Panduan Lengkap Jenis-Jenis Irigasi dalam Pertanian
Pertanian yang sukses sangat bergantung pada sistem irigasi yang efisien dan tepat. Irigasi bukan hanya tentang menyiram tanaman, tetapi juga melibatkan strategi penyediaan dan penyaluran air yang optimal untuk memastikan kesuburan lahan dan hasil panen yang maksimal. Memahami jenis-jenis irigasi yang tersedia dapat membantu Anda memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan lahan pertanian Anda. Artikel ini akan membahas berbagai jenis irigasi yang bisa Anda terapkan untuk mendukung produktivitas pertanian Anda.
![]() |
Arti Irigasi dan Fungsi Irigasi Untuk Pertanian |
Irigasi adalah kunci untuk mengatasi masalah kekurangan air di lahan pertanian, terutama di daerah yang curah hujannya rendah. Dengan memilih jenis irigasi yang tepat, Anda dapat memastikan tanaman mendapatkan pasokan air yang cukup untuk tumbuh subur. Dalam panduan ini, Anda akan menemukan informasi tentang berbagai sistem irigasi, mulai dari yang tradisional hingga yang modern, beserta manfaat dan cara kerjanya masing-masing.
Pengertian irigasi
Irigasi merupakan upaya penyediaan serta pengaturan air untuk membantu pertanian. Bisa dibilang irigasi merupakan pembuangan air buatan yang berasal dari sumber air yang tersedia ke suatu lahan dengan tujuan tanaman bisa tumbuh normal.
Tujuan dan Manfaat Irigasi
Menurut standar perencanaan irigasi KP-01
pengertian irigasi adalah sistem penyediaan air pada lahan pertanian
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tanaman agar tanaman tersebut
tumbuh dengan baik. Berikut ini adalah beberapa kegunaan dari irigasi untuk pertanian :
1. Membuat Tanaman Basah
Melembabkan
tanah menggunakan air irigasi untuk mengatasi kekurangan air pada
daerah pertanian yang memiliki curah hujan sedikit atau tidak ada curah
hujan. Hal ini penting, karena kekurangan air pada tanaman akan
berdampak pada hasil tanaman tersebut.
2. Membuat Tanaman Subur
Menyuburkan
tanaman berfungsi untuk menyediakan banyak air pada tanaman agar dapat
membasahi dan menyediakan zat-zat yang berguna bagi tanaman itu sendiri.
3.Kontrol suhu dan kelembaban area pertanian
Irigasi dapat membantu menstabilkan suhu tanah, terutama di daerah yang mengalami fluktuasi suhu yang ekstrem. Air yang dialirkan ke lahan pertanian dapat menyerap panas pada siang hari dan melepaskannya pada malam hari, sehingga suhu tanah tetap lebih stabil. Selama periode panas ekstrem, tanaman dapat mengalami stres panas yang dapat menghambat pertumbuhan dan produksi. Penyiraman dengan irigasi membantu menurunkan suhu di sekitar tanaman, sehingga mengurangi stres dan memungkinkan tanaman tetap tumbuh dengan baik.
Air yang menguap dari permukaan tanah yang diairi dapat meningkatkan kelembapan udara di sekitar tanaman. Kelembapan yang lebih tinggi dapat membantu menurunkan suhu udara lokal dan membuat kondisi lebih nyaman bagi tanama
4. Membersihkan Tanah untuk Menyingkirkan Hama
Tujuan
pengairan pada tanaman adalah untuk membunuh serangga yang bersarang di
tanah, oleh karena itu, pada musim kemarau Anda perlu menambahkan air
ke sawah agar padi kehilangan salinitasnya.
5. Menyumbat / Kolmatase
Irigasi sebagai "menyumbat" atau "kolmatase diairi" adalah teknik yang digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah melalui pengendapan partikel halus. Proses ini membantu meningkatkan kapasitas tanah untuk menahan air, mengurangi kehilangan air, memperbaiki struktur tanah, dan mengurangi erosi. Dengan demikian, teknik ini mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi dalam pertanian.
