Buah Menteng: Klasifikasi, Ciri Ciri, Habitat, dan Cara Budidaya

Yuk Bagikan ..

Buah menteng adalah pohon penghasil buah dengan nama ilmiah Baccaurea racemosa. Buah menteng mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan, seperti antioksidan, serat, kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin C. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang klasifikasi, ciri ciri, dan cara menanam buah menteng. Berikut pembahasannya.

Klasifikasi Buah Menteng

  • Kerajaan: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Malpighiales
  • Famili: Phyllanthaceae
  • Genus: Baccaurea
  • Spesies: Baccaurea racemosa

Ciri Ciri Buah Menteng

Buah menteng memiliki ciri atau morfologi sebagai berikut yaitu.

Pohon

Pohon menteng atau kepundung merupakan pohon atau perdu dengan tinggi antara 15-25 m dengan diameter 25-70 cm, berkulit kasar, dan berwarna keputihan.

Daun

Daun menteng rata-rata memiliki panjang 7 – 20 cm dan lebar 3 – 7,5 cm.

Bunga

Bunga buah menteng memiliki ciri-ciri majemuk, bersifat uniseks, tumbuh di batang atau cabang dengan tangkai silindris sepanjang kira-kira 10 cm. Kelopaknya berbentuk mangkok, dengan empat hingga enam benang sari. Bunga betina lebih besar daripada bunga jantan, dan mahkotanya terbagi menjadi lima bagian berwarna kuning.

Buah

Buah menteng bertipe buah kapsul, berdiameter 2-2,4 cm, berwarna hijau kekuning-kuningan atau hijau kemerah-merahan pada saat matang. Biji dalam daging buah berwarna putih, kuning, atau merah.

Habitat Buah Menteng

Buah menteng, juga dikenal sebagai kepundung, memiliki habitat alami di berbagai wilayah termasuk Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Borneo, Sulawesi, dan Maluku. Pohon ini tumbuh baik di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Menteng menyukai tanah aluvial, kering, berpasir, dan berliat.

Cara Budidaya Buah Menteng

Dilansir dari hijaukan.com, terdapat tiga cara yang bisa dilakukan untuk membudidayakan buah menteng. Pertama adalah dengan menanam biji buah yang sudah masuk kategori bibit. Kedua dengan sistem cangkok, dan yang ketiga dengan cara sambung pucuk.

Semai Biji

Caranya dengan mempersiapkan terlebih dahulu pot plastik yang bagian bawahnya sudah dilubangi sebagai aliran air, lalu isi dengan tanah secukupnya. Kemudian sirami tanah dengan air hingga basah atau lembab, lalu taburi beberapa bibit ke dalamnya. Jangan lupa menyemprotkan larutan fungisida untuk memaksimalkan pertumbuhan biji.Untuk proses selanjutnya, pot plastik disimpan di lokasi yang lembab namun tetap terkena sinar matahari cukup, untuk mempercepat pertumbuhan. Kemudian kecambah akan muncul di bulan kedua atau ketiga, dan terus lakukan perawatan maksimal agar kecambah tumbuh baik. Setelah panjang kecambah mencapai maksimal 7 cm baru bisa dipindahkan ke media lebih besar.

BACA JUGA : Melon Golden : Kandungan, Manfaat, dan Cara Menanam

Cangkok

Diawali dengan memilih batang yang bagus dari pohon indukan buah menteng, kemudian kuliti hingga terlihat bagian dalam batang. Siapkan tanah dan air yang dimasukkan ke dalam plastik, lalu tempelkan plastik berisi tanah tersebut pada bagian batang yang sudah dikuliti sebelumnya. Ikat menggunakan tali agar menyatu sempurna dengan batang indukan.Jangan lupa untuk menyiram bagian cangkok setiap hari agar proses pencangkokan sempurna. Sekitar sebulan hingga dua bulan anakan akan mulai muncul, dan Anda bisa mengambilnya untuk dipindahkan ke media lain agar pertumbuhannya maksimal.

Sambung Pucuk

Pilih batang atas batang pohon menteng untuk dijadikan anakan, lalu potong dengan bagian bawah lancip dan sisihkan. Kemudian lanjutkan dengan memilih batang bagian bawah sebagai media penyambungan. Potong bagian bawah sekitar 30 cm dari pangkalnya, kemudian belah dua tidak putus.Langkah berikutnya adalah masukkan potongan bagian atas tadi ke sela-sela batang bawah. Tutup menggunakan plastik hingga menyatu dan ikat. Jika anakan sudah bertunas, maka tandanya proses sambung selesai dan bagian tersebut bisa dipindahkan ke media lain untuk tumbuh sendiri hingga besar dan siap panen.Proses panen pada masing-masing cara budidaya cukup berbeda. Dengan teknik semai biji, buah bisa dipanen ketika pohon sudah berusia maksimal delapan tahun. Sedangkan jika menggunakan cara cangkok atau sambung pucuk hanya membutuhkan waktu sekitar empat tahun saja. Makanya lebih banyak yang memilih cara cangkok untuk membudidayakan buah ini.

Scroll to Top