Kacang Tanah: Pengertian dan Budidaya

Yuk Bagikan ..

Kacang tanah, dengan nama ilmiah Arachis hypogaea, adalah salah satu tanaman pangan yang penting di seluruh dunia, terutama karena kacang tanah mengandung protein nabati yang tinggi dan berbagai nutrisi esensial. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang pengertian, pengenalan, klasifikasi taksonomi, menguraikan ciri-ciri dan morfologi tanaman ini, serta memberikan panduan budidaya yang berguna bagi para petani atau pecinta kebun.

kacang tanah
kacang tanah

Klasifikasi merupakan langkah awal untuk memahami tanaman dalam kerangka taksonomi ilmiah. Kami akan memperkenalkan Anda pada tingkatan taksonomi mulai dari kerajaan, divisi, kelas, ordo, famili, genus, hingga spesies. Selain itu, kita akan menjelaskan ciri-ciri dan morfologi dari kacang tanah, termasuk bentuk daun, batang, bunga, dan akar, yang akan membantu Anda mengidentifikasi tanaman ini dengan lebih baik.

Pengenalan singkat kacang tanah

Pengertian kacang tanah

Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan sejenis spesies  kacang-kacangan dari famili leguminoceae yang berasal dari Amerika Selatan,tepatnya berasal dari Brazilia. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. 

Asal-usul kacang tanah

Penanaman pertama kali  suku asli di benua Amerika. Di Benua Amerika penanaman berkembang  karena pendatang dari Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada  awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan  Portugis.  

 Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk,  kacang jebrol,  kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Bahasa Inggrisnya kacang tanah adalah “peanut” atau “groundnut”.

Tanaman ini  masuk ke Indonesia sekitar tahun 1521-1529. Orang-orang Spanyol ang berlayar dan berdagang antara Meksiko dan kepulauan Maluku menyebarkan tanaman (Kanisius, 1998).

Pada tahun 1863 Holle memasukkan kacang tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula kacang tanah dari Mesir, Republik Rakyat Tiongkok dan India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.

Penggunaan kacang tanah bagi kepentingan manusia cukuplah luas. Kacang tanah banyak mengandung protein dan karbohidrat.  Selain itu, kandungan minyaknya juga mencapai 50%.  

Faktor lingkungan ini sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tanaman kacang tanah, karena untuk mencapai hasil yang optimal petani harus dapat menyediakan unsur-unsur kebutuhan tanaman kacang tanah.

Di dalam kacang tanah terdapat bakteri rizobium yang dapat langsung memanfaatkan nitrogen dari udara, sehingga tanaman ini akan tumbuh baik walaupun tidak mendapat  pupuk nitrogen atau pupuk kimia.  Dengan tidak melakukan pemupukan berarti dapak menghemat pengeluaran dan menekan biaya produksi, sehingga pendapatan petani akan lebih banyak.

Kandungan Nutrisi

Kacang  tanah kaya kandungan lemak, protein yang tinggi, zat besi, vitamin E, vitamin B kompleks, fosfor. Vitamin A, vitamin K, lesitin, kolin, dan kalsium .

Kandungan protein biji kacang tanah merupakan parameter yang menentukan kualitas nutrisi biji dan berkolerasi negatif dengan kandungan minyak biji dan presentasi oleat. Biji kacang mengandung 40-48 % minyak, 25% protein, dan 18% karbohidrat dan vitamin B kompleks.

Klasifikasi / Taksonomi 

klasifikasi

Klasifikasi tanaman kacang tanah sebagai berikut :

  • Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyte
  • Sub divisi : Anglospermae
  • Kelas : Dicotyleoneae
  • Ordo : Leguminales
  • Family : Papilonaceae
  • Genus : Arachis
  • Spesies dan jenis : Arachis hypogaea Linn.

