kedalaman 2,5 sampai 5 cm.
- Pastikan bahwa posisi tunas kentang menjulang atau menghadap ke atas.
- Setelah ditanam, timbun bibit dengan tanah sehingga membentuk guludan dengan tinggi sekitar 15-20 cm dari permukaan tanah.
- Perhatikan juga jarak tanam yang telah ditentukan yakni 20-30 cm antar tanaman.
- Masa tanam kentang idealnya adalah 3-4 bulan atau sekitar 80-120 hari.
5. Cara Merawat Tanaman Kentang
Menanam kentang bukan hal yang mudah, bahkan bisa terjadi kegagalan. Kegagalan ini diantaranya disebabkan oleh hama, penyakit, ataupun faktor alam lainnya. Pemilihan awal bibit juga mempunyai peran besar dalam pertumbuhan tanaman kentang ke depannya.
Namun juga kegagalan panen bisa berasal dari kesalahan atau keteledoran kita sendiri. Untuk itu dalam proses budidaya tanaman kentang, kesabaran dan ketelatenan sangat dibutuhkan terutama saat merawat tanaman.
Perawatan yang baik akan membuat tanaman kentang juga tumbuh dengan baik.
Untuk itu anda perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini untuk meminimalisirkan adanya kegagalan dalam budidaya tanaman kentang.
a. Siram Tanaman Kentang
- Pada awal pertumbuhan tanaman kentang, ketersediaan air yang cukup sangat diperlukan.
- Siram tanaman kentang pada pagi atau sore hari ketika matahari tidak terlalu terik.
- Penyiraman pada tanaman kentang dilakukan sekali seminggu atau tiap hari. Sesuaikan dengan cuaca, keadaan air, dan kondisi tanah di lingkungan tanam anda.
- Lakukan penyiraman secukupnya. Jangan sampai terlalu basah atau air menggenang.
b. Pasang Ajir Jika Diperlukan
- Ajir dapat digunakan sebagai alat sangga tanaman agar tidak rubuh dan agar tanaman kentang mendapat sinar matahari yang cukup.
- Ajir bisa dibuat dari belahan bamboo berukuran 70 – 80 cm dengan lebar sekitar 2 – 3 cm.
- Pasang ajir dengan cara ditancapkan pada tanah dan beri jarak sekitar 5 cm dari tanaman. Ikat ajir dengan tali plastik dan kaitkan pada tanaman.
- Pastikan saat pemasangan ajir tidak melukai atau menganggu pertumbuhan tanaman kentang.
c. Penyulaman Tanaman Kentang
- Perhatikan pertumbuhan bibit. Jika terdapat bibit yang tumbuh abnormal atau mati, segera diganti atau disulam dengan bibit baru.
- Periode penyulaman dilakukan maksimal 15 hari setelah tanam.
- Anda dapat melakukan penyulaman dengan cara mengambil bibit yang mati, lalu melatakkan umbi bibit yang baru.
- Timbun umbi bibit baru pada kedalaman 7,5 cm.
- Lakukan pada pagi atau sore hari
d. Penyiangan Gulma
- Lakukan penyiangan gulma ketika tanaman kentang berumur 1 bulan.
- Lakukan penyiangan pada daerah sekitar 15 cm dari tanaman kentang dengan cara mencabuti atau membersihkan gulma
- Anda bisa menggunakan tangan atau dengan bantuan sabit.
- Lakukan secara berhati-hati agar tidak merusak perakaran pada tanaman kentang.
- Penyiangan gulma dapat dilakukan kembali setelah tanaman kentang berumur dua bulan. Setelah itu penyiangan tidak diperlukan. Hal ini dikarenakan tanaman kentang mulai tumbuh rimbun sehingga gulma akan sulit tumbuh.
e. Kendalikan hama dan penyakit tanaman kentang
Dalam budidaya kentang, pengendalian hama tentu menjadi hal penting agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Hama dan penyakit yang sering ditemukan pada tanaman kentang seperti orong-orong, ulat grayak, trips, kutu daun, penggerek umbi, ulat penggulung daun, ulat tanah, layu bakteri, bercak daun, layu fusarium, busuk daun, dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Lakukan pengendalian hama dan penyakit sejak dini agar tanaman bisa terselamatkan dari gagal panen. Anda bisa melakukan pencegahan dini dengan cara pengecekan rutin pada tanaman kentang minimal sehari sekali.