6. Meningkatkan Persediaan Air Tanah
Hal
ini bertujuan untuk menambah pasokan air tanah dalam kebutuhan
sehari-hari. Hal ini umunya dilakukan dengan cara menyimpan air di satu
titik, agar air dapat meresap ke dalam tanah dan akhirnya dapat
digunakan bagi yang membutuhkan.
Jaringan Irigasi
Terdapat dua jenis jaringan irigasi, yaitu jaringan irigasi utama dan jaringan irigasi level 3. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua jenis jaringan irigasi tersebut:
Jaringan Irigasi Utama
Jaringan irigasi utama adalah bagian dari sistem irigasi yang mengalirkan air dari sumber utama (seperti sungai, danau, atau bendungan) ke saluran distribusi yang lebih kecil. Biasanya terdiri dari saluran primer (utama) dan sekunder yang mengalirkan air ke area yang luas. Jaringan ini mencakup infrastruktur besar seperti bendung, pintu air, dan saluran utama. Jaringan ini bertanggung jawab untuk mendistribusikan air secara efektif dari sumber air utama ke jaringan irigasi yang lebih kecil.
Jaringan Irigasi Level 3
Jaringan irigasi level 3 adalah bagian dari sistem irigasi yang berfungsi untuk mendistribusikan air dari jaringan irigasi utama ke lahan pertanian secara langsung. Biasanya terdiri dari saluran tersier dan kuarter yang lebih kecil, yang langsung mengalirkan air ke petak-petak sawah atau lahan pertanian.
Jaringan ini memastikan air dapat mencapai lahan pertanian secara merata dan efisien, sehingga tanaman dapat menerima air yang cukup untuk pertumbuhan.
Secara singkat, jaringan irigasi utama bertugas membawa air dari sumber besar ke saluran distribusi utama, sementara jaringan irigasi level 3 bertugas mendistribusikan air tersebut ke lahan pertanian individual. Keduanya bekerja bersama untuk memastikan air irigasi dapat mencapai seluruh area pertanian yang membutuhkan.
Jenis pemeliharaan irigasi
Adapun jaringan irigasi dibedakan menjadi 4 jenis pemeliharaan, diantaranya:
Perawatan Rutin
Perawatan yang ringan pada bangunan serta saluran irigasi dapat dibuat apabila operasi kontinuitas, yang pemeliharaannya hanya pada sebagian bangunan atau kanal yang berada tepat pada atas permukaan.
Perawatan Berkala
Perawatan ini dilakukan pada komponen bangunan dan kanal yang berada di bawah air, Agar dapat berfungsi, saluran pembuangan terlebih dahulu disiram.
Pemeliharaan Pencegahan
Pemeliharaan pencegahan ini merupakan upaya pencegahan kerusakan pada sistem irigasi dari hasil campur tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Pemeliharaan Darurat
Pemeliharaan darurat merupakan pekerjaan untuk memperbaiki kerusakan yang tidak terduga, misalnya karena bencana alam seperti gempa bumi atau banjir.
Jenis Irigasi
Seiring kemajuan ilmu teknologi dan pengetahuan, sistem irigasi telah dikembangkan dan memiliki beberapa jenis. Pengembangan ini bertujuan untuk memudahkan pekerjaan dalam industri pertanian. Ada 7 jenis irigasi yang berkembang dari zaman dahulu hingga sekarang.
1. Irigasi Permukaan
Penerapan irigasi permukaan merupakan yang paling sederhana dari sistem irigasi lainnya. Caranya dengan menghubungkan lahan pertanian dengan sumber air terdekat seperti sungai atau bendungan. Anda hanya perlu membiarkan air mengalir dengan sendirinya. Sistem irigasi ini biasanya menggunakan selang dan diterapkan oleh petani itu sendiri.
