Rabu, 26 Juli 2023

Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor dan unsur yang berperan dalam membentuk karakteristik dan kualitasnya. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang faktor atau unsur-unsur yang mempengaruhi tanah, baik dari segi fisik, kimia, maupun biologi. Faktor-faktor ini mencakup berbagai aspek, mulai dari jenis batuan di bawahnya, iklim, topografi, vegetasi, hingga aktivitas biologis seperti dekomposisi bahan organik. Dengan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi tanah, pembaca akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kompleksitas tanah sebagai sumber daya alam yang penting dan bagaimana setiap elemen tersebut berperan dalam memengaruhi kesuburan, struktur, dan fungsi tanah dalam mendukung kehidupan di bumi.

tanah


Tanah adalah lapisan atas bumi yang merupakan campuran dari pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup yang telah mati dan membusuk.  Oleh pengaruh cuaca, jasad makhluk hidup tadi menjadi lapuk, mineral - mineralnya terurai (terlepas), dan kemudian membentuk tanah yang subur. Tanah juga disebut lithosfer (lith = batuan) karena dibentuk dari hasil pelapukan batuan.

Tanah merupakan unsur kehidupan yang paling penting. Tanpa tanah, tentu kita tak ada tempat berpijak. Selain itu pembentukan dan perkembangan tanah terjadi melalui proses yang panjang. Dalam perkembangannya, tanah di setiap daerah cenderung berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa unsur dalam pembentukannya.

Faktor yang mempengaruhi terbentuknya tanah

  • Iklim

Secara garis besar iklim memiliki pengertian keadaan cuaca di suatu wilayah dalam kurun waktu yang cenderung lama.
Beberapa unsur iklim seperti temperature suhu, intensitas hujan, udara, dan kelembaban memiliki pengaruh terhadap perkembangan tanah.

  • Suhu

Suhu bagi tanah akan memengaruhi aktivitas organisme yang ada di dalam tanah. Kemampuan perakaran tanaman untuk menyerap unsur hara juga dipengaruhi oleh suhu tanah. Dalam proses pembentukan tanah sendiri suhu berperan dalam proses pelapukan batuan fisik. Semakin tinggi temperatur suhu maka pelapukan akan semakin cepat pula.

Akan tetapi suhu yang tinggi pada tanah akan menghambat pertumbuhan tanaman karena tanaman punya syarat suhu tertentu untuk tumbuh.

  • Intensitas Hujan

Hujan yang turun ke bumi akan mengenai permukaan tanah dan mencuci unsur hara yang ada di dalamnya.
Selain itu air hujan yang terserap oleh tanah akan menurunkani pH tanah. Semakin banyak tanah menyerap air hujan maka akan mempercepat pembentukan tanah.

  • Udara

Udara memiliki persentase sekitar 25 % dalam tanah. Kelangsungan hidup organisme tanah bergantung kepada ketersediaan udara dalam tanah. Keberadaan udara dalam tanah erat kaitannya dengan air. Jika jumlah air dalam tanah meningkat maka udara tanah akan berkurang.

  • Kelembaban

Kelembaban merupakan kadar air yang berada dalam udara. Unsur ini juga turut mengambil peran dalam perkembangan tanah, antara lain dalam proses transpirasi dan penguapan. Selain itu kelembaban juga memengaruhi aktivitas organisme tanah.
Semakin tinggi persentase kelembaban suatu tanah maka penyerapan nutrisi akan melambat. Dan akhirnya tanaman akan terhambat pertumbuhannya.

  • Organisme

Organisme yang dimaksud dalam konteks ini ialah berbagai makhluk hidup yang hidup dalam tanah baik itu hewan maupun tumbuhan. Organisme sangat berkontribusi dalam proses dekomposisi atau penguraian bahan organik yang terdapat dalam tanah.
Beberapa hal lain dalam perkembangan tanah yang di dalamnya melibatkan organisme antara lain :

  1. Pelapukan : Organisme tanah sangat berperan dalam pelapukan, terutama pelapukan organik.
  2. Pembentukan humus : Humus dibantu oleh organisme tanah dalam pembuatannya, khususnya pada tahap perombakan.
  3. Keberagaman Vegetasi : Keberadaan vegetasi tertentu dapat memengaruhi sifat-sifat tanah. Misalnya di  rerumputan memiliki tanah yang umumnya berwarna hitam, dan pada hutan ditemui tanah yang cenderung berwarna merah.
  4. Unsur Kimia Tanah : Terdapat beberapa sifat fisik tanah yang dipengaruhi oleh unsur kimia. Kita ambil contoh pada pohon cemara. Tanah yang berada dalam naungan pohon cemara cenderung bersifat asam karena minimnya ketersediaan unsur Kalium (K), Magnesium (Mg), dan Kalsium (Ca).

Keberadaan organisme tanah dapat menentukan kesuburan. Jika di suatu tanah terdapat organisme apapun, maka dipastikan tanah itu tidak subur.

