Minggu, 23 Juli 2023

Panduan Singkat Vertikultur: Budidaya Tanaman Bertingkat untuk Pertanian Modern

Pertanian modern terus mencari solusi inovatif untuk memenuhi permintaan pangan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi global. Salah satu teknik yang semakin populer dalam pertanian perkotaan adalah vertikultur, yang memungkinkan tanaman tumbuh secara bertingkat dengan memanfaatkan ruang vertikal. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan singkat tentang vertikultur, membahas prinsip dasarnya, manfaatnya, serta langkah-langkah praktis untuk memulai budidaya tanaman bertingkat ini. Dengan menggunakan vertikultur, Anda dapat mengoptimalkan penggunaan lahan terbatas dan menciptakan pertanian modern yang lebih efisien, inovatif, dan berkelanjutan.

vertikultur

Pengertian vertikultur

Vertikultur berasal dari bahasa inggris, yaitu vertical dan culture. Secara lengkap, dibidang budi daya tanaman, arti vertikultur adalah suatu teknik bercocok tanam diruang sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat

Vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertikal, atau dapat dikatakan bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertikal. Teknik ini berawal dari ide vertical garden yang dilontarkan oleh sebuah perusahaan benih di Swiss pada tahun 1944. Popularitas bertanam dengan dimensi vertikal ini selanjutnya berkembang pesat dinegara Eropa yang beriklim subtropis. Awalnya, sistem vertikultur digunakan untuk memamerkan tanaman ditanam umum, kebun, atau didalam rumah kaca (green house).



Budidaya tanaman system vertikultur dapat dijadikan alternative bagi masyarakat yang tinggal di kota, yang memiliki lahan sempit atau bahkan tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman. Cara bercocok tanam secara vertikultur ini sebenarnya sama saja dengan bercocok tanam di kebun atau di sawah. Perbedaannya terletak pada lahan yang digunakan. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman. Dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman. Banyak sedikitnya tanaman yang akan kita budidayakan bergantung pada model wadah yang kita gunakan.

Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau tanaman semusim khususnya sayuran (seperti seledri, caisism, pack-choy, baby kalian, dan selada), dan memiliki system perakaran yang tidak terlalu luas.

Bentuk-bentuk teknik vertikultur

Vertikultur dapat dikerjakan dengan memanfaatkan bahan-bahan dan peralatan yang ada di sekitar kita. Pemilihan wadah media sebaiknya dipilih dari bahan yang cukup kokoh dan mampu berdiri tegak.
Beberapa rancangan wadah media yang umum digunakan adalah :

  1. Kolom wadah media disusun secara vertical. Setiap wadah disusun dalam posisi tegak/berdiri dan diberi lubang pada permukaannya sebagai tempat terbuka atau sebagai lubang tanam.
  2. Kolom wadah media disusun secara horizontal. Setiap wadah dibuat dalam bentuk kolom secara mendatar (pot, polybag, kresek) yang kemudian disusun dalam rak-rak kea rah vertikal
  3. Wadah media gantung. Wadah media disusun saling berhubungan lalu digantung, sehingga menyerupai pot-pot gantung.
contoh tanaman vertikultur

Jenis - jenis Teknologi Vertikultur

1. Vertiminaponik

Merupakan kombinasi antara budidaya sayuran secara vertikal menggunakan media talang plastik dengan akuaponik. Dengan kata lain, sistem ini mengintegrasikan antara budidaya (ternak) ikan dengan sayuran. Batu zeolit serta kompos adalah dua media utama yang sering digunakan dalam metode vertiminaponik ini.

2. Walkaponik

Model teknologi vertikultur ini juga merupakan metode yang diintegrasikan dengan budidaya ikan. Pada dasarnya metode ini sama dengan metode vertiminaponik. Yang membedakan hanya dari segi penggunaan dan penataan media atau wadah tanamannya. Lazimnya media yang digunakan adalah pot bersusun vertikal dan ditempatkan di dinding rumah atau taman. Istilah walkaponik diadaptasi dari bahasa inggris yang merupakan gabungan dari kata wall (dinding) dan aquaponic (aquaculture & hydroponic). Untuk media tanam yang digunakan masih sama dengan vertiminaponik yaitu campuran batu zeolit dan kompos.

