Senin, 14 Agustus 2023

Daun Bawang Prei : Ciri-ciri, Klasifikasi, Syarat Tumbuh dan Cara Menanam

Daun Bawang (Allium fistulosum .) merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan bumbu penyedap sekaligus pengharum masakan dan campuran berbagai masakan, daun bawang memiliki aroma yang spesifik sehingga masakan yang diberi daun bawang memiliki aroma harum dan memberikan cita rasa lebih enak dan lezat pada masakan nilai gizi yang dikandung oleh daun bawang juga tinggi, sehingga disukai oleh hampir setiap orang . Daun bawang ini disebut Leek  dalam bahasa Inggris. Yuk carti tahu info lebih lengkap tentang bawang prei, baik ciri-ciri, klasifikasi, syarat tumbuh dan cara menanamnya.

DAUN BAWANG PREI


Bawang prei (Allium ampeloprasum atau Allium porum) dianggap tumbuhan asli di banyak negara sekitar Laut Hitam, Laut Adriatik, dan Laut Tengah dari Portugal sampai Mesir dan Rumania. Bawang prei dapat dibudidayakan sebagai tanaman monokultur maupun tanaman tumpang sari. Dibandingkan dengan keluarga bawang lainnya, budidaya bawang prei memiliki keunggulan karena permintaannya tinggi. Selain itu, panen daun bawang juga cepat. Tanaman ini sudah bisa dipanen dalam waktu 2,5 bulan sejak ditanam. Peluang usaha budidaya bawang prei (bawang daun) cukup baik dan cerah karena dibutuhkan banyak oleh masyarakat, terutama sebagai bahan sayuran dan bumbu penyedap masakan disamping sebagai bahan pengobatan (terapi).


Ciri-ciri bawang prei

 

ciri-ciri bawang prei

Daun bawang (Allium fistulosum L.) termasuk jenis tanaman sayuran daun semusim (berumur pendek). Tanaman ini berbentuk rumput dengan tinggi tanaman mencapai 60 cm atau lebih, tergantung pada varietasnya. Bawang daun selalu menumbuhkan anakan - anakan baru sehingga membentuk rumpun. Secara morfologi bagian organ penting daun bawang adalah akar, batang, daun, bunga, biji.

Akar

 

akar tanaman bawang prei

Akar tanaman berfungsi sebagai penopang tegaknya tanaman dan alat untuk menyerap zat-zat hara dan air.. Daun bawang berakar serabut pendek yang tumbuh dan berkembang ke semua arah dan sekitar permukaan tanah. Perakaran daun bawang cukup dangkal, antara 8 cm - 20 cm. Perakaran daun bawang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, subur, mudah menyerap air dan kedalaman tanah cukup dalam.

Batang

Bawang prei memiliki dua macam batang yaitu batang sejati dan batang semu. Batang sejati berukuran sangat pendek, berbentuk cakram dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Batang yang tampak di permukaan tanah merupakan batang semu, tersusun dari pelepah-pelepah daun (kelopak daun) yang saling membungkus dengan kelopak daun yang lebih muda sehingga terlihat seperti batang.

Fungsi batang daun bawang  sebagai tempat tumbuh daun dan organ - organ lainnya dan sebagai jalan untuk mengangkut zat hara (makanan) dari akar ke daun sebagai jalan untukmenyalurkan zat-zat hasil asimilasi ke seluruh bagian tanaman.

Daun

Daun pada tanaman daun bawang berbentuk bulat, memanjang, berlubang menyerupai pipa, dan bagian ujungnya meruncing. Daun bawang memiliki daun berbentuk pipih memanjang, dan bagian ujungnya  meruncing. Ukuran panjang daun sangat bervariasi antara 18 - 40 cm, tergantung pada varietasnya. Daun berwarna hijau muda sampai hijau tua dan permukaannya halus .

