Jeruk Bali (Citrus grandis, C. Maxima)
Jeruk bali, jeruk besar, atau pomelo (bahasa Inggris: pomelo, ilmiah: Citrus grandis, C. maxima) merupakan tanaman jeruk yang menghasilkan buah terbesar. Nama "pomelo" disarankan oleh Kementerian Pertanian karena jeruk ini tidak ada kaitannya dengan Provinsi Bali. Bobot buah jeruk bali bisa mencapai 1–2 kg. Daging buahnya berbulir dengan warna isi ada merah dan kekuningan. Rasa jeruk bali yang cenderung terasa manis bercampur asam dan sedikit getir. Buah jeruk bali memiliki isi yang mirip seperti jeruk pada umumnya, hanya ukurannya saja yang jauh lebih besar daripada jeruk biasa. Ukuran buah jeruk bali ini bisa sebsar buah melon ataupun semangka dengan bentuk yang bulat.
Jeruk merupakan jenis tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah kering dan relatif tahan penyakit, terutama CVPD yang pernah menghancurkan pertanaman jeruk di Indonesia.
Beberapa kultivar unggulan Indonesia:
- Nambangan
- Nambangan Merah
- Nambangan Putih
- Magetan Tanpa Biji
- Sri Nyonya
- Ades Duku
- Gulung.
(Sumber Menteri Pertanian RI).
Selain itu ada pula varietas Madu /Bageng (tanpa biji)
Jeruk Bali varietas nambangan, magetam dan srinyonya ditanam di sentra produksi jeruk bali di daerah Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun, sedangkan varietas Madu /Bageng ditanam di daerah Bageng, Kabupaten Pati.
Klasifikasi jeruk Bali
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Sub Kelas : Rosidae
- Ordo : Sapindales
- Famili : Rutaceae
- Genus : Citrus
- Spesies : Citrus maxima (Burm.f.) Osbeck (osbeck, 1756)
Nama lokal : Jeruk Bali (Jawa), Jeruk Cikoneng (Sunda)
Penamaan lain : Chinese grapefruit, pummelo, pommelo, jabong, shaddock.
Morfologi jeruk Bali
Jeruk bali memiliki kulit tebal dengan bulir yang lebih besar dibandingkan spesies jeruk lainnya. Secara umum, tanaman ini memiliki tangkai daun bersayap, ukuran buah yang besar, dan bunga yang harum. Morfologi daun dan buah cukup efektif digunakan untuk mengenali kelompok kultivar jeruk bali karena mudah diidentifikasi dan tidak terpengaruh oleh perbedaan habitat dan musim tumbuh .
Ada 2 macam jeruk bali yang dikenal di Indonesia,
- Daging yang berwarna merah.
- Daging yg berwarna putih kekuningan.
Secara fisik kulit luar, warna jeruk bali baik yang dagingnya merah maupun putih adalah hijau. Saat sudah benar-benar matang warna kulit menjadi kuning.
Jeruk Bali dipercaya oleh banyak ahli sebagai tanaman asli Indonesia, walaupun tanaman ini juga tumbuh di Malaysia dan negara Asia lainnya termasuk China.
Habitus pohon, tinggi hingga 15 meter, percabangan rendah dan menyebar, berduri, tajuk tidak beraturan, tidak berbanir;
Daun bundar telur sampai jorong, panjang 5-20 cm dan lebar 2-12 cm, terdapat bercak-bercak kelenjar minyak, pangkal membundar, sampai agak menjantung, tepi rata sampai bergerigi, ujung runcing menumpul, tangkai daun bersayap lebar, sayap berbentuk jantung terbalik;
Perbungaan aksiler, dengan satu atau beberapa bunga mengelompok. Bunga besar, pentamerus, berbulu;
Buah dan Biji; buah buni, agak bulat, bergaris tengah 10-30 cm, kuning kehijauan dengan bercak kelenjar yang padat
Budidaya jeruk bali
Jeruk bali dapat dibudidayakan dengan biji, pencangkokan, maupun stek. Namun perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan. Perbanyakan melalui biji akan menghasilkan tanaman yang berduri. Sedangkan, jika diperbanyak secara vegetatif akan menghasilkan tanaman yang tidak berduri.
Jeruk bali dapat tumbuh di sembarang tempat. Namun, tanaman ini akan memberikan hasil maksimal bila ditanam di lokasi yang sesuai.
- Tanaman ini bisa tumbuh mulai dari dataran rendah sampai 700 m di atas permukaan laut. Sedangkan yang ditanam di atas ketinggian tersebut rasa buahnya lebih asam.
- Suhu yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya berkisar antara 25-30° C dengan sinar matahari yang penuh.
- anah yang cocok untuk tanaman ini adalah jenis tanah gembur dan subur.
- Kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1,5 m pada musim kemarau dan tidak boleh kurang dari 0,5 m pada musim hujan.
- Tanah tidak boleh tergenang air karena akar akan mudah terserang penyakit.
- Tanah yang baik untuk tanaman jeruk harus ber-pH 5-6.
- Curah hujannya yang cocok berkisar antara 1.000-1.200 mm per tahun
- Kelembapan udara 50-85%.
BACA JUGA :
- Jeruk Purut Untuk Bahan Minyak Atsiri
- Jeruk Sambal, Jeruk Sate, Jeruk Limau
- Mengenal Tanaman Jeruk Kunci : Dari Jeruk Sambal Hingga Cara Menanam
- Jeruk Nipis: Jeruk Pecel dengan Segudang Manfaat
- Jeruk Nipis : Klasifikasi, Penamaan, Ciri-Ciri, Manfaat dan Cara Menanam
Kandungan Nutrisi di dalam Jeruk Bali
Jeruk bali kaya akan vitamin dan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Salah satu kandungan utama dari buah ini adalah vitamin C.Dalam sepiring jeruk bali (sekitar 100 gram), mengandung 60 mg vitamin C dan 40 kalori. Tak hanya itu, jeruk bali juga mengandung:
- Serat.
- Vitamin B, seperti niacin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), tiamin (vitamin B1), folat, dan pyridoxine (vitamin B6).
- Karbohidrat kompleks.
- Gula.
- Protein.
- Mineral, seperti kalium, fosfor, tembaga, zat besi, kalsium, magnesium, mangan, dan seng.
- Antioksidan, seperti flavonoid dan lycopene
- Kandungan mineral jus dan kulitnya berkisar antara 1,30 mg/100 g - 132,76 mg/100 g dan 5,39 mg/100 g - 515,78 mg/100 g, masing-masing.
- Kalsium adalah mineral yang paling melimpah di kulit dan jus diikuti oleh fosfor dan natrium.
- Nilai magnesium jus lebih rendah (0,88 mg/100 g) dan kalium (1,30 mg/100 g).
Manfaat jeruk Bali
Banyak manfaat dari jeruk Bali ini:
- Dagingnya bisa dikonsumsi langsung maupun sebagai salah satu campuran buah untuk rujak.
- Di Vietnam bunganya yang harum digunakan sebagai bahan dalam pembuatan parfume.
- Jeruk bali yang kualitas rendah pun daun, bunga dan bijinya bisa dimanfaatkan untuk obat batuk,demam dan gangguan pencernaan.
- Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa jeruk bali merah lebih efektif menurunkan kadar lemak, khususnya trigliserida, daripada yang berwarna putih.
- Kulitnya yang tebal dulu biasa dimanfaatkan untuk membuat mainan, tapi sekarang bisa juga dimanfaatkan sebagai oil esensial (minyak atsiri)