Kandungan Dan Manfaat Kentang Bagi Kesehatan Tubuh
Menurut sejarah, kentang berasal dari lembah-lembang dataran tinggi di Chili, Peru, dan Meksiko. Jenis tersebut diperkenalkan bangsa Spanyol dari Peru ke Eropa sejak tahun 1565. Singkat cerita, sejak saat itu kentang mulai dikenal oleh seluruh negara di dunia tak terkecuali Indonesia.
Umbi kentang memiliki bentuk bulat atau oval dengan kulit yang kasar dan berwarna cokelat atau keunguan. Daging kentang umumnya berwarna putih, tetapi ada juga varietas yang memiliki daging berwarna kuning, merah, atau ungu. Kentang merupakan salah satu makanan yang sangat populer dan sering digunakan dalam berbagai hidangan di seluruh dunia. Dibalik makanan yang populer dan dapat dijadikan sebagai hidangan apapun, kentang juga memiliki manfaatnya bagi tubuh.
Kandungan Yang Ada Dalam Kentang
Dilansir dari Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), untuk per 100 gram kentangnya memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut.
- Air: 83,4 gram (g).
- Kalori: 62 kkal.
- Protein: 2,1 g.
- Lemak: 0,2 g.
- Karbohidrat: 13,5 g.
- Serat: 0,5 g.
- Kalsium: 63 miligram (mg).
- Fosfor: 58 mg.
- Zat besi: 0,7 mg.
- Natrium: 7,0 mg.
- Kalium: 396 mg.
- Tembaga: 0,4 mikrogram (mcg).
- Seng: 0,3 mcg.
- Thiamin (Vit. B1): 0,09 mg.
- Riboflavin (Vit. B2): 0,10 mg.
- Niacin (Vit. B3): 1,0 mg.
- Vitamin C: 21 mg.
Manfaat Kentang
Manfaat dari kentang adalah sebagai berikut :
Mengontrol Gula Darah
Dalam kentang terdapat pati resisten yang pati resisten tidak diubah menjadi glukosa secara instan oleh tubuh, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tiba-tiba setelah dikonsumsi. Ini berarti kentang dengan pati resisten dapat menjadi alternatif yang lebih baik bagi individu dengan diabetes atau mereka yang perlu mengendalikan kadar gula darah mereka.
Selain itu, pati resisten juga memiliki efek prebiotik yang berarti pati resisten berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik di usus besar. Bakteri tersebut mencernanya dan menghasilkan senyawa seperti asam lemak rantai pendek, yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan melindungi tubuh dari penyakit.
Menyehatkan Pencernaan
Kentang memiliki manfaat yang signifikan dalam menyehatkan pencernaan manusia. Salah satu manfaat utamanya adalah kandungan serat yang tinggi. Serat dalam kentang membantu memperlancar pencernaan dengan meningkatkan volume tinja dan mencegah sembelit.
Selain itu, serat juga berperan sebagai prebiotik alami yang mendukung pertumbuhan bakteri sehat di usus. Bakteri baik ini membantu memecah makanan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan menjaga keseimbangan mikroflora usus. Kentang juga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama karena seratnya, sehingga membantu dalam pengelolaan berat badan.
Dengan memiliki pencernaan yang sehat, keseimbangan bakteri usus yang baik, dan mencegah masalah sembelit, kentang dapat menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Memperlancar Pencernaan
Serat yang ada dalam kentang dapat membantu memperlancar pencernaan dengan menngkatan volume tinja dan mencegah terjadi sembelit. Selain itu, serat juga berperan sebagai prebiotik alami yang mendukung pertumbuhan bakteri sehat di usus. Bakteri baik ini membantu memecah makanan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan menjaga keseimbangan mikroflora usus.
Kentang juga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama karena seratnya, sehingga membantu dalam pengelolaan berat badan. Dengan memiliki pencernaan yang sehat, keseimbangan bakteri usus yang baik, dan mencegah masalah sembelit, kentang dapat menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Menjaga Kesehatan Otak
Kentang dapat menjaga kesehatan otak karena terdapat kandungan nutrisis yang penting bagi fungsi otak bekerja dengan baik. ertama, kentang merupakan sumber karbohidrat kompleks yang memberikan energi stabil untuk otak. Glukosa yang dihasilkan dari karbohidrat dalam kentang merupakan bahan bakar utama bagi otak.
Selain itu, kentang kaya akan vitamin B kompleks, seperti tiamin, riboflavin, piridoksin, dan asam folat, yang mendukung sintesis neurotransmiter dan fungsi saraf yang sehat. Vitamin B juga berperan dalam memori dan kognisi yang baik.
Kentang juga mengandung antioksidan, seperti senyawa fenolik dan karotenoid, yang melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan peradangan. Kandungan kalium dalam kentang membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam otak, yang berpengaruh pada fungsi saraf yang optimal.
Selain itu, kentang mengandung choline, yang berperan dalam pembentukan membran sel otak dan produksi neurotransmiter penting. Dengan konsumsi kentang yang sehat dan seimbang, kita dapat memberikan dukungan nutrisi yang diperlukan bagi kesehatan otak dan meningkatkan fungsi kognitif serta menjaga kesehatan otak secara keseluruhan.
Sebagai Sumber Vitamin C
Kentang mengandung vitamin C yang penting bagi tubuh manusia. Vitamin C berperan sebagai antioksidan, yang membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas dalam tubuh. Vitamin C juga diperlukan untuk sintesis kolagen, yang penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan pembuluh darah.
Sebagai Sumber Vitamin B
Kentang juga mengandung berbagai jenis vitamin B, termasuk tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), piridoksin (B6), dan asam folat (B9). Vitamin B berperan penting dalam fungsi saraf, metabolisme energi, dan pembentukan sel darah merah. Makan kentang dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin B harian.
Melawan Radikal Bebas
Kentang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Kentang mengandung senyawa antioksidan seperti senyawa fenolik, karotenoid, dan vitamin C, yang dapat melawan radikal bebas. Antioksidan bekerja dengan menghentikan reaksi berantai radikal bebas dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh mereka.
Selain itu, vitamin C dalam kentang juga merupakan antioksidan yang kuat. Vitamin C membantu menjaga stabilitas dan integritas sel, sehingga melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.
Dengan mengonsumsi kentang yang kaya akan senyawa antioksidan, kita dapat memberikan perlindungan tambahan bagi tubuh untuk melawan radikal bebas dan mengurangi risiko kerusakan sel yang dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.