Cara Budidaya Cabe Rawit
Cabai rawit merupakan salah satu jenis-jenis cabai yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Ciri khas cabai ini adalah buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas. Warna buahnya hijau kecil sewaktu muda dan jika telah masak berwarna merah tua. Ada dua jenis cabai rawit yang biasa ditemukan, cabai rawit merah dan cabai rawit hijau.
Cabai rawit merah memiliki rasa pedas yang cukup tajam. Bahkan, cabai rawit merah sering disebut-sebut sebagai jenis cabai dengan tingkat kepedasan yang tinggi. Sementara jenis cabai rawit hijau sebenarnya bukanlah cabai rawit yang belum matang. Namun, merupakan jenis cabai tersendiri. Jenis cabai ini berbentuk kecil dan berwarna hijau agak tua. Dibandingkan dengan cabai rawit merah, rasanya tidak terlalu pedas.
Lokasi tanam cabe rawit
Tanaman bisa hidup bergantung pada iklim, suhu, ketinggian tertentu jenis tanah, dan lamanya kena sinar matahari. Begitu juga dengan cabe rawit.
- Secara umum cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl.
- Cabe rawit dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
- Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air.
- Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat
- Cabe rawit membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi
- pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
- Tanaman cabe juga sangat bagus jika intensitas pengairannya cukup, tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri, namun sebaliknya juga Jika kekurangan air, tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati.
Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan, sebaiknya menghadapai musim kemarau, kita membuat kolam penampung dari pelasti di kebun kita agar pasokan air untuk tanaman dapat terjaga secara optimum.
Cabe rawit dapat ditanam langsung ditanah dapat pula ditanam menggunakan polybag. Cara bercocok tanamnya kurang lebih sama, perbedaannya hanya pada pengolahan tanah.
Pengolahan tanah untuk pertanian cabe rawit
Dapat dilakukan membajak atau mencangkul sedalam 25 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur.
Setelah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari
Pembuatan Bedengan:
- Lebar bedeng 100 – 120 cm
- Tinggi bedeng 20 – 30 cm
- Jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm
- Arah bedeng memanjang ke utara selatan.
- Jarak tanam yang digunakan adalah (pilih salah satu) 50 x 100 cm; 60 x 70 cm; 50 x 90 cm.
Syarat Pupuk Kandang yang baik adalah:
- tidak berbau
- tidak panas
- berwarna kehitam hitaman , dan
- benar – benar sudah matang
Cara pembuatan jarak tanaman cabe rawit
- Pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi bedeng
- Ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
- Buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk kandang, = 1 kg / lubang, urea, TSP, KCL yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan usahatani
- Campurkan ketiga pupuk buatan hingga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat
Penyemaian benih cabe rawit
Persemaian atau penyemai merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tanaman yang baik. Adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut :
Membuat bedeng atau tempat pesemaian, ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut:
- Lebar bedeng 1 – 1,2 m
- Panjang bedeng 3 – 5 m
- Tinggi bedeng 15 – 20 cm
Penyemaian benih. kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar 300 – 500 benih . sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram merata. beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
- Semai bebas atau ditabur merata
- Semai dalam baris
- Semai berkelompok
Penanaman bibit Cabe Rawit
Bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam . penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu ciri – cirri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut:
- Telah berumur satu bulan
- Tidak terserang hama dan penyakit
- Pertumbuhan tanaman seragam
Cara penanaman cabe rawit
- Siram bibit yang akan ditanam
- Pilih bibit yangakan ditanam
- Lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
- Padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah
Pemeliharaan tanaman cabai rawit
Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah .
Penyiangan. Rumput liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit
Pemupukan cabe rawit
Jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah
urea = 200 kg
TSP = 200 kg
KCI = 150 kg
Hama dan Penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :
- Tungau merah
- Kutu daun berwarna kuning
- Kutu gurem atau thrips
Adapun tanda – tanda tanaman terserang biasanya adalah tanaman berwarna seperti perak, tanaman tampak pucat, dan daun menjadi layu
Pengendalian
Tindakan yang diambil biasanya adalah cabut tanaman yang terserang berat dan kumpulkan bagian tanaman yang terserang , lalu dibakar
Masa panen cabe rawit
Produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar, hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2 – 3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar.
Cabai rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak . Bila cabai rawit akan panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi. Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4 – 7 hari sekali atau tergantung peda situasi harga pasaran