Ciri-ciri / morfologi

Tubuh tanaman kacang tanah tersusun atas organ akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Morfologi kacang tanah sebagai berikut :

1. Akar

Sistem perakaran kacang tanah mempunyai akar tunggang, namun akar primernya tidak tumbuh secara dominan. Akar tunggang biasanya dapat masuk ke dalam tanah dengan kedalamman 50-55 cm, sedangkan akar serabutnya terletak pada bagian akar tunggang yang merupakan  akar sekunder. Akar kacang tanah dapat tumbuh sedalam 40 cm. Pada akar tumbuh bintil akar .

2. Batang

Terdapat empat pola percabangan , yaitu berseling (alternate), sequensial, tidak beraturan dengan bunga pada batang utama, dan tidak beraturan tanpa bunga pada batang utama (IBPGR, 1985). 

Batang kacang tanah ( IBPGR/ICRISAT, 1985)

Bagian Batang

Pola percabangan berseling dicirikan dengan cabang utamanya tidak mempunyai bunga, cabang laterlal
biasanya melebehi panjang batang utama, jumlah cabang dalam 1 tanaman berkisar antara 5-15 cabang, umur panennyaa panjang, berkisar antara 4-5 bulan.

Pola percabangan sequential dicirikan dengan buku subur terdapat pada batang utama, cabang primer maupun pada cabang sekunder, tumbuhnya tegak, cabangnya sedikit (3-8 cabang) dan tumbuhnya sama tinggi dengan batang utama.

Bunganya terbentuk pada batang utama dan ruas cabang yang berurutan. Berdasarkan adanya pigmentasi antosianin pada batang kacang tanah, warna batang dikelompokkan menjadu dua golongan, yaitu warna merah atau ungu, dan hijau. Batang utama ada yang memiliki sedikit bulu dan ada yang berbulu banyak

3. Daun

Kacang tanah memiliki empat helaian daun yang disebut tetrafoliate yang muncul pada batang dengan susunan melingkar pilotaksis 2/5. Daun mempunyai beragam bentuk antara lain bulat, elips, sampai agak lancip, dengan ukuran bervariasi (2,4 x0,8 cm sampai 8,6 x 4,1) tergantung varietas dan letaknya.

Bentuk Daun kacang tanah (Upadhyaya dan Gowda, 2009

Bentuk Daun

Warna daun hijau dan hijau tua. Daun-daun pada bagian atas biasanya lebih besar dibandingkan dengan yang dibawah. Daun yang terletak pada batang utama umumnya lebih besar dibandigkan dengan yang muncul pada cabang. Ukuran dan bentuk daun tercermin dari panjang daun, lebar daun, serta rasio panjang dan lebar daun. 

Perbandingan panjang dan lebar daun ini menentukan bentuk daun, dimana untuk tipe-tipe Spanish bentuk daun umumnya lebih mendekati bulat-oval, sedangkan
pada tipe Valencia umumnya lebih lancip. Semakin besar nilai perbandingkan menunjukkan semakin lancip (lanceolate) bentuk daunnya.

4. Bunga kacang tanah

bunga kacang tanah

 Bunga kacang tanah berwarna kuning orange mucul pada setiap ketiak daun, tanaman kacang tanah biasa mulai berbunga kira-kira 4-6 setelah tanam tergantung pada varietas benih, mempunyai tangkai panjang yang berwarna putih. Mahkota bunga berwarna kuning, pangkal bunga bergaris-garis merah atau merah tua

5. Polong

Buah kacang tanah disebut polong setelah terjadinya pembuahan atau bakal buah dan disebut juga dengan ginofora. Polong kacang tanah sangat bervariasi ukurannya antara 1cm x 0,5 cm dan 6cm x 1,5 cm. Setiap polong kacang tanah dapat berisi antara 1–5 biji .

6. Biji

biji kacang tanah

Biji kacang tanah berbeda-beda, ada yang besar, sedang dan kecil ukurannya. Warna kulit biji juga bermacam-macam, ada yang putih, merah dan ungu tergantung juga pada varietas kacang tanah.

