Senin, 11 September 2023

Ingin Membuat Green House ? Pahami Struktur Bangunan Dulu

 Membangun sebuah greenhouse adalah keputusan penting bagi para petani dan penghobi pertanian. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang struktur bangunan greenhouse, termasuk komponen-komponen kunci yang harus dipertimbangkan sebelum Anda memulai proyek greenhouse Anda sendiri.

Sebelum berlanjut Anda, bisa membaca terlebih dahulu Pengertian Greenhouse, sejarah, fungsi dan jenis di artikel INI.
Selain itu pastikan Anda juga mengecek lokasi untuk membangun green house di artikel INI.

struktur bangunan green house

Struktur Green House

1) Tinggi Green House

  • Tinggi bangunan diukur dari: tinggi tiang minimum 3 – 4 m, tinggi top (tinggi bangunan dari permukaan tanah sampai titik tertinggi bangunan) 5,75 – 6,75 m. Hal ini dimaksudkan agar udara tidak panas, diharapkan kisaran suhu yang baik tercapai, 25oC – 27oC dengan kelembaban minimum 50%.
  • Tinggi talang air mengikuti tinggi tiang.

2) Pondasi

  • Pondasi harus dirancang kuat menahan beban ke atas.
  • Pondasi permanen harus disiapkan untuk menahan rangka bangunan menghindari risiko rubuh dan penurunan beban ke bawah.
  • Green House yang ditutup dengan polyethylene biasanya tidak memerlukan pondasi yang kuat. Tetapi tiang pendukung harus tepat ditempatkan pada pijakan kaki beton.
  • Untuk Green House terbuat dari kayu maka dinding beton yang diperkuat pada bagian bawah dengan tinggi 0.4 m harus dipersiapkan sebagai pendukung bangunan.

3) Ventilasi

Lebar ventilasi Green House yang harus dirancang adalah pembukaan 18 – 29% dari luas lantai. Ventilasi berfungsi agar udara panas keluar dengan lancar.

4) Rangka dan Penutup

  • Rangka harus mampu menahan beban jeruji pembawa hingga 25 kg/m2.
  • Rangka harus mampu menahan tiupan angin maksimum 250 km/jam.1
  • Material rangka dapat menggunakan besi, kayu, bambu, dan aluminium.
  •  Penutup atap harus cukup terang untuk meneruskan cahaya secara optimal.
    • Bersifat awet dan ekonomis.
    • Menahan beban berat dari tiupan angin hingga 150 km/jam.
    • Harus dipasang secara erat/pas, menghindari celah air dan OPT masuk.

5) Material Penutupan

  • Kaca: dapat meneruskan cahaya paling bagus, tapi tidak disarankan untuk Green House yang dibangun di daerah tropis.
  • Acrylic: sangat tahan terhadap perubahan cuaca, tahan pecah serta sangat transparan. Penyerapan sinar ultra violet yang berasal dari matahari lebih tinggi dibandingkan dengan bahan yang terbuat dari kaca. Penggunaan acrylic sebanyak dua lapis mampu menghantarkan sekitar 83% cahaya dan mengurangi kehilangan panas sekitar 20-40% dibandingkan penggunaan 1 lapis. Bahan ini tidak akan menguning walaupun digunakan dalam waktu yang lama. Namun kekurangan dari bahan acrylic adalah: mudah terbakar, sangat mahal, dan sangat mudah tergores/tidak tahan gores, namun kurang efektif dan ekonomis jika digunakan di daerah tropis.
  • Polycarbonate: lebih tahan, lebih fleksibel, lebih tipis, serta lebih murah dibandingkan acrylic. Penggunaan dua lapis polycarbonate mampu menghantarkan cahaya sekitar 75-80% dan mengurangi kehilangan panas sekitar 40% dibandingkan satu lapis. Namun bahan ini sangat mudah tergores, mudah memuai, gampang menguning, dan akan membuat lapisan kurang transparan dalam waktu satu tahun. Disarankan menggunakan polycarbonate single layer.
  • Fiberglass Reinforced Polyester (serat kaca): bersifat awet, kaku, dan tersedia dalam berbagai tingkat penerusan cahaya, lebih tahan lama, penampilannya menarik, harganya terjangkau dibandingkan kaca, serta Fiberglass Reinforced Polyester ini lebih tahan pengaruh perubahan cuaca. Bahan plastik ini mudah sekali dibentuk menjadi bentuk bergelombang maupun berupa lempengan. Meskipun demikian kekurangannya adalah bahan ini mudah memuai.
  • Polyethylene Film (Plastik UV): sangat murah dibandingkan dengan bahan lainnya namun sifatnya hanya sementara (kurang tahan lama), bentuknya kurang menarik, serta membutuhkan penanganan maupun perawatan yang lebih intensif. Selain itu, bahan ini juga mudah sekali rusak oleh sengatan cahaya matahari, walaupun mampu bertahan minimal 1 – 2 tahun dengan perawatan lebih intensif. Dikarenakan bahan ini berupa lembaran lebar sehingga tidak membutuhkan kerangka yang lebih banyak dan bisa menghantarkan cahaya paling besar. Material plastik UV paling banyak digunakan untuk Green House daerah tropis.
  • Polyvinyl Chloride Film: mempunyai sifat penghantar emisi yang sangat besar untuk cahaya dengan panjang gelombang yang besar, dimana bahan ini mampu menciptakan temperatur udara yang cukup tinggi pada malam hari dan bisa berfungsi sebagai penghalang sinar ultra violet. Bahan ini lebih mahal dibandingkan polyethylene film dan cenderung mudah kotor, sehingga harus terus dilakukan pembersihan agar didapatkan penghantaran cahaya yang lebih baik.
  • Plastik Polyethylene: melindungi atap dengan bagus dari hujan, harga murah, dan memerlukan sedikit komponen struktural.
  • Plastik Gelombang Lembaran: perlindungan yang baik dari hujan, penerusan cahaya yang lebih bagus, plastik jenis ini memiliki harga, biaya perawatan, dan pemasangan tinggi.
  • Kasa (Screen): kasa biasa digunakan untuk peneduhan, perlindungan dari dahan/ranting yang jatuh, tapi tidak bisa melindungi dari hujan. Kasa memiliki harga, biaya pemasangan, biaya perawatan yang rendah.

