Sabtu, 01 Juli 2023

Mengenal Komposter : Manfaat Dan Cara Pembuatannya

Sampah bertebaran dimana mana adalah masalah serius yang dihadapi oleh manusia di seluruh dunia terutama Indonesia. Ketika sampah tidak dikelola dengan baik, ia dapat mencemari lingkungan, mengganggu ekosistem, dan mengancam kesehatan manusia. Sampah-sampah seperti plastik, kertas, botol, dan kaleng yang tercecer di jalan, sungai, atau lahan kosong tidak hanya menciptakan pemandangan yang buruk, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kehidupan makhluk hidup.

Komposter

Dari pada nantinya sampah sampah berdampak buruk pada lingkungan, lebih baik dimanfaatkan seperti diolah untuk kebutuhan tanaman. Komposter adalah alat yang mampu mengelola sampah sampah organik menjadi pupuk yang berguna bagi tanaman.

Dengan menggunakan proses pengomposan, komposter mengubah bahan organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan tumpukan jerami menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi. Selain itu, komposter juga dapat membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan komposter, kita dapat menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi secara alami, menjaga tanah tetap subur, dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Manfaat Komposter

Manfaat Komposter

Komposter memiliki berbagai macam manfaat dari segi ekonomi hingga lingkungan diantaranya.

Dapat Menghemat Biaya

Dengan memanfaatkan komposter dan menghasilkan pupuk kompos sendiri, kamu dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membeli pupuk atau bahan tambahan untuk tanaman. Selain itu, pengurangan volume sampah organik juga dapat mengurangi biaya pengangkutan dan pembuangan sampah.

Menghasilkan Pupuk Organik Berkualitas

Dengan memanfaatkan komposter, kita dapat menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi yang kaya akan nutrisi secara alami dari hasil limbah organik yang dibuat sendiri.

Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia

Dengan menggunakan komposter akan mengurangi penggunaan bahan kimia yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia.

Mengurangi limbah organik

Komposter memungkinkanmu untuk mengolah sisa-sisa makanan, daun, jerami, dan limbah organik lainnya menjadi pupuk kompos. Dengan melakukan pengomposan, kamu dapat mengurangi jumlah limbah organik yang masuk ke tempat pembuangan akhir, dan juga membantu mengurangi beban sampah dan memperpanjang umur tempat pembuangan sampah.

BACA JUGA:

 

Cara Pembuatan Komposter

Setelah mengetahui manfaatnya pasti kamu ingin mengetahuinya kan. Oleh karena itu, Berikut merupakan cara pembuatan komposter.

  1. Lubangi tutup ember sesuai dengan ukuran pipa yang digunakan sebagai tempat aerasi.
  2. Sesuaikan tinggi paralon 1 inc yang digunakan, usahakan lebih tinggi dari ember. Kemudian lubangi dengan bor listrik pada paralon pada bagian bawahnya sebatas bagian dalam ember.
  3. Pasang pipa pada lubang tutup ember yang telah dibuat sebelumnya, atur tinggi pipa sesuai dengan tinggi ember.
  4. Siapkan bahan penyaring media, bisa berupa plastik bekas baskom dan lubangi kecil sebagai tempat bahan/ material sampah pada bagian dalam ember.
  5. Buat lubang pada tepi bawah ember, kemudian pasang kran air. Atur tinggi pemasangan kran sekitar 3-4 cm dari tepi bawah.
  6. Pasang bahan penyaring media, yang dapat dibuat dari lembaran plastik bekas yang diberi lubang kecil-kecil.
  7. Siapkan kultur mikroba (EM4) yang akan digunakan, konsentrasi yang digunakan 5—10%.
  8. Pembuatan kultur dilakukan dengan mencampur air sumur 1 liter dengan 1 sendok gula, kemudian dilarutkan. Setelah dianggap homogen baru dimasukkan larutan EM4 sekitar 1 tutup (15-20 ml).
  9. Masukan material sampah perlahan ke komposter, pastikan sampah yang dimasukkan tidak banyak mengandung air atau sampah ditiriskan terlebih dahulu.
  10. Siram atau percikkan kultur EM4 yang telah dibuat ke material sampah, dan pasang tutup ember.
  11. Biarkan proses pengomposan awal berlangsung 3 minggu (21 hari), setelah itu pelindian/ pengambilan pupuk cair dapat dilakukan 3-4 hari sekali.

Admin