Sabtu, 08 Juli 2023

Mengetahui Cara Pengomposan Dengan Ember Komposter

 Ember komposter adalah alat yang digunakan untuk mengompos sampah organik dengan benar. Ember komposter biasanya terbuat dari bahan plastik atau logam dengan penutup rapat untuk menjaga kelembapan serta bau tidak sedap.

Ember komposter memiliki ventilasi udara yang tentu berfungsi untuk membiarkan udara keluar masuk untuk memastikan terjadinya aerasi yang cukup di dalam komposter. Hal ini penting karena penguraian sampah organik membutuhkan oksigen. Dengan menggunakna ember komposter, kamu dapat mengurangi volume sampah organik yang masuk ke pembuangan akhir dan juga dapat menghasilkan pupuk yang berkualitas untuk tanaman.

Ember Komposter

Proses pengomposan dalam ember komposter biasanya membutuhkan perawatan yang sederhana. Anda perlu mengatur keseimbangan antara bahan hijau (seperti sisa makanan, daun hijau, atau rumput segar) dan bahan cokelat (seperti daun kering, potongan ranting, atau serpihan kayu) untuk menciptakan kondisi yang optimal bagi mikroorganisme pengurai. Kamu juga perlu memastikan bahwa komposter tetap lembab tetapi tidak terlalu basah, dan sesekali mengaduk atau membalik isi ember untuk mempercepat penguraian.

Bahan Bahan Yang Diperlukan Dalam Proses Pengomposan

  • Dua Buah Ember
  • Pisau, solder, gunting
  • Kran Air
  • Lem Pipa
  • Sampah Dapur
  • EM 4 (opsional)

Cara Pengomposan Menggunakan Ember Komposter

  1. Pilih ember atau wadah yang cukup besar dan kuat untuk menampung bahan organik. Ember plastik atau logam dengan penutup yang rapat direkomendasikan.
  2. Tempatkan ember pertama di tempat yang terjangkau dan mudah diakses.
  3. Mulailah dengan lapisan bahan hijau, seperti sisa makanan atau rumput segar, sebagai lapisan pertama di dalam ember pertama.
  4. Tambahkan lapisan bahan cokelat, seperti daun kering, potongan ranting, atau serpihan kayu, di atas lapisan bahan hijau.
  5. Lanjutkan dengan menambahkan lapisan bahan hijau dan bahan cokelat secara bergantian, menciptakan struktur lapisan yang seimbang. Setiap kali Anda menambahkan lapisan baru, kamu dapat mengaduk atau mencampur sedikit lapisan sebelumnya untuk memastikan aerasi yang cukup.
  6. Setelah ember pertama terisi sejauh tertentu, letakkan ember kedua di atasnya. Kamu dapat menggunakan bahan organik yang tidak terurai sepenuhnya dari ember pertama sebagai lapisan bawah di ember kedua, kemudian tambahkan lapisan baru dari bahan organik segar di atasnya.
  7. Pastikan kelembapan di dalam setiap ember tetap terjaga. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air. Jika terlalu basah, tambahkan bahan kering seperti daun atau serpihan kayu.
  8. Aduk atau balikkan bahan di setiap ember secara teratur untuk mempercepat penguraian dan memastikan aerasi yang cukup di dalam tumpukan.
  9. Biarkan mikroorganisme melakukan proses penguraian. Seiring waktu, bahan organik akan mengalami penguraian dan berubah menjadi kompos yang matang.
  10. Setelah kompos matang terbentuk, kamu dapat menggunakannya untuk memperbaiki kualitas tanah atau memberi pupuk pada tanaman.

Admin