Daftar Peralatan Perawatan, Panen Kepala Sawit dan Mesin Pencacah Pelepah
Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu usaha perkebunan dengan area usaha terluas di Indonesia. Hal ini membuat Indonesia menjadi pemasok minyak nabati terbesar di dunia, bersaing dengan Malaysia. Sebagian besar perkebunan kelapa sawit di Indonesia berada di Pulau Sumatra dan Kalimantan, namun kini beberapa wilayah di Papua sudah mulai juga dikembangkan. Tentu bagi banyak petani di sana perkebunan sawit merupakan mata pencaharian yang penting untuk menopang penghidupan mereka.
Mengelola perkebunan sawit memang tidak mudah, oleh karena itu setiap petani harus bisa mengetahui teknik dan trik dalam usaha perkebunan ini, supaya hasil budidaya dapat menghasilkan kualitas sawit yang unggul.
Mekanisme pengelolaan sawit di Indonesia masih tergolong sangat sederhana dan minim dengan alat-alat berteknologi tinggi. Beberapa pekerjaan di perkebunan kelapa sawit seperti pemupukan, pemanenan dan penggalian untuk irigasi dan land aplication, sering kali masih dilakukan secara manual. Untuk itu meskipun pengelolaan masih sederhana, dengan alat-alat tradisional yang berkualitas diharapkan proses pengelolaan dan pemanenan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Tips memilih alat-alat panen kelapa sawit yang berkualitas.
Alat panen dengan mata pisau yang tajam
Dengan ketajaman mata pisau tentu proses pemanenan akan memakan lebih sedikit waktu, sehingga proses ini dapat berjalan secara lebih cepat tanpa membuang-buang waktu yang lama.
Alat panen dengan kualitas bahan yang unggul
Layaknya peralatan yang lainya, bahan yang digunakan dalam pembuatan alat-alat pertanian haruslah memiliki kualitas yang telah terstandarisasi. Dengan bahan yang kokoh tentu akan menambah umur alat semakin lama, hal ini pun dapat menghemat pengeluaran Anda untuk membeli peralatan baru.
Peralatan Yang Digunakan Di Perkebunan Sawit
Berikut ini adalah beberapa peralatan yang digunakan di perkebunan sawit.
Egrek
Egrek adalah peralatan panen sawit digunakan untuk memanen sawit yang memiliki ketinggian di atas tiga meter. Bahan pembuatan egrek menggunakan baja karbon yang berkualitas tinggi sehingga tidak mudah tumpul dan sangat tajam.
- Egrek manual
Egrek manual adalah egrek yang banyak digunakan. Egrek manual berarti pengguna menggunakan tenaga sendiri untuk membuat kepala sabit egrek memotong pangkal tandan sawit. Selain mudah didapat, harganya juga lebih murah.
- Egrek mesin
Egrek mesin, sebenarnya sama saja menggunakan kepala egek manual. Namun dalam proses, mata sabit egrek bergerak memotong digerakkan dengan mesin. Operator hanya memegang gagang dan mengarahkan saja.
Dodos
Dodos merupakan peralatan sawit untuk proses panen, sama seperti egrek. Hanya saja dodos digunakan untuk proses pemotongan dengan ketinggian di bawah 3 meter. Dodos juga sama seperti egrek, ada menggunakan proses manual dan dengan mesin penggerak. Di pasaran, kombinasi keduanya (egrek dan dodos) banyak ditawarkan. Dengan mesin penggerak yang sama, kepala dodos dan egrek bisa saling ditukar tergantung kebutuhan.
Kapak Sawit
Kapak di perkebunan sawit adalah untuk membuang tandan sawit pada pangkal buah sawit sehingga perhitungan kadar rendaman lebih maksimal. Kapak bersifat multi fungsi dan dapat dipergunakan untuk keperluan lainnya.
