Selasa, 27 Juni 2023

Pemupukan Durian yang Tepat: Meningkatkan Kualitas Buah Durian Secara Optimal

Meningkatkan kualitas buah durian merupakan tujuan utama bagi para petani dan pecinta buah eksotis ini. Salah satu faktor yang memiliki peran krusial dalam mencapai hasil yang optimal adalah pemupukan yang tepat dan berimbang. Pemupukan yang baik tidak hanya membantu tanaman durian tumbuh dengan baik, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang pentingnya pemupukan yang tepat bagi tanaman durian serta memberikan panduan praktis dalam melakukan pemupukan yang berimbang. Dengan pemahaman yang baik tentang pemupukan durian, Anda akan dapat meningkatkan kualitas buah durian Anda dan memperoleh hasil yang memuaskan.

Produk durian lokal yang beredar di pasaran umumnya merupakan produk buah yang dikumpulkan dari hutan atau campuran plasma nutfah durian liar, bukan merupakan buah yang diproduksi dari kebun yang sengaja ditanam. Karena memang kebun-kebun durian yang dikelola secara intensif masih terbilang sedikit dan relatif baru. fakta di lapangan menunjukkan bahwa durian di Indonesia menghadapi masalah pada kualitas buah. Tiga kasus berkaitan dengan kualitas yang banyak ditemui, yaitu :

  1. Buah mengkal (matang sebagian)
  2. Daging buah lunak dan berair
  3. Buah yang sebagian dagingnya mengering.


Walaupun merupakan tanaman asli Indonesia, namun dalam hal pengalaman budidaya, durian merupakan komoditas yang relatif baru bahkan kalah jauh dengan komoditas perkebunan seperti kopi, kakao, karet, dan sawit, yang merupakan komoditas introduksi. Bandingkan juga dengan pengalaman negara tetangga Thailand yang sudah memperhatikan durian sejak 317 tahun yang lalu.

A. Kualitas Buah Durian Terkait Kekurangan Unsur Hara

Durian yang rasa manis, durian yang berkualitas juga harus memiliki cita rasa lain seperti unsur rasa pahit, gurih, tekstur pulen, aroma yang sedap, dan beberapa kombinasi lain. Kompleksnya cita-rasa tersebut tentunya memerlukan persyaratan yang kompleks pula, dimana masing-masing unsur cita rasa dikendalikan oleh jenis dan komposisi hara yang berbeda-beda. Secara khusus, permasalahan kualitas buah ini diduga disebabkan oleh defisiensi unsur hara dalam tanah. 

Kondisi gangguan fisiologis yang menurunkan kualitas buah durian umumnya terjadi pada budidaya durian secara semi intensif dan telah mengalami beberapa kali berbuah. Padahal pada panen awal kualitas buah tidak terdapat masalah. Hal ini berkaitan dengan daya dukung lahan yang tidak diperhitungkan sebelumnya dan pelaksanaan budidaya yang tidak memperhatikan keseimbangan asupan pupuk dengan total buah yang dipanen, sehingga semakin hari daya dukung tanah dalam menyediakan hara semakin berkurang. 

Berikut beberapa permasalahan kualitas buah karena desfisiensi unsur hara.

1. Daging buah yang mengkal sebagian, atau sering juga didapati buah yang jatuh sebelum masak. 

<asalah ini merupakan salah satu masalah umum yang dijumpai terjadi di kebun durian. Gejala ini umumnya ditemui pada varietas yang menghasilkan buah yang berukuran besar seperti Monthong. Tanda umum yang mudah terlihat yaitu warna daging tidak merata, bila varietas durian berdaging kuning, maka ada bagian yang terlihat putih di bagian pangkal atau ujung. Hal ini diduga berkaitan dengan defisiensi kalsium (Ca).  Sebagaimana diketahui bahwa sekitar 70% lahan di Indonesia ialah lahan masam dengan kandungan kalsium rendah. Kekurangan kalsium pada saat pembungaan juga ditandai dengan kerontokan jadi pada varietas yang menghasilkan buah ukuran besar seperti Monthong akibat kekurangan Ca bunga karena fungsi kalsium dalam memperkuat dinding sel.

2. Buah durian yang basah dan rasanya hambar

Gejala ini banyak muncul apabila saat pematangan buah diiringi oleh curah hujan yang tinggi. Sulur buah basah atau disebut wet core disebabkan oleh akumulasi air yang berlebihan dalam tanah dan kekurangan hara kalium (K),

3. Buah mengering atau seperti terbakar sebagian.

Gejala ini diduga karena kekurangan boron (Bo). Berbeda dengan akibat kekurangan Ca yang pucat dan mengeras, umumnya ditemui secara bersamaan dalam satu hamparan kebun.