Bunga

Bunga daun bawang tergolong bunga sempurna (bunga jantan dan betina terdapat pada satu bunga). Bunga secara keseluruhan berbentuk payung majemuk atau payung berganda dan berwarna putih. Tangkai tandan bunga keluar dari dasar cakram, merupakan tuna inti yang pertama kali muncul seperti halnya daun biasa, namun lebih ramping, bulat bagian ujungnya membentuk kepala yang meruncing seperti tombak, dan terbungkus oleh lapisan daun (seludang). Bila seludang telah membuka, akan tampak kuncup-kuncup bunga beserta tangkainya. Dalam setiap tandan bunga terdapat 68 - 83 kuntum bunga. 

bunga daun prei


Panjang tangkai tandan bunga dapat mencapai 50 cm atau lebih, sedangkan panjang tangkai bunga berkisar antara 0,8 - 1,8 cm. Kuntum bunga terletak pada bidang lengkung yang karena tangkai-tangkai bunga hampir sama panjangnya. Bunga bawang daun mekar dari luar kearah pusat. Bunga daun bawang terdiri atas 6 buah mahkota bunga, 6 buah benang sari, 1 buah plasenta, tangkai bunga, kelopak bunga, dan bakal buah. Bakal buah terdiri atas 3 daun buah (carpel) yang membentuk 3 buah ruang (ovarium)
dan tiap ruang mengandung 2 bakal biji (Junaidi, 2014)

Klasifikasi daun bawang prei

Kedudukan tanaman daun bawang dalam tata nama (sistematika) tumbuhan oleh Rukmana, (2011) dalam Lestari 2016 diklasifikasikan
sebagai berikut:

  • Division : Spermatophyta
  • Sub-division : Angiospermae
  • Kelas : Monocotyledoneae
  • Ordo : Liliflorae
  • Famili : Liliaceae
  • Genus : Allium
  • Spesies : Allium fistulosum L  

BACA JUGA :  Budidaya Daun Bawang

Syarat tumbuh daun bawang prei

Daun bawang dapat tumbuh dengan subur jika struktur tanah mendukung, dengan terpenuhinya nutrisi yang dibutuhkan tanaman.Pemberian pupuk kandang ayam, kambing atau sapi dapat memperbaiki struktur perkembangan mikroorganisme tanah .

  1. Daun bawang dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 250-1500 m dpl
  2. Daerah yang memiliki curah hujan 150-200 mm/tahun dan suhu harian 18 - 25 °C cocok untuk pertumbuhan tanaman bawang daun.
  3. Jenis tanah yang relatife baik untuk pertumbuhan tanaman bawang daun adalah Andosol, Latosol, dan Regosol.

Menurut Rukmana, (2005), daerah yang ideal untuk pengembangan budidaya tanaman bawang daun adalah dataran tinggi antara 900-1700 meter di atas permukaan laut dengan suhu berkisar antara 19°C-24°C dan kelembapan udaranya berkisar antara 80% - 90%. 


Budidaya Bawang Prei (Bawang Daun)

Benih

Benih bawang prei dapat berasal dari biji atau dari tunas anakan (stek tunas). Tunas anakan diperoleh dengan cara memisahkan anakan yang sehat dan bagus pertumbuhannya dari induknya. Benih bawang yang berasal dari biji mempunyai kelemahan, yaitu waktu panen yang lebih lama dibandingkan dengan benih yang berasal dari tunas anakan.

Persemaian

Bibit dari stek tunas dapat langsung ditanam di lapangan dengan terlebih dahulu mengurangi perakarannya untuk mengurangi penguapan. Benih dari biji harus disemai dahulu sebelum ditanam di lapangan. Media semai berupa campuran pupuk kandang dan tanah (1:1) yang telah digemburkan. Biji disebar secara merata kemudian ditutup dengan lapisan tanah tipis (dengan ketebalan 0,5-1 cm) dan disiram secukupnya. Bibit siap dipindahkan ke lapangan bila telah mempunyai 2-3 helai daun.

Penyiapan lahan dan penanaman.

  1. Lahan dicangkul dengan kedalamam 30-40 cm kemudian ditambahkan pupuk kandang.Hal ini dilakukan karena bawang prei menghendaki tanah yang gembur untuk pertumbuhannya. 
  2. Kemudian siapkan bedengan dengan lebar 1-1,2 m dengan panjang sesuai dengan kondisi lahan. 
  3. Parit antar bedengan dibuat dengan kedalaman 30 cm dan lebar 30 cm. Pembuatan parit sangat diperlukan agar drainase lancar karena bawang prei tidak menyukai adanya genangan air. 
  4. Jarak tanam yang digunakan 20 cm x 25 cm, 25 cm x 25 cm atau 20 cm x 30 cm. 
  5. Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam kecil dan bibit atau tunas anakan ditanam dengan posisi tegak lurus dan ditimbun dengan tanah kembali dan disiram.
cara menanam daun bawang prei

