Cara Membuat Pupuk Organik Padat
Pupuk organik padat telah menjadi pilihan yang populer bagi para petani dan penghobi berkebun yang ingin mengoptimalkan pertumbuhan tanaman mereka secara alami. Pupuk ini merupakan sumber nutrisi yang kaya dan ramah lingkungan, terbuat dari bahan organik alami seperti bahan hijau, limbah dapur, dan bahan organik lainnya. Dalam artikel ini, kami akan mengungkapkan beberapa metode sederhana untuk membuat pupuk organik padat sendiri di rumah. Dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan proses yang tidak terlalu rumit, Anda dapat menciptakan pupuk yang berguna untuk meningkatkan kualitas tanah dan memaksimalkan pertumbuhan tanaman Anda secara alami.
Pada dasarnya pupuk organik bukan merupakan hal yang baru dalam dunia pertanian. Dahulu proses pengomposan memerlukan waktu yang lama, namun saat ini telah ditemukan beberapa teknik untuk mempercepat proses pengomposan, antara lain dengan menggunakan cara menambahkan bakteri atau mikrobia pengurai ke dalam bahan yang akan diproses.
Untuk membuat pupuk organik, kamu bisa memanfaatkan sisa-sisa sampah alami yang ada di sekitar lingkungan rumahmu, diantaranya seperti dedaunan, rumput, bulu binatang, sisa makanan busuk, serta kotoran dari hewan peliharaan.
Manfaat Pupuk Organik
- Memperbanyak mikrobia dalam tanah.
- Meningkatkan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah.
- Memperbaiki struktur tanah, aerasi dan drainase tanah.
- Meningkatkan aktivitas biologi tanah
BACA JUGA:
- Tentang Bahan Organik dan Pengaruh bagi Tanah
- Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) Untuk Uji Pupuk Organik Padat
Pupuk organik selain berfungsi sebagai pemberi unsur hara, juga sebagai penambah bahan organik di dalam tanah. Banyaknya bahan organik yang diberikan tergantung dari bahan dasar dan proses penguraiannya. Pupuk organik jadi (komersial) biasanya kandungan bahan organiknya dicantumkan dalam kemasannya.
Pupuk organik padat yang turun - temurun telah dipakai petani di Indonesia adalah pupuk organik konvensional. Pupuk tersebut diperoleh dari sebagian besar kotoran hewan ternak sejenis mamalia (sapi, kambing, babi dan kuda), unggas (ayam), dan sebagian dari kompos.
Sumber nutrisi tanaman lengkap.Pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, baik yang sifatnya makro maupun mikro. Unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara lain nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Sedangkan unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (CI), boron (B), molybdenum (Mo) dan Almunium (AI). Pupuk organik yang dibuat dengan bahan baku yang lengkap bisa mengandung semua kebutuhan unsur hara tersebut.
Memperbaiki struktur tanah.Pupuk organik merupakan material yang mempunyai sifat unik. Bisa menggemburkan tanah lempung yang solid, namun disisi lain juga bisa merekatkan tanah berpasir yang gembur. Karena sifatnya ini, pupuk organik bisa memperbaiki tanah pasir maupun lempung. Pupuk organik dapat merekatkan butiran-butiran halus pasir sehingga tanah menjadi lebih solid. Sehingga tanah berpasir bisa menyimpan air. Sedangkan pada tanah liat yang didominasi oleh lempung, pupuk organik bisa memberikan pori-pori, sehingga tanah tersebut menjadi gembur.
Meningkatkan kapasitas tukar kation. Dilihat dari sifat kimiawi, pupuk organik mempunyai kemampuan meningkatkan kapasitas tukar kation. Kapasitas tukar kation adalah kemampuan tanah untuk meningkatkan interaksi antar ion-ion yang ada dalam tanah. Tanah yang memiliki kapaitas kation tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman dibanding tanah dengan kapasitas ion rendah. Kandungan material organik yang tinggi akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah.
Meningkatkan daya simpan air.Struktur kompos sangat menyerap air (higroskopis). Air yang datang disimpan dalam pori-pori dan dikeluarkan saat tanaman membutuhkannya melalui akar. Keberadaan air ini mempertahankan kelembaban tanah sehingga tanaman dapat terhindar dari kekeringan.
Meningkatkan aktivitas biologi tanah.Pupuk kompos mengandung mikroorganisme dekompomoser didalamnya. Mikroorganisme ini akan menambah mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Karena sifatnya yang melembabkan, suhu tanah menjadi ideal bagi tumbuh dan berkembang biota tanah. Aktivitas biota tanah ini yang menghasilkan sejumlah nutrisi penting agar bisa diserap tanaman secara efektif.
Jenis pupuk organik
Secara umum, jenis pupuk organik dibedakan dari bentuk dan sumber penyusunnya. Jika dilihat dari bentuk, pupuk organik setidaknya memiliki dua jenis yaitu pupuk organik padat dan cair. Sementara dilihat dari sumber penyusunnya, pupuk organik dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu pupuk kompos, hijau, dan kandang.
