Tanaman Sayur Gambas : Klasifikasi, Ciri Ciri, Manfaat, dan Cara Menanam Di Polybag
Gambas (Lufffia acutangula) adalah tumbuhan yang merupakan anggota keluarga Cucurbitaceae yang tumbuh subur di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Jika dilihat sekilas mungkin sebagian menganggap bahwa ini adalah pare. Meskipun terlihat mirip, gambas dan pare memiliki perbedaan seperti gambas memiliki tekstur kulit yang keras sedangkan pare mempunyai tekstur kulit yang agak lunak dan tidak tajam. Selain itu, Pare memiliki rasa pahit yang jarang disukai orang, sementara gambas mungkin lebih dikenal rasa manis. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang klasifikasi, ciri ciri, manfaat dan cara menanam.
Klasifikasi Tanaman Gambas
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Spermatophyta
- Subdivisi: Angiospermae
- Kelas: Dicotyledoneae
- Ordo: Cucurbitales
- Famili: Cucurbitaceae
- Genus: Luffa
- Spesies: Luffa acutangula
Ciri Ciri Tanaman Gambas
Tanaman gambas memiliki ciri atau morfologi sebagai berikut.
Akar
Tanaman gambas memiliki akar tunggang dengan akar utama yang lebih besar dibandingkan dengan akar sekunder. Akar tunggang berfungsi sebagai sumbu utama dan penopang, sementara akar lateral adalah cabang akar yang tumbuh dari akar primer dan bergerak kesamping.
Batang
Batang tanaman gambas memiliki lebar sekitar 0,5-3,0 cm, berbentuk persegi, dan berbulu kasar pada permukaan batang.
BACA JUGA : Sayur Okra: Pengenalan, Asal Usul, Klasifikasi, Ciri Ciri, dan Manfaat
Daun
Daun gambas memiliki bentuk berlekuk (emarginatus), dengan ujung daun meruncing dan tepi daun bergerigi. Warna daun dan tulang daun dapat berbeda, tergantung pada spesies.
Buah
Gambas memiliki buah berwarna hijau, berbentuk lonjong, permukaan bersegi, panjang buah sekitar 20-30 cm. Di dalam buah terdapat biji. Ketika masih muda bijinya berwarna putih, dan kemudian akan menjadi hitam ketika sudah tua.
Manfaat Tanaman Gambas
Gambas atau sayur gambas memiliki manfaat yang baik untuk tubuh diantaranya adalah.
Mencegah Penyakit Mata
Gambas kaya akan vitamin A, yang merupakan nutrisi penting untuk kesehatan mata. Vitamin A dapat membantu mencegah masalah mata, seperti kekeringan mata dan rabun malam.
Menjaga Kesehatan Jantung
Gambas rendah lemak jenuh, kolesterol, dan kalori, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Konsumsi rendah lemak jenuh dan kolesterol dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Mencegah Diabetes
Tanaman gambas mengandung serat, yang dapat membantu mengontrol gula darah. Serat membantu proses pencernaan dan memperlambat penyerapan gula, membantu mencegah lonjakan gula darah yang dapat menyebabkan diabetes.
Mengurangi Nyeri Otot
Gambas mengandung zat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri otot. Ini dapat bermanfaat bagi mereka yang mengalami masalah nyeri otot, baik karena aktivitas fisik yang intens atau kondisi medis tertentu.
Melawan Mikroba
Tanaman gambas memiliki senyawa anti peradangan, yang dapat membantu melawan mikroba dan infeksi. Senyawa ini dapat berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan berbagai jenis penyakit.
BACA JUGA : Timun: Klasifikasi, Ciri Ciri, Manfaat, dan Cara Menanam
Membantu Menurunkan Berat Badan
Gambas merupakan sumber nutrisi rendah kalori, sehingga dapat menjadi pilihan yang baik untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan. Nutrisi yang cukup tanpa terlalu banyak kalori dapat mendukung program penurunan berat badan.
Cara Menanam Tanaman Gambas
Dilansir dari kampustani.com, berikut adalah tatacara menanam gambas di polybag.
Persiapan Benih
Sebelum memulai menanam oyong, hal penting yang harus dilakukan adalah memilih benih berkualitas unggul, karena benih unggul memiliki daya tumbuh yang tinggi serta ketahanan yang baik terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga keberhasilan budidayanya lebih tinggi.
Benih oyong berkualitas unggul kini sangat mudah didapatkan di toko-toko pertanian di sekitar Anda baik itu offline atau online seperti SentraTani.com.
Rendam benih selama semalaman dalam air agar proses perkecambahan lebih cepat. Dalam perendaman ini jika terdapat benih yang mengapung buang saja karena biasanya pertumbuhannya tidak baik bahkan terkadang tidak tumbuh. Maka dari itu hanya gunakanlah benih yang tenggelam/bernas.
Penanaman
Sembari menunggu perendaman biji, siapkan media tanam berupa campuran tanah subur, pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1, campurkan semua bahan hingga merata, kemudian masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag.
Polybag yang digunakan harus memiliki lubang-lubang kecil di bawahnya agar air siraman nantinya tidak menggenang di dalamnya. Tanam benih/biji oyong yang telah direndam sebelumnya pada polybag, tanam 2 biji oyong pada setiap polybag berukuran sedang, kemudian siram hingga lembab.
Perawatan
Perawatan tanaman oyong meliputi penyiraman, pemasangan ajir/para-para, pemupukan serta pengendalian hama penyakit.
Pada fase awal pertumbuhan, tanaman sangat membutuhkan pasokan air, oleh karena itu sampai dengan umur 7 hari sejak penanaman, oyong wajib disiram setiap hari, penyiraman berikutnya dilakukan 1-2 hari sekali tergantung kondisi cuaca.
Tanaman oyong membutuhkan turus atau ajir untuk merambatkan batang, turus-turus tersebut dapat dibuat menjadi para-para dengan cara menghubungkan satu dengan lainnya. Para-para ini membantu proses panen nantinya karena buah oyong akan menggantung di bawah alat bantu tersebut.
Selanjutnya lakukan perambatan, hal ini penting dilakukan untuk menopang tanaman tumbuh menjalar secara optimal mengikuti ajir atau para-para. Perambatan dilakukan dengan mengikatkan tanaman ke ajir dengan menggunakan tali rafia secara hati-hati, pengikatan dapat dimulai pada tanaman berusia 10-15 hari setelah tanam.
Agar tanaman oyong berproduksi secara optimal, tanaman perlu diberi pupuk susulan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK, dan jika diperlukan bisa ditambahkan pupuk organik, pemupukan organik susulan dapat diberikan pada 7 hari setelah tanam, dosisnya cukup 1 genggam per tanaman dan diberikan setiap 2 minggu sekali.
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman gambas juga penting untuk dilakukan. Lakukan pengendalian secara preventif yaitu melalui penyemprotan pestisida berkala, dosis dan aplikasinya disesuaikan dengan rekomendasi dari produsen pestisida yang biasanya tertera pada kemasan.
Beberapa penyakit yang sering mengganggu tanaman oyong yaitu serkospora, sedangkan hama yang rutin menyerang adalah penggorok daun, tungau, dan kepik. Penyiangan atau pembersihan rumput liar juga penting dilakukan secara rutin, karena kebersihan lahan akan membantu tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit.