Mengenal Daun Kari, Tanaman dan Kegunaannya

Yuk Bagikan ..

Daun kari adalah salah satu bahan bumbu yang umum dan populer dalam masakan Asia Selatan, terutama di India. Bumbu ini memberikan cita rasa yang khas dan aroma yang lezat pada hidangan. Namun, apa yang mungkin kurang populer bagi  banyak orang adalah bahwa daun kari bukan hanya sekadar bumbu dapur, tetapi juga merujuk kepada tanaman yang menghasilkannya. Dalam artikel ini, kita akan mengenali daun kari, tanaman kari, dan berbagai kegunaannya yang melampaui dunia kuliner.

tanaman kari

Mengenal Daun Kari

Penyebutan tanaman daun iadalah  “curry leaves” dalam bahasa Inggris. Daun-daunan yang berasal dari tanaman Murraya koenigii. Tanaman ini adalah bagian dari keluarga Rutaceae dan tumbuh subur di berbagai iklim tropis dan subtropis, terutama di Asia Selatan.

Karakteristik Daun Kari

  • Aroma yang Kuat/ Daun kari memiliki aroma yang khas dan sangat kuat. Aromanya mengingatkan pada bumbu kari dalam masakan India.
  • Rasa yang Khas. Selain aromanya yang kuat, daun kari juga memiliki rasa yang unik, dengan penjelasan sebagai perpaduan antara citrus, kemangi, dan rempah-rempah.

Pengenalan Tanaman Kari

Tanaman kari, memiliki  nama ilmiah “Murraya koenigii,” adalah tanaman asli Asia Selatan yang termasuk dalam keluarga Rutaceae. Tanaman ini memiliki daun berbentuk bulat yang kecil, berwarna hijau tua, dan sangat aromatik. Kari adalah tanaman yang tumbuh subur di berbagai iklim tropis dan subtropis.

Tanaman kari punya sebutan beberapa nama yaitu kari atau salam koja (Indonesia), curry leaves (Inggris), hoja (Spanyol), kerriebladeren (Belanda), curryblatter (Jerman), fogli de cari (Italia) (Gahlawat et al. 2014).

Klasifikasi ilmiah tanaman daun kari

Tanaman kari mempunyai sistematika sebagai berikut:

  • Kingdom : Plantae
  • Subkingdom : Tracheobionta
  • Division : Magnoliophyta
  • Class : Magnoliopsida
  • Subclass : Rosidae
  • Order : Sapindales
  • Family : Rutaceae
  • Genus : Murraya
  • Species : Murraya koenigii (L.) Spreng.

Ciri-ciri Botani / morfologi tanaman kari

Tanaman kari (Murraya koenigii (L.) Spreng) termasuk dalam golongan familia Rutaceae merupakan semak daun atau pohon kecil dengan tinggi 0,9 hingga 6 m.
Batang

Pohon kari
pohon kari

 Tanaman ini memiliki batang pendek dengan diameter 15-40 cm, kulit halus keabu-abuan atau coklat dan memiliki mahkota teduh padat. Batang
utama berwarna hijau gelap sampai kecoklatan.

Daun

daun kari

 Daun majemuk dengan panjang 15-30 cm masing-masing berisi 11-25 lembar daun. Panjang daun 2,5-3,5 cm bentuk bulat telur lanset dengan dasar miring. Tepi daun bergerigi tidak teraturdengan panjang tangkai daun 2-3 mm.
Bunga tanaman kari 

bunga tanaman daun kari

Bunga biseksual, putih, berbentuk corong, beraroma manis, berliku-liku dan teratur dengan diameter rata-rata bunga yang sepenuhnya terbuka adalah 1,12 cm. Kelopak bunga berjumlah 5 dengan kelenjar putus-putus yang bebas dan berwarna keputihan.
Buah

buah daun kari

 Buah-buahan muncul dalam beberapa kelompok yang berdekatan berwarna hijau bayam ketika masih muda dan ungu setelah matang(Gahlawat et al. 2014). Tanaman kari memiliki aroma yang sangat khas dan rasasedikit pahit, bentuknya oval dengan ujung runcing. Tanaman ini dapat tumbuh subur dalam iklim tropis dan berkembang biak melalui biji benih dan turunannya tumbuh melalui akarnya (Azis et al. 2014).

Penyebaran tanaman kari

Tanaman kari (Murraya koenigii (L.) Spreng) adalah salah satu spesies Murraya yang ada di Aceh. Tanaman ini biasanya budidaya sebagai daun aromatik dan sebagai penyedap alami dalam kari. Berasal dari Tarai wilayah Utara Pradesh, India, saat ini tanaman kari hidup seluruh bagian India. Tanaman daun ini juga ada di India Selatan, Sri Lanka, China, Australia, pulau-pulau pasifik, hingga Asia Tenggara. Tanaman ini menyebar ke Indonesia, Afrika Selatan dan pulau Reonion oleh imigran Asia Selatan (Azis et al. 2014)

Kandungan kimia daun kari

Daun kari mengandung bahan bahan berikut.