Pupuk Kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari pelapukan bahan organik. Pelapukan ini dapat terjadi lewat proses biologis dan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurainya sendiri bisa berupa mikroorganisme (bakteri atau jamur), dan makroorganisme (cacing tanah).
Apabila dilihat dari cara membuat pupuk organik yang satu ini, setidaknya ada dua metode yang bisa dipakai dengan teknologi pengomposan, yaitu metode aerob (melibatkan udara) dan anaerob (tidak melibatkan udara).
Pupuk Hijau
Berbeda dengan pupuk kompos, bahan yang dipakai untuk membuat pupuk hijau berasal dari pelapukan tanaman, yang mana nantinya hanya dipakai bagian hijau pada tanaman itu saja.
Jenis leguminosa atau kacang-kacangan dan tanaman air adalah tanaman yang paling sering digunakan untuk membuat pupuk hijau. Keduanya dipilih karena dianggap memiliki kandungan nitrogen yang tinggi dan mudah terurai dalam tanah.
Pupuk Kandang
Jika pupuk hijau menggunakan sisa pelapukan tanaman, sebaliknya pupuk kandang adalah jenis pupuk organik yang terbentuk dari kotoran hewan. Cara membuat pupuk organik yang satu ini sebetulnya cukup mudah, hanya saja kamu mesti memperhatikan jenis dari pupuk yang digunakan itu sendiri.
Umumnya, pupuk kandang dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Kotoran hewan yang kencing, seperti sapi dinilai memiliki waktu penguraian lebih lama, karena kandungan nitrogennya rendah. Sedangkan kotoran hewan tidak kencing memiliki waktu penguraian jauh lebih cepat karena tingkat kandungan nitrogennya tinggi.
Cara Membuat Pupuk Organik Padat dari Kotoran Hewan
Pupuk organik juga biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan kotoran hewan, tergantung dari jenis hewannya sendiri seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya. Kamu bisa menyiapkan beberapa bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat pupuk ini.
Bahan yang dibutuhkan:
- Kotoran hewan, bisa menggunakan kotoran sapi sebanyak 200 kg
- Arang sekam yang sudah dibakar secukupnya
- Jerami yang sudah dibentuk kira-kira 10 cm (secukupnya)
- 20 liter air
- 5 sendok makan EM4
- Dedaunan secukupnya atau menggunakan bubuk gergaji
- 5 sendok makan gula pasir
Langkah kerja:
- Siapkan media pembuatan pupuk dan tempatkan di tempat sejuk tanpa terkena sinar matahari langsung ataupun air hujan
- Buat larutan dekomposer dari campuran EM4, gula dan air
- Campurkan kotoran hewan dengan arang sekam dan aduk hingga rata
- Taburkan dekomposer tersebut ke larutan kotoran hewan secukupnya dan aduk sampai rata
- Taburkan jerami, dedak, dan dedaunan atau bubuk gergaji sebagai lapisan kedua, kemudian siram dengan dekomposer yang sudah dibuat sebelumnya
- Tutup rapat bahan-bahan tersebut dengan jerami atau bisa juga karung goni
- Aduk adonan pupuk ini hingga merata di hari kedua dan tutup kembali secara rapat-rapat
- Cek secara berkala hasil adonan, jika tangan menjadi sangat panas ketika mengaduk adonan pupuk ini, tandanya pupuk belum siap untuk digunakan
- Cek kembali di hari keempat, yang mana biasanya saat kamu mengaduk adonan pupuk dengan tangan tidak akan terasa panas seperti sebelumnya. Jika begini, berarti pupuk organik siap untuk digunakan
Cara Membuat Pupuk Organik Padat dari Sisa Sampah Rumah Tangga
Selain menggunakan kotoran hewan, kamu juga bisa memanfaatkan sisa sampah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk organik.
Bahan yang Dibutuhkan:
- Sisa makanan busuk atau sampah rumah tangga lainnya yang dapat didaur ulang
- Tanah
- Air
BACA JUGA:
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair ( POC )
- Pupuk Organik : Pengertian, Kelebihan, Kekurangan dan Jenis
- Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) Untuk Uji Pupuk Organik Padat
Langkah kerja:
- Siapkan sampah rumah tangga yang bakal diolah
- Siapkan wadah besar yang sudah dilengkapi dengan penutup, untuk digunakan mengolah pupuk kompos
- Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah dan sesuaikan takarannya dengan jumlah sampah organik yang ada dalam wadah
- Siram permukaan tanah dengan air
- Masukkan kembali sisa sampah organik ke dalam wadah secara merata. Usahakan takaran sampah sesuai dengan takaran tanah
- Masukkan kembali sisa tanah ke wadah, di mana fungsinya untuk menutup sampah
- Tutup wadah secara rapat dan diamkan selama kurang lebih tiga minggu
- Hindari wadah dari cahaya sinar matahari ataupun air hujan agar kualitasnya tetap terjaga baik