B. Cara pemberian Pupuk

Walaupun masalah defisiensi yang menonjol hanya terhadap ketiga unsur Ca, K, dan Bo, namun sebenarnya berkaitan juga dengan unsur yang lain selama dalam proses pertumbuhan, sehingga penanganan masalahnya dianjurkan dilakukan secara menyeluruh melalui paket pemupukan secara tepat dan berimbang selama satu siklus produksi. Tepat dalam arti tepat jenis, dosis, waktu, dan cara pelaksanaan. Berimbang dimaksudkan memberikan pupuk dengan komposisi sesuai dengan kebutuhan gejala kekurangan Bo yang lebih ringan terlihat ada bagian keriput dengan warna pucat di pinggir buah.

1. Tepat jenis dan tepat dosis

Berhubungan dengan komposisi pupuk yang diperlukan berkaitan dengan karakter tanaman. Berdasarkan salah satu hasil analisis buah, dalam setiap 100 kg buah yang dipanen setara dengan lebih kurang 150 g N, 26 g P, 260 g K, 260 g Ca, dan 32 g Mg. 

Jumlah tersebut dalam penelitian yang lain disebutkan setara dengan jumlah unsur hara yang diserap oleh tanaman dari tanah yaitu sebanyak 0,23% N, 0,4% P, 0,41% K, 0,03% Ca, dan 0,49% Mg. Data ini menunjukkan kebutuhan unsur hara minimal yang harus diberikan ke dalam tanah ditambah dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri.

 2.  Tepat waktu, berkaitan dengan fase

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman durian yang secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu : 

  1. Pertumbuhan vegetatif dimulai dari saat akhir panen sampai inisiasi pembungaan.
    • Pada saat pertumbuhan vegetatif dibutuhkan semua unsur hara yang diberikan dalam keadaan seimbang termasuk pemberian bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, serta kalsium untuk penstabil pH.
  2. Inisiasi bunga
    • Pada saat inisiasi bunga perlu diberikan unsur hara P yang lebih dari unsur lainnya karena unsur ini berfungsi sebagai sumber energi, mengingat kebutuhan energi yang tinggi saat tanaman inisiasi pembungaan sampai pemasakan buah. Karena unsur P merupakan komponen dari adenosin trifosfat (ATP), yaitu senyawa kimia pembawa energi.
  3. Pengisian buah.
    • Selanjutnya pada proses pengisian/ pemasakan buah diperlukan unsur K yang tinggi sebagai ko-faktor dalam aktivitas enzim yang dominan bekerja pada fase ini. Demikian juga diperlukan unsur lain yang penting dalam meningkatkan kualitas buah seperti warna dan tekstur seperti kalsium dan boron.


3. Tepat cara pelaksanaan

Tepat cara pelaksanaan, berkaitan dengan cara aplikasi pupuk. Untuk masalah ini terdapat salah kaprah yang banyak dilakukan yaitu pemberian dengan membuat galian di sekeliling tajuk tanaman. Cara ini justru merusak/memutus perakaran tanaman durian yang sebenarnya telah berkembang dan menyebar jauh di luar area tajuk, maka cara yang tepat yaitu pupuk ditabur di bawah tajuk dimulai dari bagian tepi kemudian semakin ke dalam semakin tipis. 

Setelah pemberian pupuk kemudian ditutup dengan pemberian kompos (pada pemupukan pertama) atau ditutup dengan serasah (pada pemupukan II dan III), atau sebelum pemupukan, bidang olah cukup digemburkan dengan garpu secara ringan, sehingga tidak merusak akar.

