Timun Suri adalah sejenis buah yang tumbuh pada tanaman merambat dan termasuk dalam keluarga labu-labuan. Buah ini memiliki rasa manis dan seringkali konsumsi sebagai minuman atau makanan ringan, terutama selama bulan puasa di Indonesia.
Meskipun namanya “timun,” buah ini sebenarnya termasuk dalam keluarga melon. Buah Timun Suri tersedia sepanjang tahun di Indonesia namun, biasanya selama bulan Ramadan timun suri lebih sering muncul karena untuk makanan atau minuman untuk berbuka puasa. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang ciri ciri, manfaat, dan cara budidaya timun suri.
Ciri Ciri Timun Suri
JikSekilas imun suri terlihat mirip dengan blewah. Meski begitu, memiliki bentuk yang lebih lonjong dan ukuran yang lebih besar daripada dengan blewah. Meskipun menyerupai mentimun, secara morfologi bentuk dan ukuran bijinya lebih mendekati melon. Timun suri memiliki daging berwarna putih atau sedikit kehijauan, dengan tekstur yang lebih empuk dan sedikit berpasir daripada dengan blewah.
Selain itu juga memiliki aroma yang lebih harum daripada blewah. Kandungan air ebih tinggi, sehingga teksturnya sedikit lebih lembek dan memiliki serat yang melimpah.
Timun suri mengandung kalium yang cukup tinggi sehingga sangat bermanfaat untuk menjaga kesegaran dan kesehatan gigi. Selain itu, buah sudah matang mudah mengenalinya melalui aroma yang terasa sedikit harum. Oleh karena itu, hindari memilih timun suri yang belum mengeluarkan aroma atau memiliki aroma yang menyengat.
Warna kulityang sudah matang cenderung putih kekuningan. Penting untuk memilih timun suri dengan warna kulit yang merata, yakni putih kekuningan pada seluruh permukaannya.
Selanjutnya, tekstur timun suri yang sudah matang dapa t teridentifikasi dengan meraba bagian kulitnya. Buah matang memiliki tekstur yang cukup lunak saat menetekan. Terakhir, rasanya yang menyerupai melon juga menjadi indikasi bahwa timun suri tersebut telah mencapai kematangan optimal.
Manfaat
Timun suri memiliki beberapa manfaat yang baik untuk tubuh antara lain:
Membantu mencukupi cairan tubuh
Kaya akan air, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah ketombe.
Mencegah dan mengatasi sembelit
Konsumsi timun suri secara teratur dapat membantu mengatasi sembelit dan menjaga kesehatan gigi.
Menurunkan risiko berbagai penyakit
Kaya akan kalium, magnesium, dan serat, yang baik untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko hipertensi.
Menjaga kesehatan gigi
Memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk menjaga kesehatan gigi.
Sumber antioksidan
Memiliki kandungan asam urat yang dapat membantu menghidrasi tubuh dan mencegah penyakit.
Menurunkan tekanan darah
Kandungan kalium pada buah timun suri sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah
Cara Budidaya Timun Suri
Berikut adalah beberapa cara budidaya timun suri.
Persiapan lahan
- Bersihkan ahan untuk menanam timun suri terlebih dahulu dari gulma atau tanaman lainnya.
- Selanjutnya, gemburkan lahan dengan cara bajak atau cangkul.
- Kemudian, buat bedengan dengan ukuran lebar sekitar 80 sampai 90 cm dengan panjang dan tinggi dapat sesuaikan dengan kondisi lahan. Dalam setiap bedengan buat dua lajur, yaitu kanan dan kiri dan bagian tengahnya buat parit dengan lebar sekitar 40-50 cm.
- Apabila pH atau keasaman tanah di bawah 5,5, maka lakukan pengapuran dengan dolomit. Lakukan juga pemupukan dasar pada bedengan dengan menggunakan pupuk organik ataupun nonorganik.
- Pupuk organik dapat berupa pupuk kompos ataupun pupuk kandang. Adapun pupuk anorganik yang bisa yaitu pupuk TPS atau SP-36, KCl, dan urea atau ZA dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Pupuk-pupuk tersebut taburkan secara merata di atas bedengan laluicampur dengan tanah hingga rata. Pemupukan dasar ini biasanya lakukan 10 sampai 15 hari sebelum tanam.
Persiapan bibit
Benih atau bibit timun suri dapat dengan cara membuat benih sendiri dari tanaman sebelumnya. Sumber bibit berasalah dari buah yang telah tua dan sehat lalu ambil bijinya. Selain itu, Anda juga dapat membeli biji benih di toko pertanian.
Setelah mendapatkab biji benih seleksi biji benih dengan cara merendamnya dalam air. Apabila ada benih yang mengapung, buang saja karena itu berarti kualitas benih kurang baik.
Setelah diseleksi, tiriskan dan jemur benih hingga kering. Benihtanam langsung ataupun disemai terlebih dahulu. Akan tetapi, untuk mendapatkan tanaman yang seragam, sebaiknya benih semai dalam polybag semai. Media semai adalah campuran tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1. Bila media semai simasukkan dalam polybag, benamkan satu benih dalam setiap polybag.
Menanam
Apabila bibit timun suri telah berumur sekitar 10 hari setelah semai maka dapat melakukan penanaman. Jarak tanam yang digunakan dalam penanam timun suri yaitu sekitar 70-80 cm. Dalam setiap lubang tanam yang dibuat dengan kedalaman sekitar 2 cm ditanami dua benih bibit, lalu timbun kembali dengan tanah dan siram agar lahan tetap lembap.
Perawatan
Lakukan penyiraman pada tanaman timun suri seperlunya saja karena tanaman timun suri tahan pada kekeringan dan cuaca yang panas. Selain itu, lakukan pengontrolan tanaman. Apabila ada tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal lakukan penyulaman dan ganti dengan tanaman yang baru. Penyulaman ini dilakukan maksimal hingga tanaman berumur 10 hari setelah tanam. Di samping itu, lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh di sekitar tanaman.
Pemupukan susulan
Pemupukan pada tanaman timun suri dilakukan sebanyak lima kali selama musim tanam, yaitu pada saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam, 17 hari setelah tanam, 24 hari setelah tanam, 31 hari setelah tanam, dan 40 hari setelah tanam. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk NPK. Pemberian pupuk susulan ini dilakukan dengan cara ditabur atau dikocor.
Panen
Timun suri dapat mulai dipaen setelah berumur sekitar 60 sampai 70 hari setelah tanam. Buah timun suri yang siap panen yaitu buah yang sudah cukup tua dengan ditandai oleh tangkai buah yang mengering atau buah yang lepas dari tangkainya. Dalam satu kali musim tanam, dapat dilakukan sebanyak 10-15 kali pemanenan yang dilakukan secara bertahap tergantung pada kondisi dan perawatan tanaman.