Mengenal Bunga Lilin : Ciri Ciri, Klasifikasi, Manfaat, Dan Syarat Tumbuh
Bunga lilin adalah tanaman hias yang populer karena keindahan bunga kuning cerahnya yang dapat menarik perhatian. Tanaman ini dikenal dengan nama latin Pachystachys lutea dan juga dikenal dengan sebutan bunga lollipop atau kembang lilin. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang ciri ciri, klasifikasi, manfaat, dan syarat tumbuh.
Pengenalan Bunga Lilin
Tanaman ini berasal dari negara Peru dan merupakan tanaman hias perdu subtropis dengan tunas daun. Bunga lilin dikenal sebagai tanaman hias yang rajin berbunga kuning smart menawan dan dapat membuat hati bahagia. Tanaman ini juga dikenal dengan beberapa nama, seperti bunga lilin, kembang lilin, lolipop plant, dan golden shrimp plant.
Ciri Ciri Bunga Lilin
Bunga lilin memiliki ciri ciri atau morfologi sebagai berikut.
BACA JUGA : Bunga Kastuba (Poinsettia) : Asal Usul, Ciri Ciri, Klasifikasi, Mitos, dan Manfaat
Batang
Batangnya berbentuk bulat, beruas-ruas, kasar saat disentuh, dan memiliki warna yang bergradasi antara hijau dan coklat.
Daun
Daun pada tanaman ini bersifat tunggal dan bertemu satu sama lain secara berhadapan tanpa tangkai. Helaian daunnya berbentuk lanset dengan ujung dan pangkal yang tajam. Permukaan daunnya kasar, panjangnya berkisar antara 5 hingga 15 cm, dan terdapat pertulangan menyirip.
Bunga
Bunga pada tanaman lilin ini mekar pada musim panas dengan bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang atau cabang. Bentuk bunganya menyerupai bulir dengan seludang bunga berbentuk oval dan ujung yang runcing. Bunga-bunga ini tersusun seperti bongkol dengan ukuran yang beragam dan berwarna kuning. Kelopak bunganya terpisah, berbentuk seperti jarum, panjangnya sekitar 1-1,5 cm, dan memiliki warna kuning. Terdapat 2 benang sari dengan kepala sari berbentuk panah berwarna hijau. Mahkota bunga berbentuk seperti paruh dengan ujung yang bercangap ganda, asimetris, panjangnya sekitar 3-8 cm, berstruktur halus, dan berwarna putih.
Buah
Buahnya memiliki bentuk kotak dengan bentuk yang menyerupai telur, kasar saat diraba, panjangnya berkisar antara 3 hingga 8 mm, dan berwarna hijau. Biji-bijinya berbentuk bulat, dalam jumlah yang banyak, keras, dan berwarna hitam.
Klasifikasi Bunga Lilin
- Kingdom: Plantae
- Subkingdom: Tracheobionta
- Superdivisi: Spermatophyta
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Subkelas: Asteridae
- Ordo: Scrophulariales
- Famili: Acanthaceae
- Genus: Pachystachys
- Spesies: Pachystachys lutea Nees
Manfaat Bunga Lilin
Bunga lilin, juga dikenal sebagai bunga lollipop atau Pachystachys lutea, memiliki beberapa manfaat kesehatan yang telah dipercaya dalam pengobatan tradisional diantaranya adalah.
BACA JUGA : Bunga Zinnia : Pengenalan, Ciri, Klasifikasi, Dan Jenis
Mengatasi Diare
Seluruh batang tanaman ini mengandung senyawa seperti alkaloid, polifenol, dan saponin yang dapat membantu mengatasi masalah diare. Senyawa-senyawa ini dapat memiliki efek antimikroba dan mengurangi peradangan pada saluran pencernaan.
Mengatasi Cacingan
Bunga lilin juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi cacingan pada anak-anak. Kandungan tertentu dalam tanaman ini diyakini dapat membantu mengusir dan mengobati infeksi cacing pada saluran pencernaan.
Melawan Sel-Sel Kanker
Bunga lilin mengandung senyawa-senyawa yang memiliki potensi dalam melawan sel-sel kanker. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa komponen dalam tanaman ini telah menunjukkan sifat antioksidan dan antitumor yang dapat membantu melindungi tubuh dari pertumbuhan sel kanker yang berlebihan.
Detoksifikasi Tubuh
Bunga lilin juga dapat berperan dalam proses detoksifikasi tubuh. Senyawa-senyawa tertentu dalam tanaman ini dapat membantu dalam membersihkan tubuh dari racun dan zat-zat berbahaya, membantu menjaga kesehatan organ-organ vital, terutama pada sistem pencernaan dan hati.
Syarat Tumbuh
Bunga lilin, tumbuh subur pada ketinggian berkisar antara 10 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut, tanaman ini memperlihatkan preferensi pada tanah yang subur dan gembur serta sinar matahari yang cukup. Kekuatan adaptasi tanaman ini terlihat dari kemampuannya tumbuh di hampir semua jenis tanah, termasuk tanah berpasir, tanah liat, tanah berlempung, serta tanah yang memiliki tingkat keasaman atau kebasaan yang sedikit. Namun, tanaman ini bukanlah pilihan yang tepat untuk ditanam di tepi pantai.