Proses menanam kelapa sawit dari benih hingga panen merupakan perjalanan yang menarik dan membutuhkan perencanaan yang matang dalam industri perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah tanaman tropis yang menghasilkan tandan buah segar berlimpah, menjadi sumber utama minyak nabati dengan penggunaan secara luas di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara umum yang terjadi dalam industri kelapa sawit, muali benih merawatr, hingga masa panen.

Sejarah Kelapa Sawit
Kelapa sawit (Elaeis guineensis) berasal dari Afrika Barat. Berdasarkan peninggalan arkeologi di Mesir, bukti penggunaan kelapa sawit sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu! Karena orang-orang dikubur dengan tong minyak sawit, ada anggapan bahwa minyak sawit memiliki nilai sosial yang tinggi.
Memasuki abad ke-20, penggunaan minyak kelapa sawit meluas dengan terjadinya perdagangan luar negeri.Menjadi kekuatan pendorong di belakang produksi industri, minyak merah yang kaya nutrisi dalam pembuatan lilin, pelumas industri, dan sebagai makanan bagi pelaut dalam pelayaran jangka panjang.
Setelah perluasan perkebunan kelapa sawit yang signifikan di seluruh Afrika, tanaman tersebut ekspor ke Asia Tenggara di mana pertama kali malah menjadi tanaman hias. Di sana, perkebunan skala komersial pertama berdiri di Malaysia pada tahun 1917. Kelapa sawit kemudian mulai mengambil peran komersial dengan perkebunan di seluruh Malaysia dan Indonesia karena nilai ekonominya menjadi jelas dan kemampuannya untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan minyak nabati dunia secara efisien.
BACA JUGA : Kastrasi Pada Kelapa Sawit : Pengertian, Tujuan dan Cara Pelaksanaan
Minyak sawit: Dari benih hingga panen
Selama seratus tahun terakhir, banyak R&D untuk meningkatkan hasil kelapa sawit termasuk mengoptimalkan varietas tanaman untuk mendukung varietas yang menghasilkan minyak lebih tinggi. Mulai dengan benih kelapa sawit, seorang pembudidaya perlu menemukan iklim terbaik agar tanaman dapat berkembang. Kelapa sawit tumbuh paling baik di daerah tropis, itulah sebabnya kelapa sawit budidaya di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Kolombia, dan Nigeria. Di Malaysia dan Indonesia, produsen komoditas terbesar, produksi smallholder mewakili sekitar 40% dari total area perkebunan kelapa sawit.
Selama beberapa bulan, benih tumbuh menjadi bibit di pembibitan. Setelah sekitar 12 bulan, mereka dipindahkan ke perkebunan tepat sebelum musim hujan dimulai. Mereka diatur dalam formasi yang memungkinkan sinar matahari maksimum mencapai setiap tanaman. Sepanjang proses ini, pertumbuhan mereka didukung untuk mencegah hama dan memberikan nutrisi yang tepat bagi palem muda.
Usia kelapa sawit
Tandan buah matang kelapa sawit biasa atau biasa dengan sebutan Tandan Buah Segar (TBS) yang biasanya siap panen ketika kelapa sawit mencapai usia 3 tahun. Tanaman akan terus produktif hingga 25 tahun.
Cara panen kelapa sawit
Ketika buah kelapa sawit berubah menjadi merah-oranye cerah, itu menunjukkan bahwa buah tersebut sudah matang dan siap untuk panen. Dodos (chisel) atau egrek (sickle) panjang untuk memanen TBS, yang kemudian diangkut ke pabrik untuk pengolahan.
Kapasitas produksi minyak kelapa sawit per pohon
Hasil panen kelapa sawit sangat responsif terhadap lingkungan, dan hasil panen juga bervariasi tergantung pada usia tanaman. TBS kelapa sawit biasanya memiliki berat antara 5 sampai 20 kg, atau lebih. Secara keseluruhan, pohon sawit di Indonesia dan Malaysia dapat menghasilkan rata-rata 18 hingga 30 ton TBS/hektar per tahun.

Sumber :https://www.musimmas.com/dari-benih-hingga-panen-bagaimana-kelapa-sawit-ditanam