Parang Sawit
Parang atau bisa disebut golok, merupakan benda tajam yang digunakan sebagai peralatan multi fungsi di perkebunan sawit. Bisa untuk memotong rumput, membersihkan dahan yang masih bisa dijangkau petani.
Gancu sawit
Gancu meruapakan peralatan bantu para petani sawit, saat proses panen kelapa sawit. Gancu atau sering juga disebut ganco sebenarnya masih sejenis tojok sawi. Gancu mengaitkan buah kelapa sawit yang sudah dipanen. Bedanya adalah mata tombak (bagian ujung yang tajam) berbentuk melengkung (sabit) pada ujung runcingnya, pegangan / handle-nya umumnya berbentuk huruf T.
Panjang hanya sekitar 40-50 sentimeter, terkadang tidak memiliki handle berbentuk huruf T, namun memiliki pegangan biasa.
Tojok Sawit
Tojok sawit berfungsi untuk mengangkat buah sawit. Peralatan tojok sawit erbuat dari pipa besi berongga yang ditajamkan (berbentuk runcing seperti tombak) dengan panjang sekitar 100 cm dan memiliki pegangan (handle grip) berbentuk huruf "T" dan "D"
Tojok sawit sendiri memiliki berat sekitar 1 kilogram, berdiameter 25 mm, sehingga cukup ringan di genggaman, terkadang terbuat dari material stainless steel sehingga lebih tahan karat.
Tojok sawit bermaterial baik tidak mudah melengkung saat digunakan untuk mengangkut tandan sawit dengan bobot 40-50 kilogram.
Fungsi utama tojok sawit adalah untuk menusuk / menombak tandan kelapa sawit. Ketika sudah tertusuk maka buah akan melekat pada ujung tojok sehingga buah dapat dilemparkan ke atas truk.
Penggunaan tojok sawit digunakan saat mengangkut buah sawit karena buah kelapa sawit memiliki duri-duri tajam sehingga tidak bisa langsung diangkat dengan menggunakan tangan kosong. Pengangkut sawit pada umumnya menusuk, mengangkat, mengayunkan tojok sambil mendorong ke atas, nantinya buah akan terlempar dan terlepas sendiri dari tojoknya.
Tojok sawit dengan Gagang "T"
![]() |
Tojok sawit dengan gagang bentuk T |
Tojok sawit bentuk gagang T mempunyai daya cengkeram pada sela-sela jari lebih banyak membuat tidak mudah terlepas. Kekurangan tojok ini adalah, karena berbentuk huruf T maka penggunaan dalam jangka panjang dan lama akan menimbulkan sakit pada sela-sela jari tangan. Disarankan untuk selalu memakai sarung tangan berbahan kain/wool agar tangan tidak mudah cedera/tergesek saat mengangkut tandan sawit.
Tojok sawit dengan Gagang "D"
Gerobak sorong
Kereta dorong ini untuk membantu mengangkat tandan buah sawit.
Tambahan : Mesin pengolahan limbah sawit
Mesin Pencacah Pelepah Sawit
Salah satu limbah dari tanaman kepala sawit adalah ranting / dahan yang biasa disebut pelepah. Kadang kala petani perlu melakukan proses pemotongan pelepah atau biasa disebut dengan pruning. Pelepah ini termasuk limbah organik, namun membutuhkan waktu cukup lama supaya terurai karena ukurannya besar. Dalam jumlah besar, pelepah ini akan membutuhkan lokasi yang cukup banyak.
Karena itu akan lebih baik jika bisa diuraikan dengan cepat. Supaya mudah terurai, pelepah pelepah sawit bisa dihancurkan terlebih dahulu dengan mesin pencacah pelepah sawit. mesin pencacah ini disebut juga dengan mesin chopper.
Hasil pencacahan ini lebih halus, sehingga mudah diurai, dan bisa menjadi pupuk organik. Bonusnya, limbah yang memakan tempat jadi berkurang. Selain bisa dibusukkan dan diurai, hasil pemotongan ini juga bisa jadi campuran pakan ternak.