Kamis, 24 Agustus 2023

Budidaya Tanaman Salak

Salak, atau juga dikenal dengan nama latin Salacca zalacca, adalah salah satu jenis tanaman buah tropis yang populer di Indonesia. Buah salak memiliki rasa manis dan tekstur unik yang membuatnya diminati sebagai buah konsumsi maupun sebagai bahan baku produk olahan. Budidaya tanaman salak bisa menjadi usaha yang menjanjikan dan menguntungkan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan langkah-langkah dalam budidaya tanaman salak.

pohon salak

Pemilihan bibit salak

Ada beberapa varietas salak yang bisa dipilih untuk dibudidayakan, seperti Salak Pondoh, Salak Bali, dan Salak Gula Pasir. Pilihlah varietas yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah di daerah Anda.

Lokasi tanam

  1. Secara agronomis, salak akan tumbuh baik di daerah dengan curah hujan rata-rata tahunan 200-400 milimeter (mm)/bulan atau rata-rata curah hujan bulanan lebih dari 100 milimeter (mm).
  2. Tanaman salak membutuhkan kelembapan yang tinggi.
  3. Tanaman ini juga tidak tahan terhadap sinar matahari penuh (100% paparan sinar matahari), sehingga membutuhkan tanaman peneduh.
  4. Rata-rata tanaman salak di Indonesia ditanam di dataran tengah atas dengan ketinggian 100-500 meter di atas permukaan laut.
  5. Berdasarkan aspek pedologi (tanah), tanaman salak menyukai tanah yang subur, gembur dan lembab.
  6. Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk budidaya salak adalah 4,5 – 7,5.
  7. Tanaman salak tidak tahan genangan air, sehingga dibutuhkan tanah yang memiliki drainase yang baik.
bibit tanaman salak

Penanaman

Tanaman salak dapat hidup dengan baik jika ditanam di tempat yang tenduh dengan intensitas penyinaran 50%. Oleh karena itu, sebelum lahan ditanami salak, pohon pelindung harus sudah tumbuh dengan baik. Bibit salak ditanam dengan membuat lubang tanam di tengah tanah yang diinkubasi.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan bila terdapat bibit yang mati atau pertumbuhanya terganggu. Penyulaman dapat dilakukan sekitar 2-3 minggu setelah tanam atau segera setelah ditemukan pertumbuhan salak yang tidak baik atau mati. Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain. sebaiknya dipilih bibit cangkokan yang baik disertai pemeliharaan yang intensif.

Cek Pengolahan daging buah salak :



Pemupukan

Untuk tanaman muda diberikan pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 250 g/tanaman 2 minggu setelah tanam, sedangkan pupuk pertama 250 g/tanaman dib.erikari 3 bulan setelah tanam. Pupuk diberikan secara tugal keliling batang tanaman atau di dalam parit yang dibuat dengan cangkul melingkari batang tanaman dengan posisi parit di bawah ujung tajuk.
Pertumbuhan dan produksi salak pondoh yang optimal mernbutuhkan 300 g ZA + 37.5 g Urea + 175 g KC1 + 150 g Dolomit + 3.75 g Borax + 3.75 g ZnS04 per pohon. Salak Bali membutuhkan jenis dan dosis pupuk yang sama dengan salak Pondoh, tetapi dolomitnya sebanyak 200 g. Pupuk tersebut diberikan 2 kali dalam setahun, masing-masing setengah dosis setiap aplikasinya.

BACA JUGA :  Salak: Pengenalan, Klasifikasi, Ciri-ciri, Jenis, dan Syarat Tumbuh

Pembumbunan

Pembumbunan bertujuan untuk meninggikan permukaan tanah disekitar batang tanaman sehingga tidak tergenang pada saat hujan. Kegiatan ini dapat dilakukan pada saat pemupukan atas saat penyiangan.

