Mengenal Vermikompos Dan Mengetahui Cara Pembuatannya

Yuk Bagikan ..

Vermikompos adalah metode pengomposan yang melibatkan penggunaan cacing tanah untuk menguraikan bahan organik menjadi pupuk bernutrisi tinggi. Dalam proses ini, cacing merah atau lumbricus rubellus menjadi agen pengurai yang baik, mencerna sisa makanan, dedaunan, dan serasah untuk menghasilkan kotoran cacing yang kaya akan nutrisi.

Dengan menggunakan vermikompos, kita dapat menjaga keseimbangan lingkungan sambil menghasilkan pupuk yang ramah lingkungan dan memberikan nutrisi  untuk pertumbuhan tanaman yang sehat.Selain lumbricus rubellus, terdapat 2 jenis cacing penghasil vermikompos lainnya yang populer bagi pembudidaya cacing di seluruh dunia yaitu Eisenia fetida dan Peryonix excavatus. Tidak semua jenis cacing yang dapat menghasilkan vermikompos, karena tidak semua cacing tanah bisa beradaptasi dalam tempat pembuatan vermikompos yang lebih sempit daripada habitat aslinya.

Vermikompos

Vermikompos mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur makro dan mikro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Komposisi kimia kascing Eisenia foetida meliputi nitrogen (N)0,63%, fosfor (P) 0,35%, kalium (K) 0,20%, kalsium (Ca) 0,23%, magnesium (Mg) 0,26%, natrium (Na) 0,07%, tembaga (Cu) 17,58%, seng (Zn) 0,007%, manganium (Mn) 0,003%, besi (Fe) 0,79%, boron (B) 0,21%, molibdenum (Mo) 14,48%, KTK 35,80 meg/100mg, kapasitas menyimpan air 41,23%, dan asam humus 13,88%.

Baca Juga :

Cara Membuatnya

  1. Siapkan wadah yseperti bak, kotak, atau tumpukan yang memiliki lubang lubang ventilasi untuk sirkulasi udara untuk meletakkan cacing.
  2. Lalu persiapkan bahan bahan organik seperti seperti sayuran dan dedaunan. Namun, bahan organik untuk media perkembangan cacing harus difermentasi atau didiamkan terlebih dahulu kurang lebih selama dua minggu,
  3. Letakkan beberapa cacing dalam media tersebut, jika cacing meninggalkan media, berarti kondisi media belum cocok untuk cacing.  Media yang baik yaitu kelembaban50-55 %, suhu 30-55 derajat Celcius, pH 5,5-8, dan aerasi (terdapat udara). Siapkan media organik sampai cacing menetap dan tidak meninggalkan media tersebut,
  4. Setelah cacing menetap di media tersebut, masukkan cacing sekitar segenggaman pada bahan organik media perkembangan cacing,
  5. Pada bagian dasar wadah atau tempat pembuatan vermikompos diberi pelepah pisang sebagai tempat cacing bertelur,
  6. Setelah tiga hari, buka wadah dan lihat apakah kompos sudah mulai terbentuk dan sampah organik menghilang. Jika iya, tambahkan kembali sampah dan lakukan proses tersebut berulang-ulang hingga jumlah pupuk cukup banyak. Pupuk yang sudah siap  berwarna kehitaman dan tidak berbau,
  7. Setelah beberapa hari atau beberapa minggu proses berlangsung, maka akan terbentuk vermikompos dengan ciri dengan perubahan bahan organik menjadi remah atau hancur dan terdapat butit-butir kecil lonjong yang sebenarnya merupakan kotoran cacing,
  8. Selanjutnya, pisahkan cacing tanah dengan pupuk vermikompos,
  9. Pupuk vermikompos kemudian keringkan dan siap pakai.
  10. Bisa menggunakan cacing yang telah panen untuk proses pengomposan selanjutnya. Lama proses pengomposan tergantung dari jumlah cacing. Semakin banyak cacing, maka semakin cepat proses pengomposan.
Scroll to Top