Jenis-Jenis Pompa Irigasi : Cara Memilih
Pengairan adalah faktor yang sangat penting untuk pertanian. Untuk mengalirkan air ke area tanaman menggunakan sistem irigasi.Beberapa sistem irigasi bisa dilihat di artikel Panduan Lengkap Jenis-Jenis Irigasi dalam Pertanian
. Salah satu sistem irigasi adalah irigasi pompa. Irigasi pompa adalah sistem yang menggunakan pompa untuk mengalirkan air dari sumber seperti sumur, sungai, atau danau ke lahan pertanian.
Keunggulan dan Penggunaan pompa irigasi
- Efisiensi: Memastikan air mencapai tanaman dengan optimal.
- Versatilitas: Tersedia dalam berbagai ukuran sesuai kebutuhan lahan.
- Kemudahan Penggunaan: Ukuran yang berbeda memungkinkan penyesuaian mudah berdasarkan kondisi lapangan.
BACA JUGA : Irigasi Tetes : Jenis, Kelebihan dan Kekurangan Yang Harus Dipertimbangkan
Pemilihan Pompa Irigasi
Memilih pompa irigasi berdasarkan ukuran daya hisap dan daya buang sangat penting untuk efisiensi irigasi. Ukuran pompa harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik lahan pertanian dan ketersediaan sumber air Pompa irigasi memiliki berbagai jenis yang dibedakan berdasarkan mesin penggerak, tipe starter, daya hisap, dan daya buang.
Pompa irigasi Berdasarkan Mesin Penggerak
- Pompa Bensin: Menggunakan mesin bensin sebagai sumber tenaga. Cocok untuk area yang sulit dijangkau listrik.
- Pompa Diesel: Menggunakan mesin diesel, umumnya lebih kuat dan tahan lama, cocok untuk kebutuhan irigasi besar.
- Pompa Listrik: Menggunakan motor listrik. Efisien dan ramah lingkungan, cocok untuk area dengan akses listrik yang baik.
Pompa irigasi berdasarkan Tipe Starter
- Starter Manual: Memerlukan tenaga manusia untuk menghidupkan mesin. Umumnya digunakan pada pompa kecil dan menengah.
- Starter Elektrik: Menggunakan sistem starter elektrik yang lebih mudah dan cepat, cocok untuk pompa besar.
BACA JUGA : MESIN POMPA IRIGASI / POMPA ALKON DENGAN MESIN BENSIN DAN HARGANYA
Pompa irigasi berdasarkan daya hisap dan daya buang
Pompa irigasi 2 Inchi
- Daya Hisap: Cocok untuk sumber air dangkal hingga sedang.
- Daya Buang: Kapasitas aliran air sekitar 100-200 liter per menit. Ideal untuk irigasi skala kecil hingga menengah.
Pompa 3 Inchi
- Daya Hisap: Mampu menghisap air dari kedalaman sedang.
- Daya Buang: Kapasitas aliran air sekitar 300-600 liter per menit. Digunakan untuk lahan pertanian sedang.
Pompa 4 Inchi
- Daya Hisap: Efektif untuk sumber air dengan kedalaman lebih besar.
- Daya Buang: Kapasitas aliran air lebih dari 600 liter per menit. Cocok untuk irigasi skala besar dan lahan pertanian luas.
.
Pompa irigasi berdasarkan desain dan fungsi
Pompa irigasi juga mempunyai jenis berdasarkan desain dan fungsinya dalam sistem irigasi. Klasifikasi ini meliputi cara kerja, lokasi pemasangan, dan tujuannya.
1. Pompa Sentrifugal
Pompa ini populer karena keandalannya. Mereka dapat beroperasi baik di darat maupun di bawah air dan mampu memompa volume air besar dengan resistensi tinggi. Prinsip kerjanya mirip dengan gaya sentrifugal pada ember air yang diayunkan, dengan impeller yang mempercepat cairan keluar dari pusat rotasi. Tipe ini harus diisi air (primed) sebelum digunakan.
BACA JUGA : Irigasi Tetes: Efisiensi dan Manfaatnya
2. Pompa Sentrifugal End-Suction
Pompa ini dipasang pada ujung poros penggerak motor, umumnya motor listrik. Mereka unggul dalam mendorong air keluar tetapi kurang efisien dalam menyedot air dari sumber yang lebih rendah dari pompa. Cocok untuk berbagai metode irigasi seperti tetes, sprinkler, dan pivot.
3. Pompa Submersible
Beroperasi di bawah air, pompa ini tidak memerlukan priming dan lebih efisien karena tidak perlu menghisap air. Mereka ideal untuk sumber air seperti danau atau sumur dalam. Pompa ini dilengkapi dengan selubung untuk mendinginkan motor dengan air masuk, mengurangi risiko panas berlebih.
4. Pompa Turbin
Pompa turbin menggabungkan pompa sentrifugal yang terendam dengan motor di atas air, yang menggerakkan pompa melalui poros. Efisien untuk menghasilkan tekanan tinggi, mereka cocok untuk sistem irigasi besar. Namun, instalasi dan biaya operasionalnya tinggi, dan mereka bisa menimbulkan masalah getaran.
5. Pompa Booster
Pompa ini tidak mengalirkan air dari satu lokasi ke lokasi lain tetapi meningkatkan tekanan air dalam sistem irigasi yang sudah ada. Misalnya, jika pompa sentrifugal hanya menghasilkan tekanan 60 PSI dan sistem membutuhkan 90 PSI, pompa booster akan meningkatkan tekanan air tersebut.
6. Pompa Mengambang
Pompa mengambang bisa berupa jenis pompa apa saja yang dipasang pada pelampung. Umumnya, ini adalah pompa submersible yang menggantung di bawah pelampung di permukaan air. Mereka mudah dipasang dan dapat memfilter kotoran lebih efektif dari permukaan air.
Penutup
Memahami spesifikasi pompa irigasi dalam inci membantu petani menentukan alat yang tepat untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan efisiensi penggunaan air
Pemilihan jenis pompa irigasi harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik lahan pertanian, sumber air, dan kapasitas yang diinginkan. Memahami perbedaan ini membantu petani dalam mengoptimalkan penggunaan air dan meningkatkan efisiensi irigasi.