Senin, 14 Agustus 2023

Bawang Dayak : Klasifikasi, Ciri-ciri, Manfaat, dan Budidaya

Bawang dayak adalah tanaman yang tidak terlalu umum di masyarakat. Tanaman ini selain dianggap tanaman hias, juga diracik menjadi bahan obat tradisional ( jamu). Pada umumnya bagian tanaman yang digunakan yaitu umbi dan daun .  Bawang dayak juga biasa disebut bawang hutan karena selama ini banyak tumbuh liar di hutan. Sementara itu penyebutan bawang dayak lantaran tanaman ini banyak ditemukan di hutan-hutan di daerah Kalimantan. Selain dikenal dengan nama bawang sabrang atau bawang dayak masyarakat kita juga menyebut tanaman ini dengan nama bawang hutan, bawang kabe, bawang mekah, bawang hantu, dan bawang arab. Dalam artikel ini, akan dibahas klasifikasi,  ciri-ciri spesifik,  manfaat, syarat tumbuh, dan tips menanam bawang dayak. 

bawang dayak


Bawang sabrang atau bawang dayak adalah salah satu spesies tanaman  yang berasal dari Amerika Serikat. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah pegunungan dengan tinggi antara 600–1500 m dpl. Salah satu penyebab disebut tanaman ini sebagai bawang adalah umbinya mirip bawang merah, tetapi sama sekali tidak berbau. Itu sebabnya

Klasifikasi bawang dayak

Meski namanya bawang, tapi tanaman ini bukanlah bawang  (genus Allium)  Satu-satunya peneybab disebut bawang adalah karena  umbinya mirip bawang merah.  Menurut Kementerian Pertanian (2002), bawang dayak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Kerajaan    : Plantae
  • (tanpa takson)  : Angiospermae
  • (tanpa takson)  : Monokotil
  • Ordo        : Asparagales
  • Famili        : Iridaceae
  • Subfamili    : Iridoideae
  • Tribus        : Tigridieae
  • Genus        : Eleutherine
  • Herb.Spesies    : E. bulbosa
  • Nama sinonim     : Eleutherine palmifolia (L.) Merr.

Ciri ciri morfologi bawang dayak

Tanaman bawang dayak merupakan terna menahun yang merumpun sangat kuat. Tingginya hanya mencapai 26 hingga 50 cm. Batangnya tumbuh tegak atau merunduk, berumbi yang berbentuk kerucut dan warnanya merah.

Daun

 

daun bawang dayak

Daunnya ada dua macam, yaitu yang sempurna berbentuk pita dengan ujungnya runcing, sedang daun-daun lainnya berbentuk menyerupai batang.  Tipe pertulangan daunnya sejajar dengan tepi daun licin dan bentuknya seperti pita bergaris.  Daun bawang sabrang berbentuk pita dengan panjang antara 15–20 cm dan lebar 3–5 cm serta mirip tanaman palem.


Bunga

 

bunga bawang dayak

Bunganya berupa bunga tunggal, warnanya putih, terdapat pada ketiak-ketiak daun atas, dalam rumpun-rumpun bunga yang terdiri dari 4sampai 10 bunga. Bunganya mekar menjelang sore, jam 5 sampai jam 7 sore dankemudian menutup kembali. Karewna warnanya, tanaman ini juga digunakan sebagai tanaman hias.

Buah

Buah kotaknya berbentuk jorong dengan bagian ujungnya berlekuk. Bila masak merekah menjadi 3 rongga yang berisi banyak biji. Bentuk bijinya bundar telur atau hampir bujur sangkar.

Umbi

Umbinya mirip bawang merah tetapi sama sekali tidak berbau.  Umbinya yang berwarna merah menyala dengan permukaan yang sangat licin, 

Manfaat bawang dayak

Hasil penelitian menunjukan bahwa umbi bawang dayak mengandung senyawa naphtoquinonens dan turunannya seperti elecanacine, eleutherine,eleutherol, eleuthernone (Hara et al.,1997). Naphtoquinones dikenal sebagai antimikroba, antifungal, antivirial dan antiparasitik. Selain itu, naphtoquinones memiliki bioaktivitas antikanker dan antioksidan yang biasanya terdapat di dalam sel vakuola dalam bentuk glikosida (Babula et al., 2005).

Umbi bawang dayak mengandung senyawa-senyawa turunan anthrakinon yang mempunyai daya pencahar, yaitu senyawa-senyawa eleutheurin, isoeleutherin dan senyawasenyawa sejenisnya, senyawa-senyawa lakton yang disebut eleutherol dan senyawa turunan pyron yang disebut eleutherinol (Komuraet al,.1983). Adapun senyawa bioaktif yang terdapat dalam umbi bawang dayak terdiri dari senyawa alkaloid, steroid, glikosida, flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, tanin (Galingging, 2007) dan Kuinon.

lapisan umbi bawang dayak kering
Kulit bawang dayak kering


Umbi bawang dayak dapat dipergunakan dalam bentuk segar, simplisia, manisan dan bubuk (powder). Simplisia adalah bahan tanaman yang diolah  dengan cara pengeringan yang dipergunakan sebagai obat.    


