Kacang hijau (Vigna radiata) adalah salah satu tanaman pangan yang telah ada sejak zaman kuno. Nama sebutannya seperti mung bean, atau green gram. Tanaman ini memiliki sejarah panjang sebagai bagian penting dalam berbagai masakan dan tradisi kuliner di berbagai belahan dunia.
Dalam artikel ini, kami akan membawa Anda dalam perjalanan pengetahuan tentang kacang hijau, dari asal usul dan klasifikasinya dalam taksonomi ilmiah, hingga ciri-ciri unik yang membedakan tanaman ini dan panduan langkah demi langkah tentang cara menanamnya dengan sukses.

Asal usul kacang hijau
Ada perkiraan berasal dari anak benua India di mana sudah domestikasi sejak 1500 SM. Budidaya kacang hijau meluas ke Asia selatan dan timur, Afrika, Austronesia, Amerika, dan Hindia Barat. Sekarang tersebar luas di seluruh Tropis dan ditemukan dari permukaan laut hingga ketinggian 1850 m di Himalaya (Lambrides et al., 2006; Mogotsi, 2006).
Produksi komoditas kacang ini sebagian besar (90%) terletak di Asia. India adalah produsen terbesar dengan lebih dari 50% produksi dunia tetapi mengkonsumsi hampir seluruh produksinya. China memproduksi mung bean dalam jumlah besar, yang mewakili 19% dari produksi kacang-kacangannya. Thailand adalah pengekspor utama dan produksinya meningkat sebesar 22% per tahun antara tahun 1980 dan 2000 (Lambrides et al., 2006). Meskipun di banyak negara Afrika, namun bukanlah tanaman utama di sana (Mogotsi, 2006).
Penyebaran Tanaman Kacang Hijau di Indonesia
Dari laman www.pustaka.setjen.pertanian.go.id, masuk ke Indonesia oleh pedagang dari Cina dan Portugis. Tanaman yang memiliki nama latin vigna radiata itu kemungkinan masuk ke Indonesia pada abad ke-17. Pengembangan di Indonesia dikembangkan secara besar-besaran oleh Kementerian Pertanian RI sehingga menjadi komoditi pertanian yang besar, bahkan sudah diekspor.
Data BPS (Badan Pusat Statstik) tahun 2019 menunjukkan bahwa daerah penghasil kacang hijau terbesar di Indonesia adalah Jawa Tengah, yaitu sebesar 53% dari produksi kacang hijau nasional. Kemudian Jawa Timur dan NTB.
Penyebaran tanaman kacang hijau juga memunculkan industri-industri pengolahannya, seperti toge, dan susu. Konsumsi Kacang hijau aman untuk segala usia. Bahkan hasil pengolahan menjadi susu sering jadi asupan tambahan bagi anak-anak yang alergi terhadap susu hewan.
Penamaan kacang hijau secara di berbagai bahasa
Mung bean, mungbean, moong bean, golden gram, green gram, celera bean, Jerusalem pea [Bahasa Inggris]; ambérique verte, haricot mungo [Bahasa Perancis]; frijol mungo, judía mungo, poroto chino [Bahasa Spanyol]; feijão-da-china, feijão-mungo [Portugis]; mungboon [Belanda]; Mungbohne, Jerusalembohne [Jerman]; kacang ijo [Jawa]; fagiolo indiano verde, fagiolo mungo verde [Italia]; monggo, munggo [Tagalog]; Đậu xanh [Vietname]; بقلة الماش [Arabic]; 绿豆 [Chinese]; મગ [Gujarati]; מש , שעועית מונג [Hebrew]; मूँग [Hindi]; ヤエナリ, リョクトウ [Jepang]; 녹두 [Korea]; ചെറുപയർ [Malayalam]; मूग [Marathi]; ماش [Persian]; Бобы мунг [Rusia]; பாசிப் பயறு [Tamil]; పెసలు [Telugu]; ถั่วเขียว [Thai]
Klasifikasi kacang hijau
Dalam dunia tumbuhan tanaman ini berikut klasifi: (Eskin 1979)
- Divisi : Spermatophyta
- Sub Divisi: Angiospermae
- Kelas: Dicotyledone
- Ordo: Rosales
- Family: Leguminosae (fabaceae
- Genus: Vigna
- Spesie : Vigna Radiate atau Phaseolus radiates
Morfologi / Ciri -ciri Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya memiliki dua jenis yaitu hijau dan ungu. Berikut ciri-cirinya.
