Senin, 19 Juli 2021

PERANGKAT UJI PUPUK (PU) UNTUK MENGUJI PUPUK

Kebijakan pemerintah menghapus subsidi pupuk secara bertahap menyebabkan harga pupuk melambung. Pupuk sering hilang dari pasaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah membuka izin impor pupuk serta memberi peluang bagi produsen untuk membuat pupuk alternatif. Kebijakan tersebut menimbulkan efek negatif, yaitu di pasaran beredar berbagai jenis pupuk yang mutu dan efektivitasnya tidak terjamin.

Perangkat Uji Pupuk

 

Banyak pupuk yang tidak memenuhi standar kualitas dan kadar haranya tidak sesuai dengan yang tercantum pada label kemasan. Pada prinsipnya, mutu pupuk ditentukan oleh kadar hara dan tingkat ketersediaan hara bagi tanaman. Makin tinggi kadar hara dan ketersediaannya bagi tanaman, makin tinggi mutu pupuk tersebut. Karena itu, uji mutu pupuk penting bagi petani dan pelaku pasar. Harus bisa diketahui  apakah jenis dan hara pupuk sesuai dengan yang tertera pada label.


Pengujian mutu pupuk juga pentingbagi pengawas pupuk untuk mengawasi mutu pupuk yang beredar. Persyaratan kualitas pupuk mengacu pada Standar Nasional Indo-nesia (SNI), atau Peraturan Menteri Pertanian bagi pupuk yang belum memiliki SNI. Pupuk yang tidak memenuhi persyaratan bukan hanya merugikan pembeli, tetapi juga menurunkan produksi pertanian dan mencemari lingkungan.

Balai Penelitian Tanah telah mengembangkan  Perangkat Uji Pupuk (PUP) untuk mengetahui mutu pupuk secara cepat di lapangan. PUP merupakan penyederhanaan dari analisis pupuk di laboratorium. Oleh karena itu, hasil analisis pupuk dengan PUP tidak persis seperti hasil analisa di laboratorium, tetapi merupakan estimasi pengukuran kuantitatif dalam selang nilai tertentu.

Versi pertama PUP diperkenalkan pada tahun 2007.Deskripsi PUP terdiri atas satu set alat danbahan kimia untuk menganalisis dengan cepat, mudah, murah, dan cukup tepat kadar hara pupuk di lapangan. PUP dapat mengukur kadar N, P, dan K dalam pupukan organik tunggal maupun majemuk dalam bentuk padatan.

Satu paket kemasan PUP ter-diri atas:
(1) larutan pengekstrakuntuk menetapkan kadar N, P, dan K
(2) peralatan pendukung
(3)bagan warna N, P dan tabel K
(4)buku petunjuk penggunaan
(5)kemasan/tas
Satu paket PUP dapat digunakan untuk menganalisa 50 contoh pupuk.

Pengujian  mutu  pupuk  dengan  Perangkat  Uji  Pupuk


Prinsip Kerja PUP mengukur kadar hara N, P, dan K  dalam  pupuk  secara  semi kuantitatif dengan metode pewarnaan dan pembentukan endapan. Pengujian PUP terdiri atas dua tahap, yaitu  1) pelarutan  contoh pupuk dan 2) pengukuran kadar hara dalam larutan.

Contoh pupuk dilarutkan dengan pengekstrak asam kuat untukmendapatkan bentuk-bentuk hara yang dapat diukur. PUP mengukur N dalam bentuk urea, amonium(NH4+), dan nitrat (NO3-); P dalam bentuk fosfat (PO43-), dan K dalam bentuk ion K+.

N dalam bentuk urea dan nitrat diubah terlebih dahulu menjadi amonium pada saat pelarutan contoh. Kadar N diukur dengan cara membandingkan warna hijau kebiruan dari larutan contoh pupuk yang telah diberi pereaksi pewarna dengan bagan warna N. Kadar P didapat dengan membandingkan warna kuning ekstrak contoh dengan bagan warna P, dan kadar K dengan melihat tabel K sesuai perbandingan ekstrak dan pereaksi yang mulai menghasilkan endapan putih

Bagan warna N terdiri atas lima level gradasi warna hijau kebiruan, dari warna paling muda hingga paling tua, yang dapat mengukur kadar N pupuk dari < 2,5% hingga> 40% N.

Bagan warna P terdiri atas  lima  level gradasi  warna kuning untuk mengukur kadar P dalam pupuk dari < 2,5% hingga> 20% P2O5.

Tabel K menyediakan enam perbandingan volume ekstrak dan peraksi  untuk  mengukur kadar  K  dalam  pupuk  dari  <  10% hingga  >  50%  K2O.  Pengujian  mutu pupuk  menggunakan  PUP  dimulai dilanjutkan  dengan  ekstraksi  dan pengukuran  kadar  hara.


Admin