Senin, 25 September 2023

Cara Menanam Tanaman Bayam Cabut / Bayam Putih

Bayam adalah salah satu jenis  sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Tanaman dengan nama ilmiah (Amaranthus spp. L) ini tumbuh di daerah sub tropis dan tropis seperti Indonesia. Jenis bayam ada yang tumbuh liar, dan budidaya. Untuk artikel kali ini yang dimaksud dengan bayam cabut adalah jenis bayam Amaranthus hybridus.  Nama lokal untuk bayam cabut tersebut bermacam-macam. Ada yang menyebut bayam sekul, bayam sekop, bayam kakap, bayam putih, bayam plastik, bayam prada, bayam sutera dan lain-lainnya. . Dalam artikel ini, kami akan membahas cara menanam bayam cabut dengan mudah dan sukses.

cara menanam bayam

Bayam, khususnya bayam sayur cabut, juga dapat dibudidayakan setiap saat. Meskipun bagitu, syarat tumbuh bayam hampir sama dengan kebanyakan tanaman lainnya yaitu lahan yang aerasinya bagus (gembur) tetapi mampu menahan air yang cukup bahan organik, kisaran pH tanah mendekati normal (6-7), lahan bebas dari hama penyakit dan gulma. Karena bayam adalah tanaman jenis C4 maka untuk dapat tumbuh pesat perlu cahaya matahari yang penuh. Waktu tanam yang terbaik adalah periode labuhan (akhir musim kemarau, awal musim hujan) dan marengan (akhir musim hujan, awal musim kemarau).

Budidaya tanaman bayam, khususnya bayam sayur sangat mudah, tidak terlalu banyak gangguan akan hama penyakit maupun kondisi lingkungan yang suboptimal karena tanaman bayam cukup responsif menerima masukan yang relatif seadanya. Dengan demikian masukan tenaga kerja dan modal yang dikeluarkan oleh petani cukup hemat. 



Khusus untuk bayam sayur cabut, kemudahan mendapatkan benih, syarat tumbuh yang mudah, tenaga dan biaya hemat, masa tanam sampai panen yang singkat serta hasil yang selalu tertampung pasar memberikan motivasi kuat kepada petani untuk selalu menanam bayam kapan saja dan dimana saja.

tanaman bayam

 
Pola tanam bayam cabut adalah secara monokultur. Dalam satu hamparan lahan biasanya ditanam berbagai jenis tanaman dengan pola mosaik (perca), yaitu berbagai tanaman ditanam monokultur pada petakpetak tersendiri.


Cara Menanam Bayam

Persiapan Lahan untuk Bayam Cabut

  1. Untuk awalan tanah harus diolah dan digemburkan terlebih dahulu. Lalu buat bedengan dengan lebar satu meter serta panjang dan tinggi bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, pastikan bahwa tanaman tidak akan terendam saat musim hujan.
  2. Kemudian, taburkan pupuk dasar dengan merata di atas bedengan saat pembuatan bedengan telah selesai.
  3. Pupuk dasar yang digunakan akan pupuk kandang dengan dosis 2 kg/10 m2.
  4. Jika diperlukan tambahkan pupuk anorganik TLC, KCL, dan ZA dengan perbandingan 1 : 1 : 1 dengan dosis 1 kg/m2.
  5. Setelah pupuk ditaburkan, aduk dan ratakan pupuk di atas bedengan. Kemudian biarkan selama 7-10 hari sebelum ditanami.

Persiapan Benih Bayam Cabut

  1. Benih dapat dibeli di toko sarana produksi tani, terdapat banyak bayam unggul dengan berbagai jenis dan merk.
  2. Selain itu, benih bayam dapat didapatkan dari tanaman bayam sebelumnya.
  3. Pilihlah jenis bayam yang paling disukai di daerah Anda. Untuk kebutuhan benih bayam antara 0,5 sampai 1 gram/m2.


Cara Menanam Benih Bayam Cabut

1. Metode Tanam Benih Bayam Cara ditabur di larikan
Bedengan dibiarkan selama 7-10 hari setelah pemberian pupuk dasar disiram sampai basah kemudian buat larikan pada bedengan dengan jarak 10-15 cm. 

Kemudian, tabur benih pda larikan tersebut. Larikan ini berfungsi untuk mengatur jarak tanam antar tanaman agar tidak berhimpit.

2. Metode Tanam Benih Bayam cara ditabur langsung
Cara selanjutnya adalah dengan menaburkan langsung benih pada bedengan. Tebarkan benih bayam dengan rata di atas bedengan. 

Untuk menghindari jarak tanam yanng terlalu rapat, campurkan benih bayam dengan dedak atau kompos dan campur dengan merata terlebih dahulu. Semprotkan insektisida dengan merata pada bedengan untuk menghindari gangguan hama dan semut. Penyemprotan dilakuakn secepatnya setelah benih ditebarkan.

Pemeliharaan dan Perawatan Budidaya Bayam Cabut

1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali sehari di pagi dan sore atau disesuaikan dengan kondisi tanah. Pastikan tanah selalu lembab terlebih saat sebelum benih berkecambah.

2. Penyiangan
Penyiangan merupakan pembersihan areal lahan dari gulma atau rumput. Cabutlah rumput yang ada di sekitar tanaman karena keberadaan gulma akan mengganggu pertumbuhan tanaman utama.