Macam  Varietas Unggul Kacang Tanah

Jenis tanaman  yang ada di Indonesia ada dua macam yaitu :

1. Kacang tanah tipe tegak
Tipe tegak adalah jenis  kacang yang tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umurnya genjah atau berumur pendek.  Dan selain itu kemasakan buahnya serempak.

2.  Kacang tanah tipe menjalar.  
Tipe menjalar adalah jenis yang tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buahnya terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah, dan umumnya berumur panjang.
Varietas kacang tanah yang biasanya jadi budidaya  petani di sebagian wilayah Indonesia adalah varietas gajah dan varietas banteng. Sebenarnya masih banyak varietas kacang tanah yang dapat menjadi perbandingan sehingga manghasilkan hasil yang paling optimal.

Varietas unggulmemiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Daya hasil Tinggi
  2. Umur pendek (genjah) antara85-90 hari
  3. Hasilnya stabil
  4. Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun)
  5. Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek

Varietas yang terkenal di Indonesia, yaitu:

  • Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).
  • Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).

Pemilihan varietas sebaiknya selain memperhatikan produksinya dan adaptasinya terhadap lingkungan juga memperhatikan kebutuhan pasar. Untuk kacang garing misalnya lebih baik gunakan varietas berbiji dua dengan bentuk biji dan polong yang bagus seperti Jerapah, Kancil, dan Tuban.

BACA JUGA : Mesin Press Minyak Sayur HR-58 : WIjen, Kacang Tanah, Biji Bunga Matahari, Kedelai

Syarat pertumbuhan optimal 

1. Iklim

  1. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. 
  2. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. 
  3. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
  4. Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 derajat Celcius. 
  5. Bila suhunya di bawah 10 derajat Celcius menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
  6. Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. 
  7. Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman.
  8. Penyinaran sinar matahari secara penuh amat penting bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

2. Media Tanam

  1. Jenis tanah yang sesuai adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan dan subur.
  2. Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5.
  3. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air untuk tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman.
  4. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah.

3. Lokasi lahan tanam kacang tanah

  1. Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian antara 500 m dpl.
  2. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.

TAHAPAN MENANAM KACANG TANAH

A. Pembibitan

Persyaratan Benih

Syarat-syarat benih/bibit  yang baik adalah:

  • Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
  • Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
  • Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
  • Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
  • Kadar air benih berkisar 9-12 %.
1. Penyiapan Benih

Penyiapan benih kacang tanah meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Benih dilakukan secara generatif (biji).
  2. Benih sebaiknya tersimpan dalam kaleng kering dan tertutup rapat.
  3. Benih yang baik tersimpan dalam keadaan kering yang konstan.
  4. Benih diperoleh dari Balai Benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih.

Jumlah benih yang dibutuhkan dalam penanaman dapat dihitung dengan cara mengetahui terlebih dahulu daya kecambah atau daya tumbuh dari benih tersebut, sehingga jika daya tumbuh sudah diketahui, kita sudah dapat memperkirakan dan menghitung jumlah benih yang diperlukan untuk ditanam.

BACA JUGA:

2. Pengolahan Media Tanam
  1. Persiapan
    • Pengukuran luas lahan sangat berguna untuk mengetahui berapa jumlah benih yang dibutuhkan. Kondisi lahan yang terpilih harus disesuaikan dengan persyaratan tanaman.
  2. Pembukaan lahan
    • Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau pun dengan mesin traktor. Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit dijangkau oleh alat bajak dan alat garu sampai tanah siap untuk ditanami.
3. Pembentukan Bedengan
bedeng tanam kacang tanah
  1.  Untuk memudahkan pengaturan penanaman dilakukan pembedengan sesuai  dengan  ukuran  yang  telah  ditentukan,  yaitu untuk  lereng  agak curam jarak tanam cukup 0,5 m dan untuk lahan yang tidak begitu miring bisa antara 30–40 meter.
  2. Sedangkan untuk tanah datar, luas bedengan adalah 10 – 20 meter atau 2 x 10 meter. Ketebalan bedengan antara  20–30 cm.

