Budidaya Sirih Merah
Tanaman sirih merah merupakan tanaman yang tumbuh menjalar seperti halnya sirih hijau. Daunnya bertangkai membentuk jantung dan bagian atas meruncing, bertepi rata, permukaannya mengilap dan tidak berbulu. Panjang daunnya bisamencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah hati cerah, Daunnya berlendir, berasa sangat pahit, beraroma wangi khas sirih, batangnya bersulur dan beruas dengan jarak 5-10 cm. Berbeda dengan sirih hijau, tanaman sirih merah awalnya dikenal sebagai tanaman hias saja. Kini banyak digunakan sebagai salah satu alternatif tanaman obat. Artikel kali ini akan membahas tenatng syarat tumbuh dan budidaya sirih merah.
Syarat Tumbuh Sirih Merah
Manfaat dari daun sirih cukup beragam diantarantya sebagai obat gigi dan mulut, sariawan, abses rongga mulut, luka bekas cabut gigi, penghilang bau mulut, batuk, serak, hidung berdarah, keputihan, antiseptik, wasir, tetes mata, dan lain-lain. Pada dasarnya sirih dapat tumbuh diberbagai tipe tanah dengan struktur sedang asalkan tanahnya subur. Ketinggian tempat tumbuh berkisar antara 200-1000 mdpl. Tanaman sirih dapat tumbuh dengan baik di daerah berilkim sedang. Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah yang kaya akan humus dan subur (Hernani, 1995).
Tanaman sirih merah tergolong langka karena tidak tumbuh di berbagai tempat atau daerah. Sirih merah tidak dapat tumbuh subur di daerah panas. Sementara itu, ditempat berhawa dingin sirih merah dapat tumbuh dengan baik. Jika terlalu banyak terkena sinar matahari batangnya cepat mengering, tetapi jika disiram secara berlebihan akar dan batang cepat membusuk.
Pada musim hijan banyak sirih merah yang mati akibat batangnya membusuk dan daunnya rontok. Tanaman sirih merah dapat tumbuh dengan baik jika mendapatkan 60-70 % cahaya matahari. Karenanya perlakuan khusus sangat dibutuhkan. Banyak orang mengoleksi tanaman sirih merah, tetapi tidak banyak yang mengerti syarat tumbuhnya sehingga gagal dan tanamannya banyak yang mati.
Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh Nastain (2006) “Tanaman sirih merah lebih suka tumbuh ditempat yang teduh. Misalnya dibawah pohon besar yang rindang. Bisa juga tumbuh subur di tempat yang berhawa sejuk. Karena sirih merah hanya membutuhkan cahaya 60-75 persen cahaya matahari. Dengan tumbuh di tempat yang teduh, daunnya akan melebar. Warna merah marunnya yang cantik akan segera terlihat apabila daunnya dibalik. Batangnya pun dapat tumbuh gemuk. Bila terkena banyak sinar matahari, batangnya cepat mengering. Sebaliknya bila terkena banyak air akar dan batangnya cepat membusuk (Nastain, 2006)
Sirih bisa tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian 300-1000 mdpl di tanah yang banyak mengandung bahan organik dan cukup air. Sirih bisa diperbanyak dengan setek batang. Caranya dengan memilih batang yang sudah tua dan terdiri dari 2-3 ruas. Bagian batang yang terpilih disemaikan di tempat yang teduh. Semaian batang sirih bisa dipindahkan ke media tanam (kebun, tanah pekarangan, atau pot) setelah tumbuh dengan ketinggian 20-30 cm (Damayanti, 2003).
Budidaya Sirih Merah
Sirih diperbanyak secara vegetatif menggunakan setek batang. Untuk bahan bibit, dipilih setek yang baik, berasal dari tanaman induk yang sehat, serta berproduksi tinggi. Setek untuk pembibitan berukuran 15 cm atau terdiri dari 2-3 ruas. Setek dapat langsung ditanam dilahan atau disemaikan terlebih dahulu pada tempat persemaian. Media persemaian berupa campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1. Bibit akan siap dipindah setelahberumur 4-6 minggu (Djumidi, 1998).