Penyiangan

Penyiangan /membersihkan gulma yang terdapat di sekitar pertanaman saiak. Jika pertumbuhan gulma tergolong pesat dan areal pertanaman cukup luas, maka untuk mengendalikan gulma dapat digunakan herbisida, misalnya Roundup untuk gulma berdaun sempit seperti alang-alang dan Paracol untuk gulma berdaun lebar.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan bila terlihat tanda-tanda serangan hama/ penyakit. Pengendalian secara mekanik dengan membuang bagian-bagian tanaman yang terserang penyakit dan secara Idmiawi dengan menggunakan pestisida/fungisida yang sesuai. Dengan melakukan pemeliharaan tanaman secara intensif seperti diatas, disamping meningkatkan pertumbuhan tanaman juga menekan serangan hama penyakit.

Pemangkasan

Dianjurkan untuk memangkas pelepah-pelepah yang helai daunnya rusak akibat terserang hama atau penyakit dan kemudian dimusnahkan. Pemangkasan daun tua penting agar pembentukan daun muda lebih cepat. Selain itu, pemangkasan pelepah dapat mempermudah proses penyerbukan. Pemangkasan juga bertujuan mengatur pertumbuhan vegetatif ke arah pertumbuhan generatif yang lebih produktif sehingga tanaman salak lebih banyak menghasilkan buah

Pemangkasan pelepah dilakukan dengan menyisakan 10-16 pelepah. Pelepah yang dipangkas adalah peiepah daim yang menyangga tandan sehingga perkembangan buah tidak terganggu. Pemangkasan setelah panen dilakukan dengan membuang pelepah yang kering atau patah. Pemangkasan dilakukan 3 bulan sekali. Pemangkasan juga dilakukan pada anakan dengan menyisakan 2-3 anakan setiap rumpun salak.

Pemangkasan cabang pohon naunganjuga periu dilakukan untuk mengatur cahaya matahari yang cukup untuk kebutuhan tanaman, memudahkan peredaran udara serta pemelih.ai-aaii tanaman, mengurangi kelembaban udara selama musim penghujan dan mempertahankan tingkat keteduhan tertentu selama musim kering. 


Pemanenan:

Buah salak siap panen setelah umur 3-4 tahun. Perkecualian untuk varietas salak pondoh bisa panen 2-3 tahun setelah tanam.
Buah biasanya dipanen saat warnanya sudah mengkilat dan teksturnya terasa kaku.
Buah salak yang sudah matang umumnya mempunyai ciri-ciri seperti di bawah ini :

  1. Kulit buah bersih mengkilap dan susunan sisiknya tampak lebih renggang.
  2. Bila buah dipetik, mudah sekali terlepas dari tandan buah.
  3. Biji salak berwarna cokelat gelap kehitaman.
  4. Bila dipijit di bagian ujungnya, telah terasa lembut dan empuk.
  5. Bila dicium menyebar aroma salak dan bila dimasukkan ke dalam air akan terapung.


Keuntungan Budidaya Tanaman Salak

  1. Pasar yang Stabil: Permintaan akan buah salak cenderung tinggi sepanjang tahun.
  2. Nilai Ekonomis: Buah salak memiliki nilai jual yang baik baik dalam bentuk segar maupun olahan.
  3. Peluang Ekspor: Buah salak memiliki potensi untuk diekspor ke berbagai negara.


Tantangan dalam Budidaya Tanaman Salak

  1. Hama dan Penyakit: Tanaman salak rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti kutu daun, jamur, dan ulat.
  2. Perawatan yang Intensif: Budidaya salak memerlukan perawatan yang intensif terutama pada fase awal pertumbuhan.


Tips Sukses dalam Budidaya Tanaman Salak

  1. Penyuluhan: Dapatkan informasi dan pelatihan tentang budidaya salak dari para ahli atau lembaga yang berkompeten.
  2. Kerjasama: Bergabung dengan kelompok tani atau petani lokal untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan.


Penutup

Budidaya tanaman salak dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dengan persiapan dan perawatan yang tepat. Dalam menjalankan usaha ini, konsistensi dan pengetahuan yang baik mengenai teknik budidaya dan manajemen usaha sangat penting. Dengan dedikasi dan ketekunan, budidaya tanaman salak bisa menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan dan menguntungkan.

Admin