  • Bahan Induk

Bahan induk dapat memengaruhi sifat tanah karena bahan induk adalah bahan asal terbentuknya tanah.
Komponen bahan induk tanah dan zat kimia akan memengaruhi intensitas pelapukan serta jenis vegetasi yang tumbuh di atas tanah.

Dalam ilmu tanah, terdapat tiga jenis bahan induk yang membentuk tanah :

  1. Batuan Beku
    • Disebut juga dengan batuan vulkanik. Batuan beku berasal dari magma gunung berapi yang telah membeku. Batuan beku dapat dikelompokkan berdasarkan letak tempat terjadinya pembekuan :
      1. Batuan Beku Atas (vulkanik), merupakan magma yang membeku di atas permukaan bumi
      2. Batuan Beku Gang, yaitu hasil magma yang membeku di antara sarang magma dengan permukaan bumi
      3. Batuan Beku Dalam, ialah magma yang membeku di dalam sarang magma. Kemudian berdasarkan kandungan SiO2-nya, batuan beku terbagi menjadi :
        • Batuan beku masam, 
        • Intermedian, dan
        • Basa.
  2. Batuan Metamorf
    • Merupakan batuan peralihan antara batuan beku dan sedimen yang mendapat tekanan dan suhu yang tinggi sehingga menghasilkan jenis batuan lain.
    • Biasanya batuan metamorf berbentuk seperti lembaran contohnya schist (lembaran halus) seperti mika dan gneist (lembaran kasar) seperti granit.
    • Namun juga ada beberapa batuan metamorf yang bentuknya tidak menyerupai lembaran. Contohnya kwarsit dan marmer.
  3. Batuan Sedimen
    • Merupakan batuan yang terbentuk dari tekanan dan temperatur suhu yang rendah di permukaan bumi. Batuan ini dibedakan menjadi batuan endapan baru dan endapan tua :
      1. Batuan Endapan Baru, merupakan endapan yang belum menjadi batu seutuhnya. Contohnya saat banjir terdapat endapan oleh air dan di daerah panta terdapat endapan oleh angin.
      2. Batuan Endapan Tua, yaitu endapan yang telah menjadi batu seutuhnya dan keras karena telah mengendap selama jutaan tahun. Biasanya endapan ini berasal dari laut. Contoh batuan endapan tua adalah batu gamping, liat, dan pasir.
  4. Bahan induk organik.
    • Bahan Ini dapat kita temui pada daerah rawa yang tergenang air. Karena tergenang air, penghancuran bahan organic cenderung lebih lambat daripada penimbunan bahan organik. Dan kemudian terbentuklah tanah gambut.

BACA JUGA :

 

 

  • Topografi

Topografi merupakan derajat kemiringan dari bentuk suatu wilayah. Di dalamnya meliputi perbedaan kecuraman, bentuk lereng, dan ketinggian. Topografi juga dapat memengaruhi sifat-sifat tanah, antara lain :

  1. Warna tanah
  2. Ketebalan solum
  3. Kandungan air tanah
  4. Kejenuhan basa
  5. Tingkat perkembangan horizon tanah
  6. Ketebalan dan kandungan bahan organik pada horizon A tanah


Dalam perkembangan tanah terdapat beberapa hal yang dipengaruhi oleh topografi, yaitu :

  1. Memengaruhi tingkat kedalaman air tanah
  2. Memengaruhi jumlah air hujan yang diserap oleh tanah
  3. Memengaruhi besaran erosi yang terjadi pada tanah
  4. Menahan gerakan air dan material yang terlarut di dalamnya

Cepat lambatnya pelapukan batuan di suatu daerah juga bergantung pada topografi yang ikut memengaruhi kinerja iklim.

Seperti pada wilayah bergelombang yang punya drainase baik, maka curah hujan dan suhu akan lebih optimal bekerja sehingga pelapukan dan pencucian hara terjadi lebih cepat.

Penutup

Dari berbagai faktor dan unsur yang telah diuraikan, jelaslah bahwa tanah adalah hasil interaksi kompleks antara berbagai komponen lingkungan. Faktor fisik, kimia, dan biologi saling berhubungan dan saling mempengaruhi untuk membentuk karakteristik dan kualitas tanah. Pentingnya memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tanah tidak hanya berlaku dalam konteks pertanian, tetapi juga dalam upaya pelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem.

Dalam mengelola tanah, perlu diperhatikan bagaimana setiap faktor dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan melindungi kelestariannya. Penerapan teknik pertanian berkelanjutan, pengelolaan konservasi tanah, dan pemahaman tentang sifat-sifat tanah yang berbeda di berbagai daerah akan menjadi kunci untuk menjaga kesehatan tanah dan keberlanjutan pertanian.

Semoga artikel ini telah memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tanah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan mengelola tanah dengan bijaksana demi kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang.

 

Admin