2. Irigasi Bawah Permukaan
Sistem irigasi ini dilakukan dengan mengalirkan air ke lapisan bawah tanah, sehingga air langsung diserap oleh akar tanaman. Pengaliran air pada sistem irigasi bawah permukaan dilakukan dengan bantuan saluran terbuka atau selang bawah tanah.
Irigasi bawah tanah menggunakan gaya kaliper, yaitu tanah yang berair bergerak menuju area akar tanaman supaya bisa diserap. Nutrisi dari air dan unsur hara disalurkan pada bagian akar. Alhasil, akar tanaman pun lebih kuat apabila menggunakan sistem irigasi ini.
3. Irigasi Pancaran / Jet Irrigation
Sistem irigasi pancaran bisa dikatakan sudah modern dan hadir sejak beberapa tahun ini. Cara kerja sistem irigasi pancaran yaitu dengan mengalirkan air dari sumbernya menggunakan selang. Sebelumnya, selang tersebut dipasang pada beberapa lahan yang ujungnya ditutup dengan alat pencurah.
![]() |
Jenis irigasi - irigasi pancaran |
Air akan keluar dari selang ini berupa pancaran apabila dihidupkan. Pancaran air tersebut yang kemudian menyiram tanaman, sehingga terserap hingga bagian bawah tanah dan mencapai akar tanamannya.
4. Irigasi Lokal / Terasering
Sistem irigasi lokal dilakukan dengan metode pengairan air dari lahan paling atas yang kemudian turun ke bawah. Proses pengairannya menggunakan selang yang dipasang hanya pada beberapa area tertentu. Oleh sebab itu, irigasi ini dinamakan irigasi lokal.
Pada dasarnya, irigasi lokal mirip dengan sistem irigasi permukaan apabila dilihat dari prinsip kerjanya. Hanya saja irigasi lokal lebih modern, sedangkan irigasi permukaan termasuk sistem irigasi tradisional.
5. Irigasi Ember atau Timba
Sesuai dengan namanya, irigasi ini dilakukan dengan menggunakan ember atau timba. Metode irigasi ini dilakukan secara manual tanpa menggunakan alat seperti selang, artinya mengandalkan tenaga manusia. Para petani akan menimba air dari sumbernya, lalu menyiram lahannya.
Jenis irigasi ini bisa dikatakan kurang efektif karena menguras banyak tenaga petani. Meski begitu, irigasi timba masih populer diterapkan hingga hari ini. Apalagi pada lahan pertanian yang tidak memiliki sistem irigasi modern.
6. Irigasi Tetes
Sistem irigasi yang satu ini biasanya digunakan pada area taman di depan rumah Anda. Cara kerjanya yaitu mengalirkan air ke lahan menggunakan selang berlubang. Tekanan pada irigasi bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.
![]() |
Irigasi tetes |
Ketika irigasinya dihidupkan, air akan mengalir dari selang dalam bentuk tetesan. Tetesan tersebut langsung mengenai bagian akar tanaman, sehingga area taman Anda tidak becek. Pertumbuhan tanaman pun bisa lebih maksimal, karena kadar air yang menetes tidak terlalu banyak.
BACA JUGA : MESIN POMPA IRIGASI / POMPA ALKON DENGAN MESIN BENSIN DAN HARGANYA
7. Irigasi Pompa Air
Untuk penerapan irigasi pompa air, biasanya sumber air berasal dari sumur atau sungai. Petani menggunakan mesin pompa air untuk mengisap atau mentransfer air tersebut hingga naik ke permukaan atau mencapai titik tampung yang diinginkan. Kemudian air akan dialirkan dengan bantuan selang atau saluran supaya bisa mengaliri lahan pertanian.
Sistem irigasi pompa air paling sering dilakukan ketika kondisi kemarau. Saat musim kemarau tiba, ketersediaan air berkurang dan lahan pertanian berpotensi mengalami kekeringan. Dalam kondisi ini, pompa air sangat membantu dalam menyimpan stok air ketika musim kemarau tiba. Selain itu, pompa air ini akan memudahkan Anda dalam proses pengairan di lahan pertanian.