1. Akar kacang hijau
Merupakan akar tunggang yang panjangnya sekitar 15-20 cm. Karena ada di keluarga Leguminosae (polong-polongan) maka di akarnya dapat ditemukan bintil – bintil akar (nodula) yang berfungsi mengikat nitrogen. Sehingga bisa menyuburkan tanah.
Akar cabang pada tanaman banyak yang menyebar di dekat permukaan tanah (mesophytes) ada pula yang pertumbuhan akar cabangnya memanjang ke dalam tanah (xerophytes).
2. Batang
Tanaman kacang hijau tidak tumbuh tinggi. Tipe pertumbuhannya ada tegak dan menjalar. Tingginya hanya sekitar 30 cm – 110 cm dengan diameter 2 mm – 5 mm.
Walaupun begitu, tanaman ini tumbuh tegak dan percabangannya menyebar ke segala arah. Ciri-ciri fisik yang tampak dari batang tanaman kacang hijau salah satunya adalah batangnya memiliki bulu – bulu halus dan ukuran batangnya kecil. Batang tanaman kacang hijau juga memiliki buku-buku dan berwarna hijau, kecoklatan atau kemerahan.
3. Daun
Tipe daun adalah daun majemuk. Dalam setiap tangkai daun, terdapat tiga helai anak daun yang letaknya berseling-seling. Tanaman ini daunnya berbentuk oval dengan bagian ujung yang meruncing.

Buku-buku tanaman mengeluarkan satu tangkai daun. Kecuali pada daun pertama setelah perkecambahan, daunnya saling berhadapan dan merupakan daun tunggal.
4. Bunga
Bunga tanaman yang bentuknya seperti sayap kupu-kupu dengan diameter 1 cm -2 cm dan berwarna kuning.

Bunganya juga tergolong bunga sempurna karena memiliki putik dan benang sari. Letak bunga tanaman kacang hijau adalah di ketiak daun.
Lalu, dari setiap tandan bunga ini, terdapat 5 hingga 25 kuntum bunga. Sedangkan setiap tandan bunga panjangnya pun berbeda – beda mulai dari 2 cm hingga 20 cm.
Karena bunganya sempurna, penyerbukan terjadi pada malam hari sebelum bunga mekar. Lalu, pagi harinya bunga akan mekar, namun akan layu di sore hari.
5. Polong dan biji kacang hijau
Kacang hijau merupakan buah yang berbentuk polong. Panjang dari setiap polong bervariasi mulai dari 10 – 15 cm. Dalam setiap polongnya, terdapat 6 hingga 16 butir biji.

Seperti namanya, memiliki biji yang berwarna hijau dengan bobot 0,5 mg – 0,8 mg per bijinya. Kacang hijau berkerabat dekat dengan kacang merah (P. vulgaris L) dan kacang kapri (Pisum sativum L).
Buah tanaman hijau mirip seperti buncis hanya saja lebih ramping. Polongnya berwarna hijau saat muda, lama – kelamaan polong akan berangsur berubah warna menjadi kecoklatan dan kehitaman, polongnya juga memiliki bulu-bulu halus.
BACA JUGA:
- Kandungan Gizi Tepung Kacang Hijau dan Cara Membuat
- Kacang Merah : Asal-usul, Ciri-ciri, Lokasi Tumbuh dan Cara Menanam
- Kacang Merah : Klasifikasi, Ciri-ciri, Kandungan Gizi, dan Manfaat Kesehatan
- Cara Menanam Kacang Tanah Agar Berbuah Melimpah
- Kacang Tanah: Pengertian, Klasifikasi, Ciri-ciri / Morfologi , dan Budidaya
Cara Menanam
Kacang hijau adalah tanaman kacang -kacangan yang tumbuh cepat. Mencapai kematangan sangat cepat di bawah kondisi tropis dan subtropis di mana suhu optimal sekitar 28-30°C dan selalu di atas 15°C. Itu bisa ditanam selama musim panas dan musim gugur. Tidak membutuhkan air dalam jumlah besar (curah hujan 600-1000 mm/tahun) dan toleran terhadap kekeringan. Tanaman sensitif terhadap genangan air. Kelembaban yang tinggi pada buah matang cenderung merusak benih yang mungkin bertunas sebelum dipanen. Kacang hijau tumbuh pada berbagai jenis tanah tetapi lebih menyukai lempung berdrainase baik atau lempung berpasir, dengan pH antara 5 sampai 8. Agak toleran terhadap tanah dengan garam tinggi(Mogotsi, 2006).