Bentuk Atap Green House

Konstruksi Green House memiliki beberapa jenis berdasarkan penampang melintang yaitu:

1. Flat. 

Jenis atap green house : Atap Datar (Flat)
Jenis atap green house : Atap Datar (Flat)

 Tipe Flat memiliki konstruksi sederhana dan banyak dimanfaatkan oleh petani untuk persemaian. Untuk menghindari genangan air, maka atap tipe Flat menggunakan material penutup dari screen.

2.  Shed

 

Jenis atap green house : Atap Tunggal (Shed)
Jenis atap green house : Atap Tunggal (Shed)

Tipe Shed memiliki konstruksi atap miring yang bersandar pada dinding bangunan lain (base wall) dan ada juga yang tidak. Tipe ini umum digunakan oleh petani tanaman hias.

3. Uneven Span

Tipe Uneven Span disebut juga  Atap Segitiga Berkanopi,  memiliki kontruksi bagian atap yang memiliki kemiringan berbeda pada tiap sisinya. Tipe ini memiliki kelebihan dengan ventilasi lebih banyak, namun memerlukan biaya lebih besar.


4. Atap Segitiga (Gable)

Tipe Gable memiliki konstruksi atap berbentuk segitiga sama sisi dan dinding berbentuk tegak. Konstruksi tipe ini tidak memungkinkan banyak ventilasi atau sirkulasi udara yang masuk jika seluruh dinding ditutup. Untuk menambah ventilasi diperlukan alat tambahan.
 

5.  Atap Segitiga Pantau (Venlo House)

Tipe Venlo House memiliki konstruksi hasil dari modifikasi gable untuk digunakan dalam hal komersil, dengan tiga atau empat atap gable dalam satu bentang. Untuk kebutuhan produksi skala besar, pada umumnya pelaku usaha bisa menggunakan tipe Venlo House, tapi tipe ini jarang digunakan oleh petani.

6.  Atap Lengkung dan Garis Lurus (Mansard)

 

jenis rangka atap green house

Tipe Mansard memiliki konstruksi atap berbentuk kurva lengkung yang terdiri dari beberapa segmen garis lurus agar memaksimalkan radiasi matahari yang akan diserap oleh Green House. Tipe ini paling banyak digunakan oleh petani karena kebutuhan ventilasi cukup terpenuhi dan biaya pembangunan ekonomis.

7.  Atap Setengah Lingkaran (Arch)

 

Jenis atap green house : Atap Setengah Lingkaran (Arch)
Jenis atap green house : Atap Setengah Lingkaran (Arch)

Tipe Arch memiliki kontruksi atap berbentuk lengkung agar lebih mudah dalam hal pemasangan plastik film sebagai bahan dasar atapnya. Biaya pembangunan tipe ini lebih murah dari tipe Mansard, namun ventilasi kurang terpenuhi.

8. Quonset dan Cold Frame

 

jenis atap green house : Atap Modifikasi (Quonset)
Atap Modifikasi (Quonset)

Tipe Quonset dan cold frame memiliki konstruksi hasil modifikasi dari tipe arch. Tipe ini umumnya digunakan untuk persemaian, biaya lebih murah karena pemakaian material minimal, namun ventilasi kurang maksimal.
Gambar 8.


Pintu Masuk Green House

Pintu masuk Green House harus dirancang dengan baik. Untuk Green House skala produksi spesifikasi pintu masuk dibuat sesuai dengan kebutuhan produksi/budidaya. Pintu Green House harus dibuat tertutup dan rapat sehingga tidak memberikan kesempatan bagi serangga/hama untuk masuk ke dalam Green House. Green House untuk sarana produksi
dapat dibuat dengan satu pintu atau dua pintu, disesuaikan dengan kebutuhan produksi dan biaya.

Green House satu pintu dengan spesifikasi dasar: rangka pintu terbuat dari bahan yang kokoh, rapat, dan dapat menutup dengan baik. Material penutup pintu minimal berupa plastik polyethylene UV atau screen.

Green House dengan pintu masuk ganda dengan spesifikasi dasar:

  1. Pintu luar (pintu pertama) dibuat dari bahan yang kokoh, rapat dan dapat menutup dengan baik.
  2. Pintu kedua dapat dibuat dari kerangka besi atau aluminium dipadukan dengan screen.
  3. Diantara pintu pertama dengan pintu kedua tersedia ruang ganti yang dilengkapi sekurang-kurangnya sepatu boot, wearpack, bahan atau larutan disinfektan

Penutup

Membangun greenhouse adalah langkah yang menarik, namun memerlukan perencanaan dan pemahaman yang baik tentang struktur bangunan. Dengan mengeksplorasi semua aspek yang telah dibahas dalam artikel ini, Anda akan lebih siap untuk memulai proyek greenhouse Anda sendiri dan meningkatkan peluang kesuksesannya. Di artikel berikut kami akan membagikan tentang jenis - jenis  greenhouse.


Admin