Daun Bawang Merah Menguning, Terkena Sakit Apa ? Solusinya Apa ?
Penyebab daun bawang merah menguning dan cara mengatasinya bawang merah (allium cepa l.) merupakan tanaman semusim yang banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. kebutuhan bawang merah semakin meningkat karena hampir semua masakan membutuhkan komoditas rempah satu ini. Namun, bagi petani menanam tidak selalu berbuah hasil. Dalam budidaya tanam bawang merah, tanaman bisa diserang oleh hama atau penyakit tanaman. Salah satu gejala yang muncul adalah serangan penyakit dimana pucuk daun bawang merah mulai menguning pada umur tanaman 21 hst (mst).
Gejala serangan pada mulanya cendawan yang terbawa angin atau air menempel pada bagian tanaman bawang merah, termasuk daun. Kemudian pada bagian yang terinfeksi terjadi suatu perubahan warna berubah bercak kecil putih sampai abu-abuan. Pada bercak yang membesar tampak lingkaran membentuk cincin berwarna keunguan yang dikelilingi warna kekuningan.
Ujung daun yang terserang penyakit tampak mengering ,terutama pada daun tanaman yang sudah menua. Adapun serangan terhadap umbi terjadi selama panen atau pasca panen itu berwarna kuning kecoklatan dan jaringan yang sakit menjadi kering.
BACA JUGA : Tanaman Bawang Merah : Klasifikasi, Ciri-ciri, dan Cara Budidaya
Penyebab daun bawang merah menguning
Penyebab daun bawang merah menguning di antaranya di sebabkan oleh serangan hama embun tepung (peronosora destructor) dan cendawan alternaria porri. Tanaman bawang merah yang diserang penyakit ini biasanya daun bawang merah akan mulai tampak bintik-bintik abu-abu atau hijau pucat.
![]() |
Spora peronosora destructor |
Biasanya bintik-bintik yang ada di ujung daun dan terjadi dalam pembentukan umbi bawang merah. Jika udara lembab atau turun hujan, bintik-bintik tersebut akan menjalar dan berubah warna menjadi ungu selanjutnya daun bawang akan mulai menguning pada bagian ujung dan menjalar ke bawah sampai pangkal batang , lalu berubah menjadi kering. Akibatnya tanaman menjadi layu dan mati.
Penyakit dengan gejala seperti ini disebut sebagai penyakit embun tepung trotol atau blorok. Penyebabnya adalah cendawan peronospora destructor.
Cendawan ini membentuk spora sebagai alat perkembangbiakannya yang mana sporanya berwarna biru keabuan. Spora yang dihasilkan pada malam hari saat suhu udara rendah sekitar 10 derajat celcius pada saat dan menyebar seperti inilah spora tersebut mencari tempat untuk membentuk. dan bisa menyebabkan timbulnya penyakit pada tanaman bawang merah.
![]() |
Penyakit embun tepung juga mempengaruhi umbi bawang merah |
Bila malam harinya berkabut dan menjelang pagi nya banyak embun menempel pada daun bawang, maka spora akan menempel pada daun tersebut. akibatnya terjadilah infeksi penyakit embun tepung. Kalau kelembaban udara cukup tinggi intensitas infeksi dan serangan penyakit makin parah, sehingga bisa menggagalkan setiap tanaman. Jika serangan tersebut di atas umur empat puluh hari, maka tanaman bawang merah masih bisa diharapkan untuk dipanen.
Jika keadaan cuaca cerah dan matahari tetap bersinar bisa sedikit mengurangi serangan penyakit cendawan ini.
BACA JUGA : 13 Jenis Varietas Bawang Merah Lokal dan Ukuran Umbi
Cara mengatasi daun bawang merah yang pucuknya kuning
Cara mengendalikan dan mengatasi daun bawang merah kuning adalah sebagai berikut :
- Gunakan bibit yang sehat.
- Filakukan pergiliran tanaman untuk menekan populasi serangan.
- Bila hampir semua tanaman dalam satu lahan terserang penyakit, lahan itu jangan ditanami selama 3 tahun.
- Daun bawang merah disiram pada dini hari untuk menghilangkan embun yang menempel pada daun.
- Pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan fungisida bahan aktif clorotalonil dosis 15 g/l air, fungisida bahan aktif mancozeb dosis 180-240g/l air.
Tanaman bawang merah yang diserang oleh cendawan alternaria porri eii cif biasanya juga daun bisa kuning setelah 4 hari terserang akan terinfeksi menguning dan proses pembentukan umbi terganggu. Jika yang diserang adalah bagian umbinya, maka umbi bawang merah akan menjadi kering.
Prinsip pengendalian penyakit semua jenis tanaman khususnya bawang adalah bagaimana kita melakukan tindakan preventif (pencegahan) dan bukan tindakan kuratif (pengobatan)