Selama proses pengeringan simplisia, kadar air dan reaksi-reaksi zat aktif dalam bahan akan berkurang. Pembuatan simplisia dengan cara pengeringan harus dilakukan dengan cepat, tetapi pada suhu yang tidak terlalu tinggi.

Karena banyak kandungannya antimikroba, antifungal, antivirial dan antiparasitik,  tanaman ini biasa dijadikan bahan obat-obatan tradisional. Bawang ini diyakini mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti disentri, bisul, luka, kanker payudara, diabetes, hipertensi, muntah, penyakit kuning, dan hiperkolesterol.
 

Lantaran banyak manfaatnya, peluang bisnis budidaya tanaman ini pun cukup besar. Itu juga yang mendorong banyak orang tertarik mengembangkan tanaman ini.

Syarat tumbuh bawang dayak

Sebagai tanaman liar, bawang dayak sejatinya tetap tumbuh kendati tidak dirawat. Namun, dengan dibudidayakan secara intensif, hasilnya bisa lebih maksimal. Perawatannya juga tergolong mudah dan murah. Hanya perlu air dan pupuk secukupnya. Tanaman ini tahan hama jadi tak perlu pestisida.

Bawang dayak (Eleutherine americana) bisa dikembangkan di daerah dataran tinggi maupun rendah. Sama seperti bawang pada umumnya, bawang dayak juga dikembangkan dari umbi. Namun, lebih optimal jika ditanam di daerah tinggi antara 600–1500 m dpl.  Bawang sabrang menyukai tempat-tempat terbuka dengan tanah yang banyak humus dan lembap

Budidaya bawang dayak

Berikut ini adalah tips untuk melakukan budidaya bawang merah.

  1. Tentukan tanaman ini akan sebagai tanaman hias atau diambil umbinya. Jika sebagai tanaman hias, boleh ditanam di pot. Jika diambil umbinya, lebih baik di tanah terbuka.
  2. Sama halnya seperti bawang merah, cara menanam bawang dayak ini Anda bisa menanamnya dengan umbi-umbiannya saja. Jadi dari satu tanaman bawang dayak, jika nantinya terdapat beberapa umbi, maka bisa ditanam kembali menjadi beberapa tanaman bawang dayak.
  3. Untuk langkah pertama ini, Anda bisa memisahkan antara tanaman dengan umbinya yang akan ditanam.
  4. Untuk menambah kesuburan dari tanah yang akan digunakan untuk menanam bawang dayak ini maka selain pupuk, Anda juga bisa menambahkan sisa-sisa daun kering yang sudah dibakar terlebih dahulu untuk menambah kegemburan tanah, Antara pupuk dan tanah harus sama banyaknya sedangkan sisa pembakaran
  5. daun keringnya diberikan dengan jumlah yang sedikit daripada pupuk dan tanahnya pada saat menanam bawang dayak.
  6. Untuk menggali tanah yang dibutuhkan untuk menanam bawang dayak maka Anda bisa menggali tanahnya dengan kedalaman sekitar 15-20 cm.
  7. Dalam satu lobang hanya boleh ada satu umbi bawang dayak agar nantinya saat sudah tumbuh, maka antara tanaman yang satu dan yang lainnya tidak berdesakan dan akhirnya bisa tumbuh dengan bebas tanpa ada gangguan dari tanaman lain.
  8. Bawang dayak tahan terhadap hama sehingga tidak perlu memakai pestisida. Hanya, di musim hujan, petani harus mewaspadai jamur yang menyerang umbi.
  9. Saat itu, buku bawang banyak lembab hingga berjamur. Sementara saat musim kemarau, tidak ada risiko jamuran.
  10. Supaya pertumbuhannya lebih cepat, perlu juga diberikan pupuk kandang. Pupuk kandang ini membantu menggemburkan tanah sehingga umbi lebih cepat besar dan lebih mudah saat panen. Apabila menggunakan pupuk kimia, setelahnya tanah perlu disiram dengan effective microorganisme (EM4) agar tidak menjadi keras.

Dalam waktu 6 bulan, umbi bawang dayak sudah bisa diambil dengan tinggi sekitar 20 cm. Bawang dayak ini dapat dipanen dengan tanda tanaman sudah mengeluarkan bunga.


Bawang Dayak saat ini banyak dicari orang sebagai bahan obat herbal yang terkenal sangat ampuh untuk atasi beberapa penyakit.

Admin