Penanaman sirih dalam skala besar atau mengebunkan sirih, tentunya memerlikan lahan yang relatif luas. Persiapan pertama yang harus dilakukan mengolah tanah atau lahan menjadi bedengan–bedengan. Selanjutnya bedengan-bedengan tersebut dibuat lubang dengan kedalaman 60 cm. Jarak tanam atau jarak antar lubang tidak kurang dari 2 m. paling lama satu bulan sebelum penanaman setiap lubang diisi pupuk kandang sebanyak 0,5 kg yang telah dicampur dengan top soil atau lapisan tanah bagian atas yang relatif lebih subur dengan perbandingan 1:1 (Damayanti, 2003).
Budidaya sirih merah bisa dilakukan melalui pembibitan atau perbanyakan. Bisa melalui setek, cangkok, dan memanfaatkan setiap runduk batang. Bagi para pemula, sebaiknya memilih cara pertama dan cara kedua. Sedangkan runduk batang bisa dilakukan bila tanaman sirih merah sudah mulai menjalar atau berkembang dengan pesat (Nastain, 2006).
Sirih merah tidak sulit dibudidayakan. Bahkan dalam pot pun dapat tumbuh subur. Ia tidak menyukai panas maupun air yang berlebihan. Media tanamnya sederhana, yakni campuran kompos dan tanah dengan perbandingan 1 : 1. Tanaman disiram satu kali sehari, sedangkan untuk menghindari panas yang terlalu terik atau guyuran air hujan berlebihan, pot bisa dipindah ke tempat yang aman .
Jika lahan pekarangan tidak memungkinkan ditanami sirih secara langsung, pot bisa dijadikan alternative tempat media tanam. Besarnya pot yang disiapkan harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup sirih merah yang bersangkutan dengan luas pekarangan atau halaman tempat pot diletakkan. Dalam hal ini, pot berdiameter 30-40 cm dengan tinggi 40 cm sangat ideal. Sama halnya dengan penanaman di bedengan atau di pekarangan, pot harus diisi dengan media tanam dengan campuran pupuk kandang dan tanah yang jumlahnya disesuaikan dengan volume atau kapasitas pot serta besarnya tanaman dan tanah dalam media pembibitan.
Menanam sirih merah dengan stek
- Pilih sulur tanaman yang sehat dan sudah berakar. Potong dari tanaman induk dengan menyisakan sekitar 2 hingga 3 ruas berdaun.
- Rendam ruas yang berada pada pangkal tanaman ke dalam air selama 15 hingga 20 menit. Kamu juga bisa menambahkan vitamin B1 ke dalam air rendaman untuk merangsang dan mempercepat pertumbuhan akar baru tanaman (opsional).
- Siapkan media tanam dalam polybag atau gelas plastik. Kamu bisa menggunakan komposisi media dari tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1 atau dari campuran serbuk pakis, pasir, sekam bakar dan kompos dengan perbandingan 4:2:2:1.
- Tanam bibit stek ke dalam media tanam. Pastikan ruas yang sudah direndam tertutup tanah.
- Rapatkan tanah di sekitar bibit dan siram media dengan air hingga basah.
- Letakkan di tempat yang teduh atau di bawah naungan.
- Pertumbuhan akar biasanya terjadi setelah 3 hingga 4 minggu.
- Pindahkan ke media tanam yang lebih besar, seperti pot atau lahan di kebun. Hati-hati jangan sampai merusak akarnya.
- Tambahkan ajir dari batang kayu atau bambu untuk perambatan sulur.
- Lakukan penyiraman 1 hingga 2 kali sehari, sesuai kondisi. Jaga agar tanah tetap lembap.
Cara menanam sirih merah dengan teknik merunduk
- Siapkan media tanam dalam polybag atau wadah plastik.
- Rentangkan sulur sirih yang sudah berakar dan berada dekat dengan tanah, kemudian tanam ruas tersebut ke dalam media tanam.
- Lakukan penyiraman hingga media basah. Kamu juga bisa menindihnya dengan batu supaya sulur tidak keluar dari media tanam.
- Tunggu hingga beberapa minggu untuk pertumbuhan akar.
- Setelah tanaman baru tumbuh, pindahkan bibit ke media yang lebih besar.
Setelah penanaman, kamu harus memperhatikan kelembapan tanah, penyinaran matahari, dan gulma. Ia tumbuh baik di kondisi hangat, lembap, dan di bawah sinar matahari dengan intensitas 60 hingga 70 persen. Sinar matahari yang terlalu tinggi dapat membakar tanaman, sedangkan terlalu rendah dapat membuat daunnya menguning, menggulung, dan rontok.