Pengolahan Lada Hitam
Lada hitam, juga dikenal sebagai biji lada, merupakan salah satu rempah-rempah yang sangat populer dalam industri kuliner. Lada hitam tidak hanya memberikan cita rasa pedas khas, tetapi juga memiliki beragam manfaat kesehatan. Proses pengolahan lada hitam melibatkan beberapa langkah penting yang perlu diikuti dengan hati-hati. Sebagaimana diketahui, ada dua jenis lada yang sering ditemui yaitu lada putih dan lada hitam. Keduanya berasal dari pohon yang sama namun dengan pengolahan yang berbeda. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah utama dalam pengolahan lada hitam, dari penanaman hingga kemasan siap jual.
Bahan lada hitam
Berbeda dengan lada putih yang diambil saat biji sudah tua, lada hitam adalah buah lada mentah yang berwarna hijau. Lada segar berumur 8 - 9 bulan setelah tanaman berbunga. Buah ini kemudian diolah dan dikeringkan untuk membuatnya menjadi hitam berkerut dan layu. Lada hitam dalam masakan berguna agar masakan memiliki citarasa pedas tersendiri yang berbeda dari pedas cabai. Lada hitam sendiri jauh lebih pedas daripada lada putih.
Cara Pengolahan Lada Hitam
1. Perontokan lada segar
Buah lada segar dirontokkan dari tangkainya. Ini adalah tahap pertama buah lada akan dirontokan dan untuk mempercepat perontokan gagang buah lada atau dompolan, maka buah lada yang baru dipetik ditumpuk pada lantai beralas tikar.
- Alas tikar ini memiliki ketebalan tumpukan antara 30 cm sampai 1 meter selama 2 – 3 hari dan ditutup dengan karung
- Lalu lada tersebut dipisahkan dari dompolan atau gagang dengan menggunakan saringan yang dibuat dari anyaman bambu.
- Saringan tersebut diletakkan agak tinggi yang kemudian di bawahnya ditaruh suatu wadah atau tampah sebagai penampung buah lada
- Sisanya yang berupa tangkai atau gagang dari buah lada tersebut kemudian ditempatkan pada wadah tersendiri
2. Pengeringan lada
Setelah buah lada terpisah dari tangkai maupun gagangnya maka buah lada akan memasuki proses pengeringan yang dilakukan selama 3 – 7 hari. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada buah lada, pengeringan tersebut biasanya dilakukan secara alami dan sangat mengandalkan bantuan cuaca
Pengeringan buah lada dilakukan dengan memakai tikar sebagai alasnya atau tampah atau plastik guna meningkatkan efisiensi pengeringan dan juga mencegah lada tersebut kotor.
BACA JUGA : Budidaya Singkat Tanaman Lada
Pengeringan juga lebih baik dilakukan pada lantai yang dibuat lebih tinggi dari tanah untuk lebih mempercepat proses pengeringan .
- Saat proses pengeringan ini sebaiknya tumpukan lada tidak lebih dari 10 cm dan juga sambil terus dibolak – balik menggunakan garpu garuk agar keringnya merata
- Cara menentukan lada yang sudah kering dapat dilakukan dengan cara diraba atau dipijat menggunakan jari tangan, apabila lada menimbulkan suara menggeretak dan pecah maka lada sudah kering sempurna.
- Untuk lebih akuratnya Anda dapat mengukur kadar air lada tersebut menggunakan alat ukur kadar air atau moisture meter.
Jika dikeringkan dengan cara dijemur atau menggunakan alat pengering, ikuti panduan berikut :
- Pengeringan dengan alat pengering tipe bak : suhu 40-45 derajat Celcius, 50-55 derajat Celcius dan 60-65 derajat Celcius selama 21, 12 dan 7 jam.
- Pengeringan dengan alat rotary dryer : suhu 60-70 derajat Celcius, 5-9 jam
- Alternatif lain untuk pengeringan menggunakan solar dryer dome, memanfaatkan sinar matahari namun tidak terekspos debu dibandingkan pengeringan di area terbuka.
BACA JUGA : Solar Dryer Dimensi 2
3. Pembersihan dan Sortasi
Setelah kering sempurna kemudian lada dibersihkan dari bahan – bahan ringan maupun benda asing seperti tanah, pasir, daun kering, gagang, serat hingga lada yang berkualitas buruk dengan cara ditampi menggunakan tampah.
Metode sortasi lain adalah menggunakan spiral separator yang memang digunakan untuk melakukan sortasi untuk produk komoditas seperti lada.
Untuk spiral separator bisa cek di artikel Spiral Separator Double
4. Pengemasan dan Penyimpanan
Lada kering yang telah bersih kemudian dimasukkan dalam karung atau wadah penyimpanan lain yang kuat dan bersih.
- Pengemasan dengan menggunakan 2 lapis karung
- Wadah maupun karung tersebut kemudian akan disimpam pada tempat yang kering dan tidak lembab (± 70 %)
- Beri alas dari bambu atau kayu setinggi ± 15 cm dari permukaan lantai sehingga bagian bawah karung tidak berhubungan langsung dengan lantai.