Pengenalan Tanaman Sirih Merah dan Manfaat
Tanaman sirih merah, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Piper crocatum, adalah tanaman yang awalnya lebih dikenal sebagai tanaman hias saja. Daun sirih merah, yang biasanya digunakan dalam bentuk kunyah, memiliki beragam manfaat kesehatan dan budaya yang menarik. Artikel ini akan membahas pengenalan singkat mengenai tanaman sirih merah dan mengungkapkan berbagai manfaatnya.
Pengenalan sirih merah
Sirih merah yang banyak dijual dan diketahui serta dimanfaatkan oleh masyarakat luas adalah dari jenis Piper crocatum Ruitz & Pav. Jenis ini selain ditanam sebagai tanaman hias juga diyakini oleh masyarakat sebagai tanaman obat yang dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit. Sirih merah ini adalah tanaman asli Peru, Amerika Selatan (Graf, 1992), namun keberadaannya di Indonesia tidak diketahui secara pasti siapa yang memasukkannya ke Indonesia. Akan tetapi berdasarkan data hasil kegiatan eksplorasi di kawasan pulau Sulawesi dari tahun 2001 sampai 2010 dilaporkan adanya bukti koleksi sirih merah (P.crocatum).
Sedangkan Piper porphyrophyllum adalah jenis sirih merah yang saat ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Jenis ini dilaporkan oleh Burkill (1781) dapat ditemukan di Malaya dan Borneo. Di Indonesia, berdasarkan hasil kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh Kebun Raya Bogor, jenis ini memang baru dapat ditemukan di hutan-hutan di kawasan Pulau Sumatera dan Kalimantan yang dilaporkan Esti Munawaroh (2009) dan data unpublished oleh Esti Munawaroh (2009).
Tanaman sirih merah tumbuh menjalar seperti halnya sirih hijau. Daunnya bertangkai membentuk jantung dan bagian atas meruncing, bertepi rata, permukaannya mengilap dan tidak berbulu. Panjang daunnya bisa mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah hati cerah, Daunnya berlendir, berasa sangat pahit, beraroma wangi khas sirih, batangnya bersulur dan beruas dengan jarak 5-10 cm. Disetiap buku tumbuh bakal akar (Sudewo, 2005).
Daun dari tanaman sirih-sirihan bernama piperis folium. Ciri mikroskopis dari tanaman sirih adalah berupa daun tunggal, bertangkai silindris, warnanya hijau keunguan, helaian daun membentuk bulat telur, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan melengkung, rasa pahit pedas, dalam keadaan kering daun berkerut, menggulung, liat, berwarna coklat, bau aromatik kuat. Daun yang subur berukuran 10 cm dan 5 cm. Bila dipegang, daun terasa tebal dan kaku (tidak lemas).
Sirih merah cenderung tumbuh di tempat teduh, misalnya di bawah pohon besar yang rindang. Bisa juga tumbuh subur di tempat yang berhawa sejuk. Kalau tumbuh di tempat teduh, daunnya akan melebar. Warna merah marunnya yang cantik akan segera terlihat bila daunnya dibalik. Batangnya pun tumbuh gemuk. Bila terkena banyak sinar matahari, batangnya cepat mengering. Tanaman sirih merah akan tumbuh baik jika mendapatkan 60-75 % cahaya matahari. Sebaliknya, bila terlalu banyak terkena air maka akar dan batangnya akan membusuk.
Yang membedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.
Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi tanaman sirih merah (piper crocatum) adalah sebagai berikut :
- Kingdom : Plantae
- Subkingdom : Tracheobionta
- Super Divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Sub Kelas : Magnoliidae
- Ordo : Piperales
- Famili : Piperaceae
- Genus : Piper
- Spesies : Piper crocatum
Kandungan dan Manfaat Daun Sirih Merah
Daun sirih merah memiliki kandungan kimia dengan khasiat tertentu yang disebut dengan metabolit sekunder yang menyimpan senyawa aktif seperti flavonoid, alcohol, terpenoid, cyanogenic, glucoside, isoprenoid, nonprotein amino acid, euganol. Sedangkan senyawa flavonoid dan polevenolad memiliki sifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptic dan antiinflamasi (Sudewo, 2005). Komponen-komponen ini mampu mencegah adanya bakteri pathogen dalam makanan yang diketahui sebagai pembusuk pada makanan (Jenie et all, 2001). Kandungan alkaloid, flavonoid dan tanin juga telah diteliti peranannya sebagai anti bakteri (Juliantina dkk, 2009).
Pemanfaatan sirih merah di masyarakat telah dilakukan menurut pengalaman secara turun menurun. Di masyarakat, sirih merah dipakai sebagai antiseptik, untuk mengatasi diabetes, kanker, hipertensi dan penyakit hepatitis. Dalam bentuk teh herbal, sirih merah digunakan untuk mengobati asam urat, kencing manis, maag dan kelelahan (Manoi, 2007).
Adapun manfaat lain dari kandungan senyawa pada daun sirih merah yaitu euganol yang merupakan turunan dari fenol senyawa minyak atsiri bersifat antifungal dengan menghambat pertumbuhan yeast (sel tunas) dari C. albicans dengan cara merubah struktur dan menghambat pertumbuhan dinding sel. Ini menyebabkan gangguan fungsi dinding sel dan peningkatan permeabilitas membran terhadap benda asing dan seterusnya menyebabkan kematian (Haviva, 2011).
Minyak Atsiri Daun Sirih Merah
Salah satu bahan alami yang mempunyai kemampuan sebagai antibakteri adalah daun sirih. Daun sirih mengandung 4,2% minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari betephenol yang merupakan isomer Euganol allypyrocatechine, Cineol methil euganol, Caryophyllen (siskuiterpen), kavikol, kavibekol, estragol, dan terpinen .
Senyawa fenil propanoid, dan tanin bersifat antimikroba dan antijamur) yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri (antara lain Escherichia coli, Salmonella sp, Staphylococcus aureus, Klebsiella, Pasteurella dan dapat mematikan Candida albicans.
Seperti halnya daun sirih hijau, daun sirih merah memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat berfungsi sebagai antifungi dan bakterisida. Peran daun sirih merah sebagai antifungi Candida albicans telah diketahui dalam bentuk minyak atsirinya.
Penutup
Tanaman sirih merah memang sudah dikenal lama sebagai tanaman hias. Kini tanaman tersebut juga menarik sebagai salah satu tanaman obat. Meskipun sirih merah memiliki manfaat yang menarik, penting untuk menggunakannya dengan bijak dan dalam jumlah yang sesuai. Selalu konsultasikan dengan profesional medis sebelum mengadopsi penggunaan rutin daun sirih merah dalam rutinitas Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.