Tanaman Patah Tulang: Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Manfaat, dan Cara Merawat
Tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) adalah tanaman sukulen yang berasal dari Afrika dan India. Tanaman ini juga dikenal dengan sebutan "pencil cactus" karena bentuknya yang menyerupai pensil. Meskipun disebut sebagai "patah tulang", tanaman ini sebenarnya tidak memiliki kaitan dengan penyembuhan tulang yang patah. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang klasifikasi, morfologi, habitat, manfaat, dan cara merawat tanaman patah tulang.
Klasifikasi Tanaman Patah Tulang
- Kerajaan: Plantae
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Bangsa: Malpighiales
- Suku: Euphorbiaceae
- Marga: Euphorbia
- Jenis: Euphorbia tirucalli
Morfologi Tanaman Patah Tulang
Tanaman patah tulang memiliki ciri atau morfologi sebagai berikut.
Akar
Akar tanaman patah tulang adalah akar serabut yang akan memanjang dan berkayu ketika dewasa.
Batang
Batang berdiameter 7-10 cm berwarna gradasi hijau-hijau tua-coklat-coklat tua. Kulit luarnya kasar dan berlubanglubang, apabila disayat mengeluarkan getah berwarna kuning muda hingga putih.
Daun
Daunnya memiliki panjang 1-1,5 cm berbentuk oblanceolate dan mudah rontok. Tumbuh disetiap percabangan ranting muda.
Bunga
Bunga tumbuh di ujung ranting muda, berupa bunga majemuk yang tersusun dari 3-5 bunga majemuk berwarna kuning atau hijau. Hanya mengeluarkan bunga pada bulan tertentu, bunga ini ditemukan pada bulan Mei.
Buah
Buahnya terdiri dari 3 bagian/belahan berbentuk bulat/lobus berwarna hijau kekuningan. Ketika masak akan melemparkan biji-bijinya. Buah terdapat diujung ranting.
Habitat Tanaman Patah Tulang
Ia mempunyai sebaran luas di Afrika pada tanah lempung hitam, dan banyak terdapat di Afrika timur laut, tengah dan selatan. Tanaman ini mungkin juga berasal dari wilayah lain di benua ini serta beberapa pulau di sekitarnya dan semenanjung Arab dan telah diperkenalkan ke banyak wilayah tropis lainnya, seperti Brasil, India, Vietnam, Filipina, dan Ghana. Tumbuh di daerah kering, terutama sabana, dan sering digunakan untuk pakan ternak atau sebagai tanaman pagar. Di Indonesia, tanaman ini ditanaman sebagai tanaman pagar, tanaman hias, tanaman obat dan tumbuhan liar.
Manfaat Tanaman Patah Tulang
Tanaman patah tulang memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan diantaranya.
Antimikroba
Sebuah penelitian menguji ekstrak batang tanaman patah tulang terhadap berbagai mikroorganisme. Hasilnya, ekstrak ini menunjukkan antimikroba yang kuat terhadap beberapa jenis mikroorganisme. Beberapa jenis mikroorganisme yang terbukti mampu dibunuh atau dihambat pertumbuhannya antara lain E. coli, P. vulgaris, S. aureus, B. subtilis, A. nigerand, dan C. albicans.
Mampu Mengobati Herpes
Penelitian lainnya menemukan bahwa tanaman patah tulang bisa menghambat aktivitas lisis dari virus herpes simplex 2 (HSV-2). Selain itu, ekstrak ini juga menurunkan kemampuan virus menginfeksi sel. Peneliti menduga, tanaman ini berpotensi memiliki efek antivirus terhadap virus lainnya. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
Antioksidan
Ephorbia tirucalli terbukti kaya antioksidan yang baik bagi tubuh. Antioksidan adalah zat yang penting untuk melawan radikal bebas dan tanda penuaan. Selain itu, antioksidan mampu mencegah kanker dan berbagai penyakit degeneratif, seperti Alzheimer.
Menjaga Fungsi Hati
Sebuah penelitian pada hewan, menunjukkan tanaman patah tulang bisa mencegah kerusakan hati. Efek ini dinilai dengan mengukur beberapa biological marker yang berkaitan dengan hepatitis. Beberapa biological marker yang dites adalah piruvat glutamat transaminase, oksaloasetat glutamat transaminase, alkalin fosfat, bilirubin, kolesterol, dan trigliserida. Hasil tesnya adalah Ephorbia tirucalli mampu menunjukkan penurunan yang signifikan dari zat-zat penanda kerusakan fungsi hati tersebut. Namun, dibutuhkan penelitian lanjutan untuk membuktikan khasiatnya pada manusia.
Penyakit Lainnya
Masih banyak penyakit yang dipercaya bisa disembuhkan dengan akar dan ranting tanaman patah tulang. Beberapa diantaranya adalah nyeri lambung, tukak rongga hidung, reumatik, nyeri saraf, wasir, dan sifilis. Selain itu, batangnya juga dipercaya bisa mengobati penyakit kulit, seperti kusta.
Cara Merawat Tanaman Patah Tulang
Tanaman patah tulang tidak memerlukan banyak perawatan. Selain itu, tanaman ini juga cukup kuat terhadap hama dan penyakit. Jika ingin menumbuhkan tanaman patah tulang, ikuti tipsnya berikut ini.
Siram Minimal Satu Kali dalam Satu Minggu
Perawatan tanaman patah tulang ini sangat mudah. Cukup menyiramnya dengan air setiap dua hingga tiga minggu setiap bulan. Kurangi penyiraman saat cuaca mulai dingin atau musim hujan. Lebih baik membiarkan tanah benar-benar kering di antara penyiraman untuk menghindari overwatering.
Tanaman ini lebih toleran terhadap kekeringan dibandingkan terlalu banyak air. Jika terlalu banyak memberikan air, tanaman ini mungkin membusuk dan mati. Jadi, jangan terlalu banyak menyiramkan air untuk tanaman satu ini. Anda juga bisa menggunakan semprotan agar tidak terjadi overwatering pada tanaman. Pastikan tidak menyiramnya menggunakan air yang telalu banyak.
Letakkan Dekat dengan Sinar Matahari
Tanaman patah tulang lebih suka tumbuh di bawah sinar matahari penuh. Cobalah letakkan di dekat jendela agar tanaman ini dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik.
Jika rumah tidak banyak terdapat jendela, bisa dengan meletakkan di halaman sekitar 6 jam setiap harinya.
Namun, hal itu sebaiknya hanya dilakukan saat cuaca panas. Jangan sampai tanaman ini terkena air hujan karena dapat busuk jika terlalu banyak terkena air.
Gunakan Pasir
Tanaman patah tulang adalah sukulen yang memang tahan terhadap cuaca panas. Selain itu, di habitat aslinya tanaman ini tumbuh di atas pasir yang kering. Nah, hal ini juga perlu dilakukan di rumah.
Sebaiknya campurkan pasir dengan sedikit tanah saat akan memelihara tanaman ini di rumah. Sifat pasir yang kering dan tidak dapat mempertahankan kelembapan dapat mencegah tanaman ini mengalami pembusukan karena overwatering.
Sumber:
https://e-journal.uajy.ac.id/6516/3/BL201145.pdf
https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/24/210500623/5-khasiat-tanaman-patah-tulang#