C. Aplikasi Pupuk Standar Pada Budidaya Durian

Sampai saat ini belum ada rekomendasi pemupukan durian yang baku. Namun demikian,dari pengalaman di lapangan, beberapa aplikasi pemupukan telah diterapkan dan terbukti dapat menjaga kualitas buah durian.

pemupukan durian
Ilustrasi pemberian pupuk tanaman durian. Sumber : hextarfertilizerindonesia.com

 

 Pola pemupukan yang diterapkan yaitu menggunakan kombinasi pupuk organik (kompos), pupuk sintetik (anorganik), dan pupuk hayati, dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Tanaman umur 3 tahun (diameter batang ± 7 cm) diberi pupuk organik 30 kg/pohon/tahun dan terus ditingkatkan sesuai umur atau diameter batangnya sampai tanaman berumur 10 tahun sebanyak 360 kg/pohon/tahun.
  2. Bahan organik yang diberikan bukan pupuk kandang yang masih baru, tetapi yang sudah dikomposkan. Pupuk kompos diberikan sekali setahun, yaitu setelah panen.
  3. Pupuk anorganik (N, P, K, Mg, dan Ca) diberikan sesuai pertumbuhan tanaman yang dihitung berdasarkan diameter batang. Berdasarkan standar pemberian pada tanaman berumur 3 tahun yang membutuhkan pupuk NPK 500 g/tahun, maka setiap tambahan 1 cm diameter batang ditambahkan 150–250 g NPK.Perhitungan kebutuhan pupuk NPK menggunakan pupuk NPK (15:15:15) sebagai standar.
  4. Untuk tanaman umur 3 tahun (diameter batang lebih kurang 7 cm) diberi pupuk organik 30 kg/pohon/tahun dan terus ditingkatkan sesuai umur atau diameter batangnya sampai tanaman berumur 10 tahun sebanyak 360 kg/pohon/tahun.
  5. Pupuk anorganik (N,P,K,Mg dan Ca) diberikan sesuai pertumbuhan tanaman yang dihitung berdasarkan diameter batang. Berdasarkan standar pemberian pada tanaman berumur 3 tahun yang membutuhkan pupuk NPK 500 gram /tahun, maka setiap tambahan 1 cm diameter batang ditambahkan 150-250 gram NPK.

Aplikasi pupuk utama durian

  1. Pemupukan I
    • Dilaksanakan setelah semua buah dipanen. Sebelum aplikasi pupuk, dilakukan pemangkasan tunas-tunas air dan cabang serta ranting yang sakit dan yang terlalu rimbun. Selanjutnya dilakukan pemberian 2-2,5 kg/m2 kompos atau pupuk kandang, 50-100 gram/m2 kapur pertanian (dolomit) dan 15-25 gram/m2 NPK.
    • Aplikasi pupuk kandang/kompos dilakukan dengan cara tabur merata dibawah tajuk tanaman dan aplikasi NPK bisa ditabur atau di benam dalam beberapa lubang dangkal yang dibuat dengan tugal atau cangkul. Sebaiknya dihindari memupuk dengan menggali parit sekeliling tajuk, karena dapat merusakkan akar dan menjadi pintu masuk penyakit tular tanah.
  2. Pemupukan II
    • Dilaksanakan sekitar 4 bulan setelah pupuk pertama, atau pada akhir musim hujan dan diperkirakan 1-2 kemudian musim berbunga. Pemupukan pada saat ini berfungsi menyiapkan nutrisi untuk pembentukan bunga. Pupuk yang diberikan mengandung unsur P tinggi, K sedang dan N sangat rendah, yaitu 15-20 gram/m2 SP-36 dan 7-10 gram/m2 NPK.
  3. Pemupukan III
    • Dilaksanakan sekitar 4 bulan setelah pupuk kedua, atau pada pertengahan masa pembesaran buah sekitar 60-75 hari setelah bunga mekar. Pemupukan pada saat ini berfungsi menyiapkan nutrisi untuk pengisian buah. Pupuk yang diberikan mengandung unsur P sedang, K tinggi dan N sangat rendah atau nol, yaitu 3-6 gram/m2 SP-36 dan 7-10 gram/m2 KCl.

Aplikasi pupuk tambahan

  1. Pupuk daun tipe D, untuk pertumbuhan vegetatif. Diaplikasikan dengan cara semprot pada daun setelah tanaman mengalami pertunasan. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan daun, sehingga reaksi fotosintesis dapat berjalan optimal.
  2. Pupuk daun tipe B, untuk pertumbuhan generatif (bunga dan buah). Diaplikasikan dengan cara semprot pada bunga dan daun pada saat mulai muncul bunga sebesar mata kepiting (stadia I) dan diulang setiap 10 hari atau 14 hari sampai buah masak fisiologis (2 minggu sebelum panen). Pupuk yang digunakan dipastikan mengandung Boron (Bo).
  3. Kalium Nitrate (KNO3) dan Kalsium Nitrate (CaNO3), untuk peningkatan kualitas rasa, tekstur, dan warna daging buah. Masing-masing sebanyak 50 gram dilarutkan dalam 20 liter air, diaplikasikan dengan cara disemprot pada daun atau disiramkan di area perakaran pada satu bulan sebelum panen (75-90 hari setelah bunga mekar).

