Bawang dayak adalah tanaman yang tidak terlalu umum di masyarakat. Tanaman ini selain tanaman hias, bisa juga menjadi bahan obat tradisional ( jamu). Pada umumnya bagian tanaman untuk pemanfaatan adalah umbi dan daun . Banyak juga yang menyebutnyabawang hutan karena selama ini banyak tumbuh liar di hutan.
Sementara itu penyebutan bawang dayak lantaran tanaman ini karena banyak tumbuh di hutan-hutan di daerah Kalimantan. Selain itu ada pula nama lain seperti bawang sabrang, bawang kabe, bawang mekah, bawang hantu, dan bawang arab. Dalam artikel ini, akan membahas klasifikasi, ciri-ciri spesifik, manfaat, syarat tumbuh, dan tips menanam bawang dayak.

Bawang sabrang atau bawang dayak adalah salah satu spesies tanaman yang berasal dari Amerika Serikat. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah pegunungan dengan tinggi antara 600–1500 m dpl. Salah satu penyebab disebut tanaman ini sebagai bawang adalah umbinya mirip bawang merah, tetapi sama sekali tidak berbau. Itu sebabnya
Klasifikasi bawang dayak
Meski namanya bawang, tapi tanaman ini bukanlah bawang (genus Allium). Menurut Kementerian Pertanian (2002), bawang dayak memiliki klasifikasi sebagai berikut:
- Kerajaan : Plantae
- (tanpa takson) : Angiospermae
- (tanpa takson) : Monokotil
- Ordo : Asparagales
- Famili : Iridaceae
- Subfamili : Iridoideae
- Tribus : Tigridieae
- Genus : Eleutherine
- Herb.Spesies : E. bulbosa
- Nama sinonim : Eleutherine palmifolia (L.) Merr.
Ciri ciri morfologi bawang dayak
Tanaman bawang dayak merupakan terna menahun yang merumpun sangat kuat. Tingginya hanya mencapai 26 hingga 50 cm. Batangnya tumbuh tegak atau merunduk, berumbi yang berbentuk kerucut dan warnanya merah.
Daun

Daunnya ada dua macam, yaitu yang sempurna berbentuk pita dengan ujungnya runcing, sedang daun-daun lainnya berbentuk menyerupai batang. Tipe pertulangan daunnya sejajar dengan tepi daun licin dan bentuknya seperti pita bergaris. Daun bawang sabrang berbentuk pita dengan panjang antara 15–20 cm dan lebar 3–5 cm serta mirip tanaman palem.
Bunga

Berupa bunga tunggal, warnanya putih, terdapat pada ketiak-ketiak daun atas, dalam rumpun-rumpun bunga yang terdiri dari 4sampai 10 bunga. Bunganya mekar menjelang sore, jam 5 sampai jam 7 sore dankemudian menutup kembali. Karewna warnanya, tanaman ini juga digunakan sebagai tanaman hias.
Buah
Buah kotaknya berbentuk jorong dengan bagian ujungnya berlekuk. Bila masak merekah menjadi 3 rongga yang berisi banyak biji. Bentuk bijinya bundar telur atau hampir bujur sangkar.
Umbi
Mirip bawang merah tetapi sama sekali tidak berbau. Umbinya yang berwarna merah menyala dengan permukaan yang sangat licin,
Manfaat bawang dayak
Hasil penelitian menunjukan bahwa umbi bawang dayak mengandung senyawa naphtoquinonens dan turunannya seperti elecanacine,
eleutherine,eleutherol, eleuthernone (Hara et al.,1997). Naphtoquinones dikenal sebagai antimikroba, antifungal, antivirial dan antiparasitik.
Selain itu, naphtoquinones memiliki bioaktivitas antikanker dan antioksidan yang biasanya terdapat di dalam sel vakuola dalam bentuk
glikosida (Babula et al., 2005).
Mengandung senyawa-senyawa turunan anthrakinon yang mempunyai daya pencahar, yaitu senyawa-senyawa eleutheurin, isoeleutherin dan senyawa sejenisnya, senyawa lakton (eleutherol) dan senyawa turunan pyron (eleutherinol) (Komuraet al,.1983). Adapun senyawa bioaktif yang terdapat dalam umbi bawang dayak terdiri dari senyawa alkaloid, steroid, glikosida, flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, tanin (Galingging, 2007) dan Kuinon.