BACA JUGA : Keunggulan Vertikultur dalam Pertanian dan Contoh Vertikultur Bawang

3. Wall Gardening (Berkebun di dinding/tembok)

Merupakan model vertikultur yang diaplikasikan dengan memanfaatkan dinding atau tembok kosong di rumah/pekarangan. Model wall gardening ini berkembang menjadi beberapa variasi:
  1. Model terpal: memanfaatkan terpal sebagai media utama yang dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai rak sepatu bertingkat. Media tanam menggunakan campuran antara tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam padi.
  2. Model paralon: memanfaatkan pipa paralon sebagai media utama (atau jika tidak ada bisa menggunakan bambu) yang dilubangi sedemikian rupa sebagai ruang tumbuh bagi tanaman. Sama dengan model terpal, media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, sekam padi atau arang sekam dan pupuk kandang/kompos.
  3. Model pot plant: memanfaatkan pot plastik sebagai medianya. Kemudian disusun dan ditempatkan rak besi atau balok sebagai penyangga utama. Model ini memiliki kekuatan dan daya tampung lebih baik dibandingkan dua model sebelumnya. Media tanam yang digunakan masih tetap sama yakni campuran tanah, sekam dan pupuk organik (kandang/kompos).
  4. Model partisi: menggunakan bahan agro pro dan besi sebagai penyangga utama. Berbeda dari model-model sebelumnya, media tanam yang digunakan yakni cocopeat (serabut kelapa) dan pupuk kompos/kandang.

Media Tanam Vertikultur

Tingkat keberhasilan budidaya tanaman dengan metode apapun sangat ditentukan oleh media tanam yang digunakan. Media tanam yang baik berpengaruh langsung pada pertumbuhan tanaman hingga pada akhirnya menentukan hasil produksi. Fungsi utama dari media tanam yakni sebagai penopang akar tanaman dan penyedia nutrisi/unsur hara yang dibutuhkan. Untuk budidaya vertikultur yang tidak sepenuhnya menggantungkan nutrisi dari tanah, maka media tanam yang dibuat harus memiliki komposisi yang berimbang sehingga tanaman dapat dengan subur.

Secara umum, media tanam yang digunakan pada metode vertikultur yaitu campuran antara tanah, arang sekam/sekam mentah, serta pupuk kompos/kandang dengan perbandingan 1:1:1. Lakukan pencampuran secara merata. Kemampuan tanah dengan sifat koloidnya sebagai pengikat unsur hara, saat mendapat pengairan yang baik maka unsur hara bisa diserap oleh akar melalui prinsip pertukaran kation. Sekam padi berfungsi sebagai penampung air dan penjaga kelembaban pada media tanam sedangkan pupuk kompos/kandang sebagai penjamin tersedianya nutrisi penting yang akan diurai menjadi unsur hara bagi tanaman.

Setelah ketiga bahan tersebut benar-benar tercampur, selanjutnya masukkan ke dalam wadah yang tersedia (pot/polybag/pipa paralon/bambu). Pastikan tidak ada ruas/rongga yang kosong dalam wadah namun juga jangan terlalu padat agar sirkulasi dalam media tanam tetap terjaga. Bagaimanapun, akar tanaman juga membutuhkan ruang untuk gerak dan ‘bernafas’. Tapi juga jangan terlalu renggang agar tetap dapat mempertahankan air dan menjaga kelembaban pada media tanam.
Jenis Tanaman Vertikultur

BACA JUGA:

Langkah – langkah Pengerjaan Budidaya Tanaman secara Vertikultur :

  1. Memperhatikan kondisi lahan yang akan digunakan untuk budidaya tanaman (luas lahan)
  2. Penyiapan wadah media tanam sesuai dengan kondisi yang ada (dapat berupa bambu, pipa paralon/PVC, talang air, pot plastic, kaleng bekas, polybag, plastik kresek, dll)
  3. Pembuatan bangunan vertikultur
  4. Penyiapan media tumbuh tanaman (pupuk organik + tanah)
  5. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, tergantung kepada besar tajuk tanaman, kebutuhan sinar matahari, dan wadah yang dipilih sebagai tempat penanaman. Ke-3 faktor ini harus diperhitungkan jika dalam satu unit bangunan vertikultur dibudidayakan beberapa jenis tanaman sekaligus.
  6. Budidaya tanaman (Persemaian, Pembibitan, Pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen)

Penutup

Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budidaya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam atau kemangi. Pohon cabai, tomat, atau terong juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman.

Admin