- Usahakan untuk mengurangi residu kimia pada tanaman kentang agar kentang yang dihasilkan aman, sehat, dan layak konsumsi.
- Segera singkirkan tanaman yang sakit agar tidak menulari tanaman sehat lainnya.
6. Pemupukan Tanaman Kentang
Proses pemupukan sangat penting dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman kentang. Pemupukan yang tepat akan menghasilkan buah yang besar dan hasil berlimpah.
Dalam tahap ini, perawatan yang maksimal akan menghasilkan kualitas yang lebih baik. Inilah yang menjadi pertimbangan setiap petani, mendapatkan kualitas kentang dengan berat yang memuaskan.
Pada masa perawatan, tanaman kentang memerlukan hormon yang dapat bermanfaat meningkatkan pertumbuhan. Bakteri premium yang Ada dalam Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pertanian seperti bacillus pumillus memberikan kualitas yang lebih baik untuk membantu menunjang pertumbuhan.
Kombinasi untuk menjaga kesuburan tanah seperti GDM Black BOS dan GDM Granule SAME untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman secara maksimal.
Berikan pupuk susulan secara bertahap. Perhatikan juga dosis dan waktu pempupukan agar tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik.
- Pemberian pupuk pertama : dilakukan ketika usia tanaman kentang 7 hari setelah tanam. Berikan Pupuk Organik dengan dosis 500 ml atau 2 gelas per tangki. Gunakan dengan cara semprot rata pada seluruh tanaman.
- Pemberian pupuk kedua : dilakukan ketika usia tanaman 15 hari setelah tanam. Berikan Pupuk Organik Cair dengan dosis 500 ml atau 2 gelas per tangki. Gunakan dengan cara semprot rata pada seluruh tanaman.
- Pemberian pupuk ketiga: dilakukan ketika usia tanaman 20 hari setelah tanam. Berikan Pupuk Organik Cair dengan dosis 500 ml atau 2 gelas per tangki. Gunakan dengan cara semprot rata pada seluruh tanaman.
- Pemberian pupuk keempat : dilakukan ketika usia tanaman 30 hari setelah tanam. Berikan kombinasi pupuk GDM Granule SAME dan GDM Black Bos untuk hasil maksimal. Tebar rata pupuk di sekitar akar tanaman kentang. Sedangkan GDM Black Bos diaplikasikan dengan cara semprot daerah perakaran secara merata. Dosis yang digunakan adalah setara dengan satu gelas air mineral untuk satu tangki.
- Pemberian pupuk kelima : dilakukan ketika usia tanaman lebih dari atau sekitar 35 hari setelah tanam. Berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan dengan dosis 500 ml atau atau 2 gelas GDM per tangki. Gunakan dengan cara semprot rata pada seluruh tanaman dan aplikasikan setiap 1 minggu sekali.
Masa Panen Kentang
Umur panen kentang idealnya antara 80-120 hari. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
- Lakukan pengambilan umbi setelah 2-3 minggu setelah bunga tanaman kentang mulai mengering atau layu.
- Pilihlah kentang berukuran besar untuk dipanen. Biarkan kentang yang masih berukuran kecil untuk tumbuh lebih besar dan bisa dipanen di lain waktu.
- Cara panen kentang baiknya dilakukan dengan menggeruk atau menggali bendengan menggunakan tangan. Cara ini cukup efektif untuk mengurangi resiko kerusakan pada umbi.
- Anda juga bisa memotong ujung umbi dengan pisau atau gunting agar tanaman kentang tidak rusak.
- Setelah selesai panen, diamkan sesaat agar tanah yang menempel mengering dengan sendirinya sehingga mudah dibersihkan.