Pemeliharaan

Penyiangan terhadap gulma dapat dilakukan bersamaan dengan pendangiran untuk menggemburkan tanah yang mungkin mengalami pemadatan. Selain itu diperlukan penimbunan pada pangkal batang. Langkah ini diperlukan untuk mendapatkan warna putih pada batang semu bawang prei. Bawang prei berkualitas mempunyai batang semu yang berwarna putih dengan panjang kurang lebih 1/3 keseluruhan tanaman. Batang semu yang berwarna putih rasanya lebih enak sedangkan yang berwarna hijau lebih liat sehingga kurang disukai. Penimbunan batang sebaiknya dilakukan secara bertahap untuk menghindari pembusukan batang dan daun terutama saat tanaman masih muda.

Penyiraman

Penyiraman harus dilakukan terutama bila bawang prei ditanam pada musim kemarau, sedangkan apabila ditanam dimusim penghujan drainase harus diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi genangan air di lahan.

Pemupukan

  1. Pemupukan terdiri dari pupuk kandang yang diberikan pada saat pengolahan tanah dengan dosis 10-15 ton/ ha. 
  2. Pupuk lain yang diperlukan adalah pupuk Urea 200 kg/ha yang diberikan dua kali, yaitu pada saat tanaman berumur 21 hari (setengah dosis) dan sisanya pada saat tanaman berumur 42 hari.
  3.  Pupuk SP 36 dan KCl juga diberikan dua kali seperti pupuk Urea, dengan dosis pemupukan pertama SP 36 50 kg dan KCl 50 kg, dan pemupukan kedua SP 36 50 kg dan KCl 25 kg.

Pemupukan dilakukan dengan membuat larikan kurang lebih 5 cm di kiri dan kanan batang, dan menaburkan pupuk pada larikan tersebut dan menimbunnya kembali dengan
tanah.

Hama dan Penyakit

Hama yang sering diternukan di areal penanaman bawang prei antara lain :

  • Ulat tanah (Agrotis Ipsilon)
    • Hama ini bisa membuat tanaman rebah. Pangkal batang yang diserang akan memperlihatkan bekas gigitannya. Bisa juga batang sampai terpotong hingga putus.
    • Pengendalian secara kimia dengan menggunakan insektisida Dursban 20 EC dengan dosis 2-3 ml/i air.
  •  Ulat penggerek daun (Spodoptera Eaygua)
    • Daun-daun yang berlubang sering disebabkan oleh ulat penggerek daun (Spodoptera Eaygua). Saat tanaman masih kecil imagonya meletakkan telur di daun, dan ulatnya yang menetas memakan daun terutama dari bagian pinggir dan bawah. 
    • Pengendaliannya dengan menyemprotkan insektisida Azodrin 2-3 cc/1 air atau Diazinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/1 air.

Adapun penyakit yang merusak tanaman bawang prei ialah busuk batang lunak.
Penyebabnya ialah cendawan Erwinia carotovora.
Cirinya batang yang terserang busuk, basah,dan mengeluarkan bau tak enak.
Penyakit yang berbahaya ini belum ditemukan cara pengendaliannya yang tuntas. Pergiliran tanaman diharapkan dapat memutus daur hidup penyakit. Begitu pula pemeliharaan lahan sayuran agar tidak kotor atau terlalu lembab.

Panen dan Pasca Panen

Sekitar umur 2 bulan, bawang prei sudah layak dikonsumsi. Bila menggunakan bibit asal biji maka waktu dihitung sejak tanaman mulai dipindahkan ke lahan. Satu hektar lahan mampu menghasilkan sekitar 100 kwintal sayur segar.

Bawang prei biasanya dicabut semua bagiannya, termasuk akar. Bila anakan hendak ditanam lagi sisakan sebagian di lahan. Buang sebagian akar dan bagian daun yang
layu atau busuk. Gabungkan rumpun yang daunnya besar dengan yang besar. Rumpun yang berdaun kecil digabungkan dengan yang kecil. Bila hendak diikat dalam suatu ikatan besar, beri alas terlebih dahulu di bagian luar.

Alas inilah yang diikat bukan daun bawangnya langsung. Bawang prei tak dapat disimpan berlama-lama. Oleh karena itu, harus sesegera mungkin dibawa ke pasar agar mutunya masih baik ketika dijajakan ke hadapan konsumen

Admin