Alkaloid

Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang banyak terdapat di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan.

 Flavonoid

Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder yang paling banyak  di dalam jaringan tumbuhan.

Senyawa flavonoid juga menunjukkan penghambatan aktivitas terhadap berbagai jenis enzim laktamase yang akibat bakteri yang merupakan enzim kunci yang menonaktifkan aktivitas antibiotik (Xie et al. 2015).

Saponin

Saponin adalah senyawa aktif dengan permukaan yang kuat dan menimbulkan busa jika dikocok dalam air (Kurniawan dan Aryana 2015).
Senyawa saponin dapat menekan pertumbuhan bakteri, karena senyawa tersebut dapat menurunkan tegangan permukaan dinding sel dan apabila berinteraksi dengan dinding sel bakteri maka dinding sel tersebut akan lisis.

Senyawa ini  akan mengganggu tegangan permukaan dinding sel, maka pada saat tegangan permukaan terganggu zat antibakteri masuk dengan mudah ke dalam sel dan akan mengganggu metabolisme hingga akhirnya terjadi kematian bakteri (Karlina et al.
2013).

Tanin

Tanin adalah  senyawa polifenol yang terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh dan dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Sebagian besar tumbuhan yang banyak bertanin dihindari oleh hewan pemakan tanaman karena rasanya yang sepat.

Senyawa tanin memiliki mekanisme kerja dengan target pada dinding polipeptida dinding sel bakteri sehingga pembentukan dinding sel menjadi kurang sempurna dan kemudian sel bakteri akan mati. Senyawa ini juga memiliki kemampuan untuk menginaktifkan enzim bakteri serta mengganggu jalannya protein pada lapisan dalam sel (Sapara et al. 2016).

Steroid

Steroid adalah suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung siklopentana perhidrofenantren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah cincin siklopentana. Senyawa steroid memiliki mekanisme kerja dapat berinteraksi dengan membran fosfolipid sel yang bersifat permeabel terhadap senyawa-senyawa lipofilik sehingga menyebabkan integritas membran menurun serta morfologi membran sel berubah menyebabkan sel rapuh dan lisis (Sapara et al. 2016)
 Tentu saja, khasiat yang ada di dalam daun kari tidak terlepas dari kandungan gizi dan berbagai bahan aktif yang ada di dalamnya, seperti:

  • Glikosida,
  • Fenolik,
  • Asam oksalat,
  • Vitamin A,
  • Vitamin C,
  • Kalsium,
  • Serat,
  • Protein,
  • Karbohidrat, dan
  • Karotin.

Dengan berbagai kandungan di dalamnya, daun kari juga memiliki sifat antioksidan, antidiabetes, antibakteri, dan antinosiseptif (menurunkan kepekaan pada rangsangan yang menyebabkan rasa sakit).

Manfaat Daun Kari

Daun kari memang dikenal sebagai salah satu bumbu masak. Namun, tidak hanya membuat makanan menjadi lebih sedap dan beraroma, daun kari rupanya juga memiliki berbagai manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Ada keyakinan tumbuhan dengan nama “salam koja” ini sudah sejak lama bermanfaat untuk kesehatan.

1. Membantu menurunkan berat badan

Daun kari mengandung  alkaloid karbazo, yang dapat mengontrol kadar gula darah, kolesterol serta lemak dalam tubuh.  Racun dalam tubuh dan hasil membakar lemak berlebih oleh zat antioksidan alkaloid karbazol tersebut, yang kemudian akan dibantu keluarkan oleh keringat dan urin.
Dilansir pula dalam laman Hellosehat (2023), kandungan serat yang cukup tinggi dari daun kari ini dapat membantu melancarkan pencernaan Anda, sehingga berat badan Anda pun ikut terjaga.