BACA JUGA : Pupuk KCL: Kelebihan, Batasan, dan Rekomendasi Penggunaan yang Tepat Secara Umum

4. Pengapuran

Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam, perlu dilakukan pengapuran. Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan adalah 1-2,5 ton/ha dicampurkan  dan diaduk hingga merata. Selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.

5. Pemupukan

Pemupukan adalah untuk menambah unsur-unsur hara yang kebutuhan tanaman. Jenis dan dosis pupuk setiap hektar adalah Urea=60–90 kg ditambah TSP=60–90 kg ditambah KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm.

B. Tahap Penanaman Kacang Tanah

1. Penentuan Pola Tanam

  1. Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan.
    •  Pada tanah yang subur, penanaman benih kacang tanah dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm atau 30 x 20 cm. 
    • Penanaman Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat yaitu 40 x 10 cm atau 20 x 20 cm.
  2. Pembuatan Lubang Tanam
    • Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm dengan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di atas.

2. Cara Penanaman

  1. Pilih benih kacang yang telah memenuhi syarat benih bermutu tinggi. Masukan benih satu atau dua butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis.
  2. Waktu tanam yang paling baik di lahan kering adalah pada awal musim hujan. Di lahan bekas sawah pada bulan April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September (palawija II).
  3. Sedangkan untuk lahan bukaan terlebih dahulu lakukan inokulasi rhizobium (campur benih  dengan inokulan dengan dosis 4 gram/kg) kemudian benih langsung tanam paling lambat 6 jam.

 BACA JUGA:

C.  Pemeliharaan Tanaman

  1. Penyulaman
    • Penyulaman bila ada benih yang mati atau tidak tumbuh, untuk penyulaman waktunya lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh ± 3-7 hari setelah tanam).
  2. Penyiangan
    • Penyiangan untuk menghindari hama dan penyakit tanaman. Juga agar tanaman tidak bersaing dengan tanaman liar (gulma) pada umur 5-7 hari.
  3. Pembubunan
    • Pembubunan dengan cara mengumpulkan tanah di daerah barisan sehingga membentuk gundukan yang membentuk memanjang sepanjang barisan tanaman.
  4. Pemupukan
    • Kebutuhkan hara kalsium yang cukup sangat penting untuk pembentukan polong dan pengisian biji.  Karena itu, perlu pemberian kapur pertanian atau dolomit sebanyak 300-400 kg/ha. Waktu pemberian pupuk adalah pada saat berumur 3-4 MST atau sekitar 21 HTS  bersamaan pada penyiangan kedua atau paling lambat tanaman saat mulai berbunga.
    • Adapun takaran pupuk kurang lebih sebagai berikut :
      1. SP-36 (100 kg/ha)
      2. ZA       (100kg/ha)
      3. KCl     (50 kg/ha)
      4. Atau sesuai dengan rekomendasi Penyuluh setempat.
    • Selain penaburan, pemberian pupuk juga bisa dengan penyiraman atau kocor. Seperti POC NASA yg campur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1-2 botol (500-100 CC) . Encerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 meter persegi  (10 -20 botol/ha). Pemberian pupuk lain dapat sesuai dengan dosis pada label kemasan.
    • Pemberian pupuk MiG-6PLUS pada saat pemeliharaan pada usia 3 minggu dan 6 minggu setelah tanam, apabila menggunakan benih berumur menengah atau panjang (90-120hari), memerlukan tambahan pupuk MiG-6PLUS pada usia 9 minggu. Pemberian masing-masing 2 liter per hektar.
    • Pemberian larutan MiG-6PLUS di tanah di sekitar perakaran.
  5. Pengairan dan Penyiraman
    • Pengairan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau,  berikan mulsa dan pada saat tanaman berbunga jangan lakukan penyiraman, karena dapat menggganggu penyerbukan.
  6. Waktu Penyemprotan Pestisida
    1. Penyemprotan untuk mengusir ataupun memberantas hama tanaman hendaknya pada sore atau malam hari. Gunakan obat sesuai  dosis sesuai dan jenis hama yang menyerang tanaman tersebut.
      budidaya kacang tanah
  7. Pemeliharaan Lain
    1. Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan  yang tidak memerlukan biaya yang berarti, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (agar menunjang kesehatan tanaman).