Penggunaan umbi bawang dayak dapat dalam bentuk segar, simplisia, manisan dan bubuk (powder). Simplisia adalah bahan tanaman hasil olahan dengan cara pengeringan sebagai obat.
Selama proses pengeringan simplisia, kadar air dan reaksi-reaksi zat aktif dalam bahan akan berkurang. Pembuatan simplisia dengan cara pengeringan harus dengan cepat, tetapi pada suhu yang tidak terlalu tinggi.
Karena banyak kandungannya antimikroba, antifungal, antivirial dan antiparasitik, tanaman ini biasa menjadi bahan obat-obatan tradisional. Banyak yang menyakini mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti disentri, bisul, luka, diabetes, hipertensi, muntah, penyakit kuning, dan hiperkolesterol.
Lantaran banyak manfaatnya, peluang bisnis budidaya tanaman ini pun cukup besar. Itu juga yang mendorong banyak orang tertarik mengembangkan tanaman
ini.
Syarat tumbuh bawang dayak
Sebagai tanaman liar, bawang dayak sejatinya tetap tumbuh kendati tidak dirawat. Namun, dengan budidaya secara intensif, hasilnya bisa lebih maksimal. Perawatannya juga tergolong mudah dan murah. Hanya perlu air dan pupuk secukupnya. Tanaman ini tahan hama jadi tak perlu pestisida.
Bawang dayak (Eleutherine americana) bisa dikembangkan di daerah dataran tinggi maupun rendah. Sama seperti bawang pada umumnya, bawang dayak juga dikembangkan dari umbi. Namun, lebih optimal jika ditanam di daerah tinggi antara 600–1500 m dpl. Bawang sabrang menyukai tempat-tempat terbuka dengan tanah yang banyak humus dan lembap
Budidaya bawang dayak
Berikut ini adalah tips untuk melakukan budidaya bawang merah.
- Tentukan tanaman ini akan sebagai tanaman hias atau ambil umbinya. Jika sebagai tanaman hias, boleh tanam di pot. Jika mengambil umbinya, lebih baik di tanah terbuka.
- Sama halnya seperti bawang merah, cara menanam bawang dayak ini Anda bisa menanamnya dengan umbi-umbiannya saja. Jadi dari satu tanaman bawang dayak, jika nantinya terdapat beberapa umbi, maka bisa untuk tanam kembali menjadi beberapa tanaman bawang dayak.
- Untuk langkah pertama ini, Anda bisa memisahkan antara tanaman dengan umbinya untuk tanam.
- Untuk menambah kesuburan dari tanah yang akan digunakan untuk menanam bawang dayak ini maka selain pupuk, Anda juga bisa menambahkan sisa-sisa daun kering yang sudah dibakar terlebih dahulu untuk menambah kegemburan tanah, Antara pupuk dan tanah harus sama banyaknya sedangkan sisa pembakaran daun keringnya berikan dengan jumlah yang sedikit daripada pupuk dan tanahnya pada saat menanam bawang dayak.
- Untuk menggali tanah yang dibutuhkan untuk menanam bawang dayak maka Anda bisa menggali tanahnya dengan kedalaman sekitar 15-20 cm.
- Dalam satu lobang hanya boleh ada satu umbi bawang dayak agar nantinya saat sudah tumbuh, maka antara tanaman yang satu dan yang lainnya tidak berdesakan dan akhirnya bisa tumbuh dengan bebas tanpa ada gangguan dari tanaman lain.
- Bawang dayak tahan terhadap hama sehingga tidak perlu memakai pestisida. Hanya, di musim hujan, petani harus mewaspadai jamur yang menyerang umbi.
- Saat itu, buku bawang banyak lembab hingga berjamur. Sementara saat musim kemarau, tidak ada risiko jamuran.
- Supaya pertumbuhannya lebih cepat, perlu juga diberikan pupuk kandang. Pupuk kandang ini membantu menggemburkan tanah sehingga umbi lebih cepat besar dan lebih mudah saat panen. Apabila menggunakan pupuk kimia, setelahnya tanah perlu disiram dengan effective microorganisme (EM4) agar tidak menjadi keras.
Dalam waktu 6 bulan, sudah bisa mengambil umbi dengan tinggi sekitar 20 cm. Tanda sudah bisa panen, tanaman sudah mengeluarkan bunga.