3. Pemupukan Susulan
Pupuk susulan perlu diberikan agar tanaman bayam tumbuh dengan subur. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang yang diayak terlebih dahulu. Penaburan pupuk susulan dilakukan pada sore hari saat daun kering agar pupuk tidak menempel di daun. Dapat juga menggunakan pupu urea dengan melarutkan segenggam pupuk urea dengan 20 liter air lalu disiramkan ke tanaman. Pemberian pupuk susulan dapat dilakukan seminggu sekali atau menyesuaikan kondisi tanah.

Pengendalian Hama dan Penyakit

a. Hama pada tanaman bayam

Jenis dan populasi hama dan penyakit bayam sangat beragam, tergantung pada banyak faktor, antara lain habitat, iklim, sejarah lahan yang digunakan dan masyarakat tanaman di sekitarnya. Tetapi pada umumnya kerugian yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit bayam tergolong ringan sampai sedang.

Hal tersebut mungkin disebabkan karena umur petani bayam cabut yang relatif singkat yaitu sekitar 21 hari, apabila terjadi kerusakan berat (puso) segera dapat diganti dengan tanaman baru karena biaya produksi usaha bayam relatif murah.

Meskipun begitu hama berupa ulat daun seperti Spodoptera, Plusia dan Hymenia sering dijumpai memakan daun bayam.

Kutu daun Myzus persicae dan Thrips sp. serta tungau Polyphagotarsonemus latus juga sering ditemui menyerang tanaman bayam. Bayam yang ditanam di dataran tinggi dan medium, sering dirusak oleh lalat Liriomyza sp. 

Berbagai jenis belalang juga sering ditemukan merusak daun bayam, mengakibatkan kualitas bayam merosot. Hama tersebut di atas lebih banyak ditemui menyerang bayam yang ditanam pada musim kemarau. 

b. Penyakit pada tanaman bayam

Penyakit yang kadang-kadang ditemukan menyerang bayam adalah penyakit rebah kecambah yang disebabkan oleh cendawan Pythium sp. dan Rhizoctonia sp. Setelah tanaman agak besar, ditemukan penyakit busuk basah oleh cendawan Choanephora sp. menginfeksi batang muda maupun daun bayam. 

Selain itu kadang-kadang ditemukan pula penyakit karat putih yang disebabkan cendawan Albugo candida yang menyerang daun sebelah bawah, yang mengakibatkan bercak-bercak putih pada bagian yang diinfeksi tersebut.

 c. Pengendalian hama dan penyakit

Penyakit-penyakit tersebut sering terjadi pada pertanaman bayam yang ditanam pada musim hujan atau apabila kelembaban tanah dan udara sangat tinggi. Pengendalian hama dan penyakit yang selama ini dilakukan oleh petani bayam adalah menggunakan pestisida. 

Meskipun penyemprotan pestisida hanya dilakukan satu atau dua kali selama hidup tanaman, tetapi karena umur panen bayam cabut sangat singkat yaitu sekitar 3-4 minggu dan pestisida yang digunakan kebanyakan pestisida yang umum yang daya racunnya masih terlalu tinggi, maka penggunaan pestisida
sebaiknya dihindari.

Pestisida yang digunakan para petani saat ini antara lain adalah Ambush, Curacron, Diazinon, Dursban, Thiodan. Sekali lagi ditekankan bahwa penyemprotan pestisida sebaiknya dihindari atau dikurangi.

Apabila sangat terpaksa harus menggunakan pestisida, sebaiknya memilih pestisida yang selektif dan tidak persisten. Tetapi mengingat bahwa bayam cabut mudah dibudidayakan, bibit tersedia dengan mudah, umur panen singkat dan pemasaran relatif mudah, maka penanggulangan hama dan penyakit sebaiknya dilakukan dengan cara  lain selain pestisida, yaitu memilih tempat dan waktu tanam, sanitasi lahan dan pupuk organik yang akan digunakan, dan penganekaragaman sayuran lain sehingga apabila pertanaman bayam gagal, kerugian dapat dikompensasi pertanaman lainnya tanpa harus menyemprot dengan pestisida.

Pemanenan

Umur bayam cabut yang singkat dan proses panen bayam petik yang elastis menyebabkan tidak terjadi panen raya yang serentak pada bayam sayur tersebut. Panen pertama bayam cabut terjadi pada waktu dilakukan penjarangan tanaman. Meskipun bayam cabut tetap laku dijual, kualitas hasilnya tidak tinggi. Panen sesungguhnya dimulai sewaktu ukuran tinggi tanaman telah mencapai sekitar 20 cm. 

panen bayam

 Umur tanaman pada waktu itu bervariasi antara 21 sampai 28 hari, tergantung jenis, kesuburan dan pemeliharaan tanaman.

Waktu panen bayam cabut dapat pagi, siang ataupun sore hari, tergantung kepada permintaan pedagang pengumpul atau pasar. 

Panen bayam cabut dilakukan dengan tangan dan seluruh tanaman dicabut sampai ke akarnya. Oleh karena itu, cara panen dan kelenturan batang dan daun bayam (jenis bayam) sangat menentukan kualitas hasil panen.

Setelah dipanen, bayam diikat dengan ukuran yang disesuaikan dengan permintaan pasar. Cuci bayam hingga bersih sebelum dijual untuk menghilangkan sisa tanah yang menempel pada bayam.

Penutup

Budidaya bayam cabut dan bayam petik relatif mudah, kurang risiko gagal, biaya relatif murah dan kemudahan-kemudahan usahatani lainnya memungkinkan petani mampu mengatur, baik waktu tanam maupun waktu panen
 

Admin