D. . Hama dan Penyakit

  1. Hama pada kacang tanah Kutu Aphis
    • Kutu Aphis berukuran 0,8 mm. Serangga ini berkembang biak dengan cepat secara partenogenesis dan siklus hidupnya berlangsung selama 6 hari. Serangga dewasa umumnya tidak bersayap, tetapi apabila kualitas pakan menurun atau ruang geraknya semakin menyempit, maka Aphis akan membentuk sayap untuk tujuan migrasi. Proses pembentukan sayap sudah terjadi sejak stadium nimfa.
    • Kacang tanah merupakan salah satu tanaman inang Aphis. Kehadiran Aphis di pertanaman kacang tanah terjadi mulai tanaman muncul di atas permukaan tanah sampai menjelang panen, Kutu ini lebih menyukai bagian tanaman yang muda, seperti pucuk dan tangkai daun muda, tetapi pada keadaan populasi tinggi dapat tersebar sampai ke bagian tanaman yang tua.
  2. Wereng Empoasca
    • Wereng Empoasca berwarna hijau kekuningan atau putih. Empoasca yang berwarna hijau kekuningan bersayap hijau pucat dan tarsi berwarna hijau, sedangkan Empoasca yang berwarna putih memiliki sayap depan dengan bercak merah. Imago Empoasca berukuran tubuh 2,5 mm, meletakkan telur di dalam mesofil daun.
    • Perkembangan telur hingga menjadi dewasa berlangsung 18-25 hari. Selain kacang tanah, Empoasca juga menyerang kedelai, kacang hijau, kacang tungggak, dan cabe. Serangan hama ini menyebabkan gejala menguning, terutama pada ujung daun.
  3. Tungau merah
    • Tidak kurang dari 100 jenis tanaman dapat menjadi tanaman inang tungau ini. Beberapa di antaranya adalah kedelai, ubi kayu, kapas, jeruk, tomat, dan papaya maupun kacang tanah.
  4. Pengorok daun
    • Selain menyerang kacang tanah, pengorok daun juga menyerang kedelai dan kacang tunggak. Akibat serangan hama ini, daun menjadi terlipat sepanjang tulang utama daun dan berwarna kecoklatan. Serangan hebat menyebabkan daun sebagian bahkan seluruhnya menjadi keriting.
  5. Penggulung daun
    • Penggulung daun memiliki inang  tanaman jenis kacang-kacangan. 
    • Ciri khas larva adalah terdapatnya dua bercak hitam pada kedua sisi prothorax. Sesuai dengan namanya, larva berdiam di dalam gulungan daun. 
    • Larva muda mulai membentuk gulungan daun pada bagian pucuk, tempat peletakkan telur. Setelah tumbuh menjadi lebih besar, larva berpindah ke daun yang lebih tua. Gulungan daun ada dengan cara merekatkan daun satu dengan lainnya dari sisi dalam dengan semacam zat perekat dari oleh larva yang bersangkutan. 
    • Bila membuka gulungan daun, akan ada larva berwarna hijau transparan yang bergerak cepat.
    •  Selama berdiam di dalam gulungan daun, larva memakan daun sehingga tampak hanya tulang daunnya saja yang tersisa.
  6. Ulat jengkal
    • Larva ulat jengkal berwarna hijau dan bergerak seperti menjengkal. Larva tua memiliki ciri khas, yaitu adanya tungkai palsu sebanyak tiga pasang dan garis lateral berwarna pucat sebanyak tiga pasang yang membujur dari mesonotum hingga ujung abdomen. Tubuh larva menyempit pada bagian apikal dengan kepala kecil, dan bila direntangkan, panjangnya 3 cm. Stadium larva terdiri atas lima instar. Umur larva berkisar antara 14-19 hari dengan rata-rata 16 hari.
  7. Ulat grayak
    • Larva ulat grayak memiliki ciri khas, yaitu terdapatnya dua buah bintik hitam seperti bulan sabit pada tiap ruas abdomen, terutama ruas keempat dan kesepuluh y dengan tanda batasan oleh garis-garis lateral dan dorsal berwarna kuning yang membujur sepanjang badan. 