Cara Konsumsi Daun Kari untuk Diet
Metode 1 : Dengan daun kari  segar
  1. Siapkan daun kari segar sebanyak 8-10 lembar, cuci bersih dengan air mengalir.
  2. Kemudian rebus dengan segelas air ukuran +200ml ataulakukan perendaman dengan air panas selama kurang lebih 5 menit.
  3. Selanjutnya saring air rebusannya atau dapat pula minum langsung atau ambil daunnya dengan sendok.
  4. Jika terasa masih tercium aroma daunnya yang tajam ketika meminum air rebusannya, tutup hidung dengan cara dipencet agar mengurangi aroma tajam dari daunnya.
  5. Dan segeralah minum air putih agar lidah juga terasa netral.
  6. Minum air rebusannya dapat  2 kali, di pagi hari setelah sarapan ataupun di malam hari sebelum tidur.
daun kari kering
Metode 2  : Daun kari kering yang sudah dikeringkan dibawah sinar matahari.
  1. Siapkan daun kari kering sebanyak 8-10 lembar, cuci bersih dengan air mengalir.
  2. Kemudian rendam dengan air panas sebanyak +200ml, dilakukan selama kurang lebih 5 menit.
  3. Selanjutnya saring air rendamannya atau dapat pula diminum langsung atau ambil daunnya dengan sendok.
  4. Jika terasa masih tercium aroma daunnya yang tajam ketika meminum air rendaman air panasnya, tutup hidung dengan cara dipencet agar mengurangi aroma tajam dari daunnya.
  5. Dan segeralah minum air putih agar lidah juga terasa netral.
  6. Minum air rendamannya dapat dilakukan untuk 2 kali, di pagi hari setelah sarapan ataupun di malam hari sebelum tidur.

Selain mengonsumi daun kari sebagai minuman herbal diet, alangkah baiknya Anda juga melakukan pola hidup sehat seperti rajin berolahraga dan menjaga pola makan.

2. Membantu melindungi tubuh dari penyakit kronis

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa daun kari mengandung berbagai senyawa seperti linalool, alpha-terpinene, dan mirene.Senyawa-senyawa tersebut merupakan antioksidan. Dengan antioksidan, tubuh Anda akan lebih mampu menangkal radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit.Salah satu permasalahan yang kerap muncul karena radikal bebas adalah stres oksidatif. Jika dibiarkan, stres oksidatif akan membuat tubuh Anda rentan terkena penyakit kronis, seperti kanker dan jantung.

3. Berpotensi menurunkan risiko kanker

Dengan kandungan zat antikanker dan antioksidannya yang tinggi, daun kari dipercaya mampu membantu mengurangi risiko kanker, terutama kanker payudara.Senyawa yang dikenal cukup aktif mencegah penyebaran sel kanker adalah alkaloid, flavonoid, dan fenol. Manfaat ini bisa diperoleh dengan cara mengolah ekstrak daun kari dengan etanol.Meski begitu, Anda sebaiknya tidak menjadikan daun kari sebagai satu-satunya pengobatan untuk kanker payudara. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.

4. Membantu mengurangi risiko diabetes

Salah satu kandungan mineral yang ada pada Murraya koenigii adalah zinc. Mineral ini membantu hormon insulin dalam mengendalikan kadar gula darah.Jika kinerja insulin terjaga, gula darah pun akan ikut terkontrol. Dengan begitu, Anda bisa turut mengurangi risiko penyakit diabetes.Meski kandungan zinc pada daun kari tidak setinggi makanan lain, seperti daging dan kacang-kacangan, tanaman obat ini bisa membantu memenuhi kebutuhan zinc harian.

5. Membantu menyembuhkan luka

Khasiat daun kari yang satu ini berasal dari suatu zat yang disebut alkaloid karbazol. Zat ini akan membantu proses penyembuhan luka dan pertumbuhan rambut baru di sekitar kulit yang terluka. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda perlu menggiling daun kari dengan sedikit air sampai membentuk pasta.Setelah itu, oleskan pada kulit yang terluka dan biarkan semalaman. Bila perlu, tutup dengan kain kasa.
erlu diketahui bahwa penggunaan daun kari untuk mengobati luka hanya bisa dilakukan untuk luka kecil seperti lecet atau memar.

Efek samping daun kari

Sama seperti penggunaan obat herbal lainnya, daun Murraya koenigii juga dapat menyebabkan efek samping bagi penggunanya. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi yang ditandai dengan ruam, gatal-gatal, hingga sesak napas. Selain itu, ada juga risiko gangguan pencernaan jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan. Kondisi inimempunya gejala dengan diare, kembung, dan mual.

Mengingat  efek dari daun kari ini dapat menurunkan tekanan darah, orang dengan tekanan darah rendah sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.  Begitu pula bagi Anda yang mengonsumsi obat-obatan medis seperti obat diabetes atau obat untuk tekanan darah tinggi.

Penutup

Tanaman kari adalah lebih dari sekadar bumbu dalam dapur Anda. Ini adalah tanaman yang aromatik, berharga dalam berbagai aspek, mulai dari kuliner hingga pengobatan tradisional.  Dengan demikian, tanaman kari adalah salah satu yang layak untuk dipertimbangkan jika Anda ingin menambahkan sentuhan alami yang berharga ke dalam kehidupan Anda.

 

 

Scroll to Top