Aplikasi Pupuk Mikro dan Aplikasi Khusus

Untuk meningkatkan kualitas buah seperti tekstur, warna, dan aroma, selain pupuk makro, maka diperlukan juga pupuk mikro seperti Mn, Cu, Zn, Bo, dan Mo. Jenis pupuk ini biasanya tersedia sebagai pupuk daun yang aplikasinya melalui cara semprot. Karena fungsinya untuk meningkatkan kualitas buah, maka aplikasi pupuk mikro umumnya disarankan pada saat pengisian buah setiap 1–2 minggu sekali, terutama pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah bunga mekar.

Masalah kualitas buah yang terjadi karena kasus tunggal seperti buah mengeras (kahat Ca), maka penanganannya ialah dengan aplikasi kalsium nitrat 2 kg/pohon pada 1 bulan sebelum panen, atau tanaman disemprot dengan pupuk kalsium-boron pada 30, 45, dan 60 hari setelah bunga mekar. Pada kasus buah basah karena akumulasi air berlebihan dan kahat kalium, maka penanganannya dengan menjaga drainase lahan dan pemberian kalium yang tinggi pada 60 hari setelah bunga mekar atau 1 bulan sebelum panen, sedangkan buah mengering/terbakar akibat boron dapat diaplikasi dengan boron pada saat pengisian buah dengan cara disemprot pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah bunga mekar.


Cara Menghitung Dosis Pupuk Tanaman Durian

Cara menghitung dosis atau takaran pupuk pohon durian yang berumur diatas 3 tahun dapat dihitung menggunakan rumus tertentu, adapun dosis yang akan kita hitung ini adalah dosis pupuk per pohon dalam satu tahun yang bisa dibagi dalam 3-4 kali pemberian.

Sedangkan standar pupuknya adalah NPK 15:15:15, dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bisa menggunakan pupuk NPK 16:16:16.
Berikut ini cara menghitungnya dosis pupuk tanaman durian yang berumur diatas 3 tahun :

Untuk menghitung area sekitar pohon durian

  • Sebelumnya harus diketahui diameter batang tanaman, diameter yang dihitung adalah diameter batang pada ketinggian 50 cm di atas permukaan tanah. Untuk mengetahui diameternya, terlebih dahulu ukur keliling/lingkar batang pada ketinggian 50 cm, kemudian hasilnya dimasukkan pada rumus berikut ini :
  • D (Diameter Batang) = C (lingkar batang dalam cm) / π (22/7 atau 3,14)
  • Setelah ditemukan diameter batang, masukkan angka tersebut ke dalam rumus berikut ini :
  • D ( dosis pupuk ) = (( Diameter batang dalam cm – 7 cm ) x 200 gr + 500 gr )


Keterangan :
200 gram adalah konstanta untuk kesuburan tanah yang sebenarnya angkanya antara 150-250 gr dan diambil rata-ratanya yaitu 200 gr, untuk tanah yang kurang subur bisa menggunakan angka yang lebih besar dari 200 gr.
Contoh :
Diketahui keliling/lingkar batang pohon durian pada ketinggian 50 cm di atas permukaan tanah adalah 80 cm, berapa dosis pupuknya?

BACA JUGA:

Cara menghitung

Diameter Batang = C (lingkar batang dalam cm)/π (3,14)
Diameter Batang = 80 cm / 3,14 = 25,47 cm

Kemudian masukkan diameter batang pada rumus :
D ( dosis pupuk ) = (( Diameter batang dalam cm – 7 cm ) x 200 gr + 500 gr )
D ( dosis pupuk ) = (( 25,47 cm – 7 cm ) x 200 gr + 500 gr )
                  = ( 18,47 cm x 200 gram + 500 gram )
                  = 4194 gram

Jadi dosis pupuk dari pohon durian dengan lingkar batang 80 cm untuk pemupukan satu tahun adalah 4,194 kg.

Perlu diingat bahwa dosis yang kita hitung ini adalah dosis pupuk per pohon dalam satu tahun yang bisa dibagi dalam 3-4 kali pemberian.

Untuk pertumbuhan tanaman yang lebih maksimal bisa ditambahkan pupuk yang mengandung kalsium dan boron sebanyak 25% dari pupuk NPK.

Admin