    • Setelah telur menetas, larva tinggal untuk sementara waktu di tempat telur diletakkan. Beberapa hari kemudian, larva tersebut berpencaran. 
    • Larva tua bersembunyi di dalam tanah pada siang hari dan giat menyerang tanaman pada malam hari.
    •  Stadium larva terdiri atas enam instar dan berlangsung selama 13-17 hari dengan rata-rata 14 hari.
    •  Pupa terbentuk di dalam rongga-rongga di dalam tanah, dekat permukaan tanah. Stadium pupa berlangsung selama 7-10 hari dengan rata-rata 8,5 hari. 
    • Stadium imago (ngengat) berlangsung selama 1-13 hari dengan rata-rata 9,3 hari.
  8. Heliothis
    • Heliothis (Helicoverpa armigera) merupakan hama pemakan daun dan bunga kacang tanah. Selain kacang tanah, tanaman inangnya adalah kedelai, tembakau, jagung, sorgum, kapas, kentang, pupuk hijau, sayur-sayuran, dan tanaman hias. 
    • Larva tua berwarna-warni; hijau kekuningan, hijau, kecoklatan atau mendekati hitam dengan garis lateral yang terang agak bergelombang. 
    • Kutil dan rambut menutupi tubuh larva . Larva bersifat kanibal sehingga merupakan salah satu faktor kematian alami yang bersifat density dependent. 
    • Imago (ngengat) betina berwarna sawo matang, sedangkan yang jantan berwarna kehijauan. lmago umumnya bertelur secara berpencaran pada pucuk tanaman atau bunga pada malam hari.
    •  Telur berwarna kuning muda dengan umur telur 2-5 hari. Umur larva 18-25 hari, umur pupa 10-15 hari, dan umur imago 8-9 hari, pra peneluran 2-3 hari, dan kapasitas bertelur 1.062 butir per imago betina.
  9. Uret
    • Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati.
    • Pengendalian: menanam serempak, penyiangan intensif, cabut tanaman terserang dan musnahkan uret.
  10. Ulat berwarna
    • Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering.
    • Pengendalian: penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D. 
  11. Ulat grapyak 
    1. Gejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.
    2. Pengendalian:
      • Bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; 
      • Penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.
  12. Ulat jengkal
    • Gejala: menyerang daun.
    • Pengendalian: penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.
  13. Sikada
    • Gejala: menghisap cairan daun.
    •  Pengendalian:
      • Penanaman serempak, pergiliran tanaman; 
      • Penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.
  14. Kumbang daun
    1. Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga.
    2. Pengendalian:
      • Penanaman serentak;
      •  Penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.

E. Panen  Kacang Tanah

Ciri dan Umur Panen

  1. Umur panen tanaman tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan.
  2. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap panen antara lain:
  3. Batang mulai mengeras.
  4. Daun menguning dan sebabian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan keras.
  5. Warna polong coklat kehitam-hitaman

Cara Panen

panen kacang tanah

Pencabutan tanaman, lalu memetik polong (buahnya) terus bersihkan dan jemur matahari, sortasi jika membutuhkan untuk benih dan seterusnya penyimpanan. Untuk konsumsi bisa pemasaran langsung atau bisa pengolahan kembali menjadi berbagai jenis produk makanan.

Perkiraan Produksi

Jumlah produksi panen yang normal dalam satuan luas, misalnya untuk lahan seluas satu hektar produksi normal berkisar antara 1,5-2,5 ton polong kering.

 

Scroll to Top