1. Penggunaan Varietas Unggul
Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok di tanam di lahan sawah. Namun, untuk daerah endemik penyakit embun tepung dan bercak daun (Cercospora) dianjurkan menanam varietas Sriti, Kenari, Perkutut, Murai, dan Kutilang. Diharapkan petani mempunyai banyak pilihan dalam menggunakan varietas kacang hijau yang mereka sukai.
2.Penyiapan lahan
Kacang hijau dapat tumbuh pada semua jenis tanah sepanjang kelembaban dan tersedianya unsur hara yang cukup. Untuk itu lahan yang akan dipergunakan harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Pada lahan sawah setelah panen padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah. Jerami cukup dipotong pendek atau rata dengan tanah. Sementara itu, pada lahan sawah yang sudah agak lama tidak ditanami perlu dilakukan pengolahan tanah secara sempurna. Untuk menghindari air tergenang pada musim hujan perlu dibuat saluran drainase dengan lebar dan kedalaman 20-30 cm dan jarak antar saluran maksimum 4 m.
3. Penanaman
Tanam benih kacang hijau cara melubangi tanah dengan jarak yang sesuai. Jika menggunakan kacang hijau yang bercabang maka jarak tanamnya 40 x 20 cm. Sedangkan kacang hijau yang tidak bercabang maka jarak tanamnya sekitar 30 x 10 cm. Setiap lubang disi 3-4 biji tanaman kacang hijau. Dan diberi pupuk organic dan urea lalu memadatkan lubang dengan tanah, hal ini bertujuan agar tanaman kacang hijau tidak dimasukin hama.
4. Pemupukan
Pada saat tanaman berusia 2 minggu tanaman kacang hijau memerlukan pupuk sebagai nutrisi untuk pertumbuhannya. Kita bisa memberikan pupuk POC setiap minggu dan dilakukan secara rutin. Perlu di ketahui bahwa pemupukan pada saat masa pertumbuhan dan masa berbunga berbeda. Pada masa pertumbuhan maka disarankan untuk menggunakan metode semprot dan pada masa berbunga menggunakan metode siram.
5. Pengairan
Pengairan dilakukan jika tidak terjadi hujan selama seminggu. Hal ini bertujuan agar tanaman kacang hijau tidak mengalami kekeringan dan menghindari kacang hijau tidak berkualitas. Pengairan bisa dilakukan saat masa pertumbuhan biji atau saat kacang hijau mulai berkecambah.
6. Penyiangan
Proses penyiangan merupakan salah satu proses penting dalam membudidaya tanaman. Tujuan penyiangan adalah mengusir gulma yang menyerang tanaman kacang hijau. Lakukan saat tanah kering dan tidak menampakan bungannya. Lakukan 2 sampai 3 kali sebelum tanaman kacang hijau berbunga.
BACA JUGA : Cara Menanam Kacang Tanah Agar Berbuah Melimpah
7. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Untuk mencegah hama dan penyakit bisa lakukan beberapa cara yaitu menanam kacang hijau serempak selama 10 hari, setelah itu tutup lubang dengan jerami atau bisa membuat sanitasi yang baik. Bisa menggunakan insektisida untuk mengendalikan hama.
8. Masa Panen
Waktu untuk panen antara 75 hingga 100 hari. Tanaman siap panen memiliki ciri-ciri :
- Daun sudah menguning
- Bagian polong pada kacang berwarna gelap atau menghitam
- Polong mulai tampak retak-retak atau gundul
Kacang hijau telah membuktikan nilai pentingnya sebagai tanaman pangan yang bernilai tinggi dan memiliki peran signifikan dalam berbagai budaya kuliner di seluruh dunia. Dari asal usul yang kaya akan sejarah hingga ciri-ciri unik yang membedakan tanaman ini, menyediakan beragam manfaat dan potensi dalam bidang pertanian dan konsumsi pangan.