Umbi Garut: Klasifikasi, Morfologi, Manfaat, Syarat Tumbuh, dan Cara Budidaya
Umbi Garut atau ararut atau irut (Maranta arundinacea), merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian yang banyak dijumpai di wilayah Indonesia. Umbi Garut dapat diolah menjadi tepung dan dapat diolah menjadi berbagai produk pangan seperti roti, kue kering, mie, dan makanan lainnya. Meskipun kurang populer, umbi Garut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Umbi ini mengandung karbohidrat dan energi yang cukup banyak, namun kandungan proteinnya lebih rendah dibandingkan dengan beras, jagung, dan umbi lainnya. Dalam artikel kali ini, akan membahas tentang klasifikasi, morfologi, manfaat, syarat tumbuh, dan cara budidaya umbi garut. Berikut pembahasannya.
Klasifikasi Umbi Garut
- Kerajaan: Plantae
- Divisi: Spermatophyta
- Kelas: Monocotyledoneae
- Bangsa: Zingiberales
- Famili: Marantaceae
- Genus: Maranta
- Spesies: Maranta arundinacea
Morfologi Umbi Garut
Umbi garut memiliki ciri ciri atau morfologi sebagai berikut.
Akar
Akar garut memiliki ciri khas berupa rimpang yang lunak, membengkak, berdaging, dan berwarna putih atau kemerahan. Rimpang akar garut ditutupi dengan sisik daun putih kemerahan. Akar garut juga memiliki akar serabut yang tumbuh ke dalam tanah untuk menyerap air dan nutrisi.
Batang
Batang tanaman garut memiliki tinggi sekitar 75-90 cm dan berbentuk bulat, membentuk rimpang. Batang garut merupakan batang semu yang berwarna hijau. Selain itu, batang garut memiliki percabangan yang menggarpu. Tanaman garut tumbuh dengan batang yang tegak, berumpun, dan merupakan tanaman tahunan. Selain itu, batang garut juga memiliki daun dengan tangkai panjang yang melekat pada pangkalnya, dan daun ini cenderung menebal.
Daun
Daun tanaman garut berukuran panjang sekitar 27 cm dan lebar 4 cm. Daun garut bertangkai panjang, berpelepah pada pangkalnya, menebal, dengan helaian bentuk lonjong atau bundar telur-melonjong berujung runcing.
Bunga
Bunga garut berbentuk malai yang tumbuh di ujung batang dan berwarna putih.
Buah
Umbi garut memiliki bentuk lonjong, berwarna putih agak kekuningan, dan bergaris-garis mendatar di bagian luarnya.
Manfaat Umbi Garut
Umbi garut memiliki manfaat yang baik untuk tubuh jika dikonsumsi diantaranya adalah.
Mengatasi Sakit Perut atau Lambung
Umbi garut telah dikenal memiliki sifat yang bermanfaat untuk meredakan masalah pencernaan, termasuk sakit perut atau lambung.
Cocok untuk Diet
Kandungan pati resisten dalam umbi garut membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk diet. Pati resisten tidak dapat dicerna oleh tubuh dan dapat membantu menurunkan berat badan.
Baik untuk Ibu Hamil
Umbi garut mengandung nutrisi penting yang bermanfaat untuk kesehatan ibu hamil. Konsumsi umbi garut dapat memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan selama masa kehamilan.
Sumber Energi dan Cadangan Makanan pada Masa Krisis
Kandungan gizi yang kaya membuat umbi garut menjadi sumber energi yang baik. Selain itu, kemampuannya untuk bertahan lama membuatnya menjadi cadangan makanan pada masa krisis.
Bebas Gluten dan Kaya Nutrisi
Umbi garut menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang membutuhkan diet bebas gluten. Selain itu, kandungan nutrisinya yang kaya menjadikannya opsi makanan yang sehat. Indeks glikemik rendah pada umbi garut juga memberikan keuntungan tambahan bagi kesehatan.
Syarat Tumbuh Umbi Garut
Umbi garut mampu tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang minim sinar matahari dan pada tanah dengan tingkat kesuburan rendah. Beberapa syarat tumbuh untuk tanaman ini melibatkan beberapa faktor. Pertama, suhu memainkan peran krusial dalam metabolisme tanaman garut, di mana suhu tanah memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan umbi garut. Selanjutnya, curah hujan yang mencukupi menjadi faktor penting untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Selain itu, tanaman garut dapat tumbuh pada ketinggian 0-900 meter di atas permukaan laut, dengan kondisi tumbuh yang paling baik terjadi pada ketinggian 60-90 meter di atas permukaan laut. Terakhir, tanah yang diinginkan oleh tanaman garut adalah tanah yang gembur, karena struktur tanah yang gembur memungkinkan umbi tumbuh dengan leluasa.
Cara Budidaya
Dikutip dari kumparan.com, berikut adalah tatacara budidaya umbi garut.
Pemilihan Bibit
Tanaman garut dapat diperbanyak melalui anakan tanaman maupun umbi. Jika memilih menggunakan umbi untuk budidaya, pastikan memotongnya menjadi beberapa bagian. Tiap bagian sebaiknya memiliki 2-4 mata tunas.
Lalu, rendam umbi tersebut dalam larutan fungisida, insektisida, dan ZPT kurang lebih lima menit. Selanjutnya, umbi dapat disemai. Dalam waktu sekitar 20 hari, bibit biasanya sudah mempunyai 3-5 helai daun dan siap dipindahkan ke lahan tanam.
Persiapan Lahan
Lahan tanam sebaiknya digemburkan lebih dulu dengan cara dicangkul atau dibajak. Selanjutnya barulah membuat bedengan berukuran sekitar 1x10 m dengan ketinggian antara 20-30 cm. Lalu siapkan pula lubang tanam berkedalaman 8-15 cm.
Penanaman
Penanaman umbi garut sebaiknya dilakukan awal musim penghujan. Caranya cukup masukkan bibit hasil penyemaian ke dalam lubang tanam dan tutup kembali dengan tanah galiannya. Satu lubang diisi dengan satu bibit saja.
Pemeliharaan
Pastikan tanaman garut tidak tergenang air. Selain itu, lakukan pembersihan lahan dan gunakan pestisida sesuai dosis bila tanaman terserang hama maupun penyakit. Pemupukan dapat dilakukan tiga kali. Pertama, saat awal penanaman, kedua ketika umbi berusia 3,5 bulan, dan ketiga sewaktu tanaman berumur 5 bulan.
Masa Panen
Bila hendak memanfaatkan tanaman garut untuk dibuat keripik sebaiknya dipanen ketika berusia 6-7 bulan. Sementara jika hendak mengambil patinya, panen bisa dilakukan saat umbi berumur 8-12 bulan.
Cara budidaya umbi garut relatif mudah. Pemanenannya pun tidak sulit. Cukup dengan membongkar rimpang memakai garpu maupun alat lainnya.