Rotan: Pengenalan, Ciri Ciri, Manfaat, dan Cara Budidaya

Yuk Bagikan ..

Tanaman rotan adalah sejenis tanaman palma dari puak Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Tanaman rotan tumbuh cepat dan relatif mudah panen serta transportasi, membantu menjaga kelestarian hutan karena orang lebih suka memanen rotan daripada kayu. Dalam artikel kali ini, kita akan mengenal lebih dekat tentang rotan. Berikut penjelasannya.

pohon-rotan

Pengenalan Rotan

Rotan adalah tanaman yang tumbuh merambat dari keluarga Palmae. Nama rotan berasal dari bahasa Melayu, yaitu “raut” yang berarti mengupas, menguliti atau menghaluskan. Ekspor rotan asal Indonesia mencukupi sekitar 85% kebutuhan bahan baku di dunia. Komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ini merupakan hasil dari daerah-daerah di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua.

Selain Indonesia, negara lain yang menjadi penghasil rotan adalah Filipina, Vietnam dan negara-negara lain yang memiliki hutan tropis. Saat ini, penggunaan rotan alami sebagai bahan baku industri kerajinan mulai tergeser oleh rotan sintetik dari bahan High Density Polythylene (HDPE). Sebab, bahan dari HDPE memiliki beberapa keunggulan, yakni lebih tahan lama, dapat daur ulang, serta tersedia dalam berbagai pilihan warna.

Klasifikasi

tanaman-rotan

Menurut Uhl dan Diansfield tahun 1987, taksonomi rotan sebagai berikut.

  • Kerajaan: Plantae
  • Divisi: Spermatophyta
  • Kelas: Angiospermae
  • Anak kelas: Monocotyledoneae
  • Bangsa: Arecales
  • Suku: Arecaceae
  • Anak Suku: Calamoideae
  • Tribus: Calameae
  • Marga: Calamus/Daemonorops
  • Spesies: Calamus spp; Daemonorops spp.

Ciri Ciri Rotan

Pengelompokan jenis rotan ada karakteristik morfologi organ tanaman yaitu akar, batang, daun, bunga, buah, dan bijinya. Berikut penjelasannya.

Akar

Akar rotan termasuk akar serabut, bentuknya rumit tidak beraturan.

Batang

Memiliki batang bulat memanjang seperti silinder dan memiliki duri. Uniknya diameter batang rotan hanya sebesar ibu jari tangan/kaki, namun panjangnya hingga mencapai 100 meter. Batang rotan berwarna hijau, beruas-ruas terbatasi oleh buku-buku.

Daun

Termasuk berdaun majemuk. Daunnya menutupi permukaan ruas batang yang tumbuh pada buku-buku. Ujung daunnya meruncing dan bagian tengahnya melebar.

Bunga

Berukuran relatif kecil dan berwarna hijau, coklat, dan krem. Bunga rotan terbungkus seludang (spatha), jika seludang terbuka maka bunga jantan siap dibuahi.

Buah

Memiliki warna yang berbeda-beda setiap jenisnya, untuk jenis Calamus berwarna kuning kecoklatan, Daemonorops coklat kemerahan, dan Korthalsia berwarna coklat muda. Berbentuk seperti bulat telur dan lonjong. Buah rotan memiliki sisik berwarna coklat putih, hitam, merah tergantung pada jenisnya.

Manfaat Rotan

rotan

Rotan merupakan komoditas hasil hutan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Batangnya dapat untuk pembuatan kerajinan dan produk rumah tangga. Selain itu, batangnya yang besar juga dapat d sebagai tongkat penyangga berjalan dan senjata atau alat cambuk yang diterapkan sebagai hukum adat di daerah tertentu.

Batang muda yang masih berwarna hijau dapat menjadi sayuran oleh masyarakat Suku Dayak, di kalimantan Tengah. Pucuk muda rotan juga kerap sebagai sayuran atau lalapan oleh masyarakat Suku Mandailing di Sumatera Utara. Rotan muda juga menjadi makanan favorit bagi badak.

Rotan juga menghasilkan potensi obat-obatan herbal tradisional dari batang muda, buah dan akarnya, sepertidari jenis Calamus Hookerianus, Calamus metzianus, dan Calamus thwaitesii.

Cadangan air dalam batang rotan juga dapat  sebagai sumber air minum ketika berada di tengah hutan untuk bertahan hidup. Pada bagian tangkai bunga rotan menghasilkan getah yang disebut dengan “darah naga”. Getah ini bisa untuk bahan baku pewarna industri keramik, farmasi, serta pewarna kayu yang diterapkan pada alat musik gitar atau biola.

Selain manfaat di atas, hasil hutan bukan kayu ini juga bermanfaat dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan masyarakat sekitar hutan melalui sektor pemanfaatan rotan. Tumbuhan ini juga menjadi naungan dan habitat bagi serangga, seperti semut hutan yang hidup disekitar rotan dan terlindungi oleh daun dan durinya.

Cara Budidaya Rotan

Budidaya rotan dapatsecara generatif melalui biji, maupun perbanyakan secara vegetatif melalui pucuk daun, akar dan batang. Berikut ini adalah cara lengkap menanaman rotan beserta penjelasannya, yaitu.

Pengadaan Biji

Buah rotan yang masak umumnya berwarna hijau kekuning-kuningan, kemerah-merahan, atau cokelat kehitaman tergantung dari jenisnya. Biji yang telah tua berwarna cokelat dan kehitaman dan sifatnya keras. Biasanya disekitar pohon induk akan menemukan sisa kulit buah yang berguguran.

Musim buah terjadi pada awal musim kemarau, namun pada beberapa jenis rotan waktu pembuahan dapat berbeda-beda. Pengumpulan buah  dengan cara petik kemudian masukkan ke dalam karung goni basah. Kemudian rendam dengan kulit dan daging buah yang telah membusuk. Biji atau benih rotan dapat simpan dalam jangkawa waktu panjang, akan tetapi sebaiknya langsung semai pada bedeng tabur atau kantong plastik yang berisi media tanam.

Persiapan Semai

Lahan tanam untuk persemaian benih rotan yang sesuai seperti lahan datar atau miring dengan derajat kemiringan maksimal 5%, bebas genangan air, bebas hama dan penyakit, serta dekat dengan sumber air.

Pembibitan

Kecambahkan bibit rotan  di dalam keranjang serta simpan di tempat lembab dengan penyiraman rutin setiap harus. Kecambah yang telah berumur 1 bulan dapat tanam pada bedeng dengan jarak 20 cm x 20 cm.

BACA JUGA :  Tumbuhan Xerofit: Pengertian, Ciri Ciri, dan Contohnya

Selain itu, perkecambahan juga dapat  pada bendengan penaburan. Biji jenis rotan besar seperti rotan manau dapat tanam pada larikan dengan jarak 2 cm x 4 cm, sedangkan jenis biji kecil seperti rotan sege atau irit jarak tanamnya lebih rapat.

Biji yang telah berkecambah dan sebelum daun pertama mengembang maka dapat pindah ke dalam polybag yang bagian bawahnya berlubang serta Anda siram terlebih dahulu. Kantong plastik ini kemudian tempatkan pada bedeng sapih di tempat yang teduh dan rawat hingga umur 6 sampai 12 bulan.

Penanaman

Penanaman yang baik umumnya pada awal musim hujan sehingga memperoleh curah hujan cukup dan merata. Tanamlah pada waktu pagi hari, sore hari atau ketika cuaca berawan dan mendung.

Pemeliharaan

Agar hasil panen rotan sukses, perlun kegiatan penyiangan, penyulaman, perlindungan dari hama dan penyakit serta perlindungan dari kebakaran hutan. Penyiangan lakukan setiap 3 bulan hingga tanaman berusia 3 tahun.

Penyulaman lakukan pada lahan yang persentase tumbuhnya di bawah syarat batas minimal.Umumnya ketika musim hujan dengan menggunakan bibit yang ada telah semai.

Jenis-jenis rotan seperti manau, sega dan irit lebih rentan terhadap serangan hama, larva kumbang, belalang, jamur dan ulat. Sehingga perlu memberikan pestisida untuk mencegah serangan hama penyakit tersebut.

Untuk menghindarkan rotan dari kebakaran lahan, maka dapat buat jalur kuning dan kombinasikan dengan jalur hijau. Selain itu, juga dapat buat menara api di tempat tinggi dan strategis dengan perlengkapan pemadam serta alat komunikasi.

Pemanenan

Rotan yang telah memasuki masa panen dapat ditebang dengan memilih mana yang telah masak dan berkualitas baik. Alat yang digunakan adalah parang atau kampang dengan waktu panen sekitar jam 8 pagi hingga 3 sore.

Scroll to Top